Situbondo – Untuk menyambut tahun kunjungan wisata 2019 geliat sarana prasarana mulai banyak berbenah, hal ini yang dilakukan salah satu desa yang sebelumnya bisa dikatagorikan desa tertinggal, kini perubahan drastis telah dirasakan khususnya warga Desa Cottok .
Dibawah bimbingan tangan dingin seta ide brillian Syamsuri Kades Cottok, desa yang secara geografis posisi wilayahnya di tengah, garis lintang ketimur selatan ini termasuk daerah berbukit before after ,sebelumya tandus non produktif kini disulap menjadi kawasan wisata hijau indah dan nyaman untuk tamasyah keluaraga sanak family menyambung silaturrahim.
CIPS (Cottok Inovation Park Situbondo) menyajikan berbagai macam tempat rileks mulai dari kolam renang, keliling berkuda sampai mengasah adrainalin atau keberanian mengendari motor eltv.
Tak terasa keberadaan wisata CIPS menggeliatkan berbagai macam kesibukan peran serta bagi warga khususnya warga Cottok itu sendiri, mulai dari berbagai macam kuliner, penjagaan parkir hingga saling mejaga kebersihan.
“Keberadaan Cottok Inovation Park Situbondo ini milik warga Cottok itu sendiri, jadi bagaimana kebersamaan yang kita utamakan serta pelayanan bagi pengunjung diutamakan ” ungkap Syamsuri Selasa,26/2/2019.
Dengan penarikan karcis masuk CIPS yang sangat murah yakni Rp2000/orang untuk kontribusi desa membuat pengunjung semakin membludak pada hari libur bisa mencapai K/l 300 orang dan hari biasa kisaran 70 orang lebih.
“Kami menerapkan CIPS, pelaku didalamnya, pedagang, parkir bahkan keamanan, untuk selalu tersenyum dan senantiasa mengucapkan kata maaf dan menghaturkan terima kasih untuk pengunjung wisata ,”jelasnya.
Syamsuri mengatakan Cottok Inovation Park Situbondo bukan hanya sekedar untuk wisata berbagai macam event akan diselenggarakan bahkan siap menggandeng event organisezer yang ada untuk tahun kunjungan wisata 2019.
” CIPS masih banyak yang perlu kita tambah dan dibenahi dan tiap tahunnya akan selalu mengadakan event-event dan kami warga cottok siap, bagi siapa saja yang ingin mengadakan acara di CIPS ini,” pungkasnya( nata).