Situbondo – Proses penjaringan dan penyaringan para perangkat desa Wringin Anom Panarukan, Situbondo, Jawa Timur yang digelar pada tanggal 20 Pebruari 2021 lalu menyisakan permasalahan.
Pasalnya, dalam proses penjaringan dan penyaringan perangkat desa Wringin Anom dinilai cacat hukum oleh salah satu peserta yang bernama Erika Widyawati Retno Sari yang semestinya lulus dalam penjaringan ternyata muncul nama Khoirur Rozi.
Menurut Erika Widyawati Retno Sari dan keluarga, proses penjaringan itu diduga ada kecurangan, dan berujung pada peristiwa keluarga dan Erika mendatangi balai desa Wringin Anom, Rabu (3/2/2021).
Namun Erika dan keluarga saat mendatangi kantor Pemdes Wringin Anom, ternyata kepala desa tak menemuinya. Yang ada di kantor hanya Sekretaris dan Ketua Panitia panjaringan, Edy Wiyono, SE dan Subhan.
Saat memberikan keterangan, Subhan selaku ketua panitia sempat dicemooh oleh pihak Erika dan keluarga nya.
“Jangan curangi anak saya, anak saya anak yang pintar kenapa kok bisa nggak lulus, kan sudah jelas anak saya bisa menjawab semua pertanyaan dalam soal tes penjaringan, mengapa sampean berbuat seperti itu???” ujar salah satu anggota keluarga Erika Widyawati Retno Sari di hadapan para panitia dan aparat hukum yang menjaga keamanan.
“Keputusan dari pertemuan ini menjadi sal sal,” ujar Erika, Rabu (3/3/2021). (ans)
