Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan sikap para menterinya yang mengakibatkan terjadinya kesimpang siuran terkait kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng.
“Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah 4 bulan, tidak ada penjelasan apa apa, kenapa ini terjadi,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Kepala Negara juga menyayangkan adanya kebingungan dari masyarakat mengenai kenaikan harga BBM Pertamax.
Seharusnya, kata Jokowi, menteri terkait menjelaskan secara detail alasan Pertamax dinaikkan.
“Yang kedua Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini, hati-hati. Kenapa pertamax? diceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu loh, nggak ada yang berkaitan dengan energi nggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi,” jelasnya.
Jokowi pun meminta kepada para menterinya agar merumuskan secara baik mengenai kebutuhan pokok. Sehingga dengan merumuskan kebijakan secara tepat dengan tetap berempati kepada rakyat.
“Betul-betul saya minta ini yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, dirumuskan betul, tidak hanya urusan minyak goreng, tetapi dilihat satu persatu urusan beras seperti apa, kedelai nanti seperti apa, gandum nanti seperti apa,” tegasnya.
“Kalau kerja nggak detail, kerja nggak betul-betul dilihat betul, dan kita ini diam semuanya nggak ada statement, hati-hati, dianggap kita ini nggak ngapa-ngapain nggak kerja,” imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali mengingatkan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju agar memberikan pernyataan pers kepada masyarakat di tengah kenaikkan harga minyak goreng dan BBM.
“Sekali lagi merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang cepat di lapangan, dan memberikan pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat,” pungkasnya.
