JAKARTA –  tapalkudamedia.com
Sebanyak 5.750 sertifikat tanah untuk warga diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur. Penyerahan sertifikat itu dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Para warga Jawa Timur tersebut berasal dari lima wilayah yaitu Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Sidoarjo.
“Setiap saya ke daerah Sumatera, Sulawesi, Maluku, Jawa, keluhannya sama, sengketa lahan. Sengketa tanah karena rakyat tidak pegang sertifikat,” ucap Presiden Jokowi berdasarkan keterangan resmi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Kamis 8 Maret 2018.
Kepala Negara mengatakan, saat ini sebanyak 7.532.200 bidang tanah dari 19.490.182 bidang tanah yang ada di Jawa Timur telah bersertifikat. Sementara sisanya sebanyak 11.957.982 bidang tanah belum bersertifikat dan akan diselesaikan bertahap hingga 2023.
“Tahun 2023 harus selesai,” tegas Presiden Jokowi.
Kepemilikan hak atas tanah memang wajib dibuktikan dengan sertifikat sebagaimana Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria mengamanatkan. Sertifikat menjadi bukti tertulis yang mendapatkan pengakuan hukum sehingga memberikan rasa aman kepada pemiliknya.
“Sudah tidak ada yang bisa mengklaim karena di sertifikat ada nama serta luas,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Presiden Jokowi menjelaskan, dari 126 juta bidang tanah yang ada di Tanah Air, hingga 2017 baru 51 juta bidang tanah yang bersertifikat. Hal tersebut lantaran penerbitan sertifikat hak atas tanah sebelumnya hanya menghasilkan 500.000 sertifikat setiap tahunnya di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah mempercepat proses sertifikasi tanah dengan target 5 juta sertifikat pada 2017.
“Target tahun ini sejumlah 7 juta sertifikat dan untuk tahun depan sejumlah 9 juta sertifikat,” ungkap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada masyarakat penerima sertifikat untuk menjaga dan menyimpan sertifikat yang dimiliki di tempat yang aman. Kemudian Presiden meminta mereka melakukan kalkulasi terlebih dahulu apabila ingin mengagunkan sertifikatnya di bank.
“Hati-hati pinjam di bank. Kalau dapat, gunakan semua untuk kerja, investasi, modal kerja. Jangan dipakai apa-apa dulu. Kalau untuk menabung setelah cukup, beli motor, mobil silakan,” tuturnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi serta Ibu Negara Iriana yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, lalu Gubernur Jawa Timur Soekarwo.(red)