Banyuwangi – Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ketapang Banyuwangi, menerapkan sistem buka tutup di pelayan lintasan Jawa Bali.
Hal tersebut seiring potensi terjadi cuaca buruk, yang bisa membahayakan dunia pelayaran di penyebrangan Ketapang Banyuwangi – Gilimanuk Jembrana Bali.
Koordinator Satuan Pelaksana (Satpel) Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Ketapang, Rocky Surentu mengatakan, Sistem buka tutup tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran. Pada saat kondisi cuaca di Selat Bali tidak bersahabat, maka aktivitas pelayaran akan ditutup, dan akan dibuka kembali saat kondisi cuaca benar-benar aman bagi dunia pelayaran.
“Jadi saat cuaca buruk seluruh pelayaran di Ketapang kira hentikan sementara, sampai dengan kondisinya mereda,” ungkap Rocky Surentu, Jum’at (30/12/2022).
Rocki menambahkan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, untuk selalu mengupdate kondisi cuaca terkini. Satpel BPTD Ketapang juga melakukan koordinasi dengan Gilimanuk, untuk memberikan informasi terkini, sehingga bisa melakukan koordinasi, kepada operator pelayaran terkait kodisi di pelabuhan Ketapang.
“Kalau Pelabuhan Ketapang ditutup, kita langsung informasikan ke Pelabuhan Gilimanuk, karena memang cuacanya belum tentu sama, sehingga di Gilimanuk bisa menahan kapal yang akan berlayar,” jelas Rocki.
Sesuai prediski dari BMKG, penerapan sistem buka tutup dipalabuhan penyebrangan Ketapang Gilimanuk, akan terus dilakukan selama angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, karena memang potensi cuaca buruk berpotensi terjadi selama Nataru
