BANYUWANGI – Rencana deklarasi #2019GantiPresiden di Banyuwangi Batal digelar. Sebagai gantinya adalah deklarasi Banyuwangi Damai. Massa yang sebelumnya pro dan kontra, bersatu meneriakkan Banyuwangi damai dan sejahtera, Rabu (5/9/2018).
Puluhan orang tersebut melakukan aksi long march dari stadion Diponegoro Banyuwangi menuju jalan protokol kota. Melalui jalan protokol kota, mereka terus meneriakkan yel-yel perdamaian.
Tak hanya itu, mereka juga menggunakan kaos yang sama, yang bertuliskan #2019BanyuwangiDamai. Seolah melupakan hujatan satu dengan yang lain, terkait dengan aksi deklarasi #2019GantiPresiden yang sebelumnya diunggah di medsos.
“Kami saat ini bersatu. Untuk menjaga kedamaian dan ketentraman Banyuwangi tercinta. Saya membatalkan aksi deklarasi #2019GantiPresiden hanya untuk Banyuwangi,” ujar Amrullah, mantan Ketua Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden, saat orasi di Simpang Lima Banyuwangi.
Hal yang sama diungkapkan Edras Yuwono, simpatisan Banyuwangi Cinta Damai. Menurutnya, Banyuwangi menjadi motor penggerak untuk perdamaian Indonesia. Tidak ada lagi hujatan karena perselisihan ataupun perbedaan pendapat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
“Banyuwangi menjadi motor untuk perdamaian Indonesia. Tidak ada kubu dari presiden manapun. Kita songsong pemilihan presiden dengan damai. Perbedaan pendapat itu biasa. Dan silakan pilih sesuai dengan hati nurani,” ujarnya.
Aksi deklarasi Banyuwangi Damai ini dikawal ratusan polisi dan TNI. Tak hanya itu, beberapa kendaraan taktis milik Polres Banyuwangi juga dikerahkan untuk mengamankan aksi di beberapa lokasi. Seperti Water Canon Polres Banyuwangi siagakan di Simpang Lima Banyuwangi.
“Kami antisipasi saja. Namun yang jelas kedua kubu sudah berikrar damai dan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Salut untuk kedua kubu yang masih menjaga NKRI harga mati,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, yang memimpin langsung pengamanan aksi Banyuwangi Damai ini.
