JAKARTA – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) muncul menjadi tokoh yang berpotensi sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2019. Nama TGB mencuat setelah menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk bisa memimpin di periode berikutnya.
Pengamat politik dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendro Satrio, menilai peluang TGB menjadi cawapres Jokowi lebih besar dibanding tokoh lain seperti mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.
“TGB punya massa riil. (Selama) 10 tahun menjadi gubernur sehingga pasti elektabilitasnya bisa membantu Jokowi dibandingkan Pak Mahfud yang tak memiliki massa riil. Pak Mahfud kan enggak pernah ikut pilkada atau apa pun itu ya,” jelas Hendri saat dikonfirmasi , Kamis (12/7/2018).
Ia menuturkan, Mahfud sebagai tokoh senior di bidang politik dan hukum yang pernah menduduki posisi penting di pemerntahan juga memiliki pendukung. Namun, masyarakat yang jelas-jelas mendukung Mahfud tidak sebanyak TGB.
“Mungkin Pak Mahfud punya semacam fans club, tapi kalau massa riil kelihatannya TGB bisa lebih membuktikan itu,” ucap Hendri.
Dia menambahkan, TGB tak harus keluar dari Demokrat, partai yang telah mengantarkannya menjadi gubernur di NTB. Tetapi, nasib akan berkata lain bila Demokrat mengambil sikap tegas kepada TGB atas perbedaan sikap politik ini. Demokrat sendiri sampai saat ini belum memperlihatkan arah dukungan pada Pilpres 2019.
“TGB enggak harus keluar Demokrat, kan enggak ngaruh juga di perjalanan politik. Pasti TGB juga memprertimbangkan demokrat menjadi bagian dari sejarah dirinya. Kecuali Demokrat tak inginkan TGB ya mau enggak mau TGB harus keluar. Tapi ya masalah ini dikembalikan kepada TGB,” ucap Hendri.
Senada dengan Hendri, pengamat politik dari dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai TGB berpeluang besar menjadi cawapres Jokowi, bersaing dengan nama-nama besar seperti Mahfud MD ataupun mantan Panglima TNI Moeldoko.
Bilapun tidak menjadi cawapres, Adi menilai TGB memiliki potensi menjadi salah satu menteri di kabinet pemerintahan Jokowi periode selanjutnya. “Sekalipun tak jadi cawapres, TGB berpotensi menjadi salah satu figur favorit yang bakal mengisi pos kabinet Jokowi,” tutur Adi.
Menurut Adi, TGB tak perlu terburu-buru memutuskan keluar dari Demokrat. Ia menyarankan TGB untuk menunggu sanksi yang diambil Demokrat atas sikapnya ini.
“TGB tak perlu keluar dari Demokrat untuk bisa jadi menteri. Kecuali, Demokrat memecatnya,” jelasnya.