FeaturedPertanianPolitik & Pemerintahan

Bupati Bondowoso Hadiri Penanaman Perdana Pisang Cavendish di Aceh

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

 
Bondowoso, Pemerintah saat ini tidak hanya menggenjot produk-produk hasil industri, namun juga mendorong peningkatan kinerja ekspor produk-produk yang berasal dari sektor lain, seperti sektor pertanian.
Hal ini disampaikan Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin
usai mengikuti Penanaman Perdana Tanaman Pisang Cavendish Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor”, di Kecamatan Bener Meriah Aceh.
Dijelaskan bahwa sebagai negara agraris, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional memang semakin penting dan strategis.
Kontribusinya dalam PDB Indonesia yakni terbesar ketiga setelah sektor industri dan perdagangan. Kemudian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Desember 2019 ekspor produk pertanian sebesar 3,61 miliar dolar AS atau meningkat 5,31 persen dibandingkan periode sama di 2018 yang sebesar 3,43 miliar dolar AS.
“Meningkatnya kinerja ekspor sektor pertanian, salah satunya didorong oleh peningkatan ekspor subsektor hortikultura, khususnya buah-buahan tahunan Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan tahunan yang memiliki prospek pengembangan baik karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang masih terbuka luas,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian Bondowoso, Hendri Widotono yang mendampingi bupati dalam giat tersebut menjelaskan bahwa menurut data dari Trade Map International Trade Statistics (ITC) bahwa sepanjang 2018, Indonesia telah mengekspor pisang sebanyak 30.373 ton ke seluruh dunia.
Ekspor pisang terbesar adalah ke China, yaitu sebesar 17.793 ton atau senilai 8.623 dolar AS, diikuti Malaysia sebesar 4.132 ton atau senilai 1.114 dolar AS, dan Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 2.563 ton atau senilai 1.435 dolar AS. Namun demikian, permintaan dari negara-negara tersebut masih belum dapat tercukupi oleh Indonesia.
Jadi, untuk mempercepat program peningkatan ekspor produk pertanian, Kemenko Perekonomian mendorong “Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor” sebagai salah satu Program Prioritas (Quick Wins) melalui kerjasama kemitraan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan petani.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas komoditas pisang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pisang lokal, seperti hotel, restoran, dan katering,” imbuhnya.
Dikatakan bahwa PT Great Giant Pineapple (GGP) melalui skema Creating Shared Value akan melakukan kerja sama kemitraan dengan petani dan pemerintah daerah atas dasar pemberdayaan dan asas saling menguntungkan dalam hal budidaya dan pemasaran tanaman pisang.
“Sebagai langkah konkret, program ini akan terus digulirkan di level nasional dengan mereplikasi dan menjadikan keberhasilan pengembangan komoditas ekspor pisang/nanas yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Lampung dan PT GGP sebagai benchmark pelaksanaan di daerah-daerah lainnya termasuk dalam waktu dekat di Bondowoso.
“Giat ini merupakan tidak lanjut , karena sebelumnya, juga sudah dilakukan launching program dan penanaman perdana pisang di Kabupaten Jembrana, Bali pada 28 Desember 2019, disusul penanaman perdana di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada 21 Januari 2020. Di Kabupaten Bener Meriah sendiri, pada tahap awal akan dilakukan Demplot seluas 4 (empat) hektare dari potensi luasan pengembangan sebesar 200 hektare.
“Harapannya, setelah kegiatan ini membuahkan hasil memuaskan, akan makin banyak petani yang turut serta, sehingga kebutuhan lahan minimal untuk budidaya tanaman pisang tujuan ekspor secara bertahap dapat terpenuhi, nantinya di Bondowoso akan juga dibuat Demplot seluas 5,8 Hektar jika diijinkan oleh PT GGP, sementara ini redy 15 hektar,dan penanaman perdana nanti di wilayah Botolinggo,”ungkapnya.
Bahkan Gubernur Jawa Timur kata Hendri sudah beberapa kali menanyakan kepada bupati kapan untuk Kabupaten Bondowoso.
“Ini merupakan tantangan , jadi nati PT GGP akan datang sendiri untuk surve,namun karena tim ahlinya terbatas, regulasinya hati-hati jadi timnya turun sendiri apa lagi terkait kepemilikan lahan,” imbuhnya.
Untuk memenuhi pasat ekspor dibutuhkan 300 hektar lahan, nantinya akan bekerjasama dengan BumDes.
“Jika kita bisa menyediakan lahan yang sesuai maka bisa ekspor ke Cina,yang belum kita tentukan apakah dari kelompok tani,BumDes apakah Perusda,” tukasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun , bahwa kedatangan bupati Bondowoso di serbi Mekkah ini disambut luar biasa baik oleh Gubernur,Forpimda, DPRD menjemput bupati Bondowoso di Bandara danendapat perlakuan istimewa.

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231105_173709_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231031_205414_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_071344_0000

Related posts

Upacara Kenaikan Pangkat 27 Personil di Tengah Pandemi, Polres Situbondo Gelar Virtual

Dari Takbir Keliling Hingga Sholat Ied Jember Aman, Dibantu Personel Kodim 0824

Ribuan Santri Beri Kado Istimewa untuk Dandim Jember.

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih