Bondowoso – Monumen Gerbong Maut menjadi saksi Bondowoso Berbatik betapa tidak ratusan orang berkumpul baik pelajar dan masyarkat umum untuk menggoreskan malam dengan canting pada kain ukuran 10×10 meter,Minggu ,29/09/2024.
Batik adalah salah satu seni kriya yang sudah dikenal sejak dahulu. Batik sendiri merupakan karya seni bernilai tinggi, yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kebanggaan Indonesia.
Jadi, batik dapat diartikan sebagai titik-titik yang dituliskan di sebuah kain lebar, hingga membentuk sebuah gambar.
Batik merupakan kain bergambar yang dibuat melalui teknik rintang warna. Bahan perintang yang digunakan berupa malam (lilin).
Bahkan tanggal 2 Oktober 2029 batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan, untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity). Akhirnya, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Memperingati hal tersebut
Penjabat (Pj.) Bupati Bondowoso M. Hadi Wawan Guntoro,yang hadir dalam acara membatik bersama diatas kain Mori 10×10 meter, dalam rangka memperingati hari batik Tahun 2024 yang gagas oleh komunitas pembatik yang ada di wilayah kabupaten Bondowoso.
Penjabat Bupati menyampaikan kedepan diharapkan seluruh masyarakat Bondowoso baik instansi pemerintahan BUMN/ BUMD wajib mengenakan pakaian batik.
“Kedepan saya berharap seluruh pegawai di Kabupaten Bondowoso wajib mengenakan batik asli Bondowoso. Dengan ciri khas Bondowoso, dan di dalam motif batiknya ada icon kopi, daun singkong, blue fire, singo ulung. Jadi icon ini akan menjadi pembeda dari batik daerah lain” harapnya.
Disamping melestarikan kebudayaan kata Hadi, juga dapat menggelorakan UMKM yang dapat menciptakan kesejahteraan bersama, Khususnya untuk masyarakat Bondowoso.
“Mari bersama kita besarkan batik Bondowoso,dari Bondowoso untuk Jawa timur, dari Bondowoso untuk indonesia, dan dari Bondowoso untuk Dunia”, ajaknya.
Penjabat Bupati Bondowoso juga menyampaikan terimakasih untuk semua yang turut menyemarakkan acara tersebut.
Batik Bondowoso.
Pantauan dilokasi panjang kain mori yang digunakan yakni 10×10 meter dengan menghasilkan otifnya khas Bondowoso yang merupakan perpaduan beberapa pembatik, dan di tengah motif ada logo Ijen Geopark.
