Bondowoso – Rangkaian Hari jadi Bondowoso (Harjabo) ke dua abad (200 tahun) ,diawali dengan Tasyakuran di Makam Raden Bagus Assra Ki Ronggo yang terletak Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso,Jawa Timur.
Bupati Bondowoso mengatakan,tepat hari ini Bondowoso genap berusia 200 tahun sejak di babat Kironggo , dilanjutkan oleh para penerus dan keluarganya.
“Tentunya , Kironggo dan penerusnya sampai saat ini didalam membangun Bondowoso tidak lepas dari rintangan dan tantangan, dimana Bondowoso dulunya hutan belantara,hingga menjadi kabupaten, tentunya dengan kegigihan, keseriusan dan kesungguhan hingga Bondowoso seperti ini,” jelas bupati,Jum’at 28/06/2019.
Bupatipun meminta dukungan seluruh masyarakat Bondowoso untuk bersama-sama membangun Bondowoso.
“Dengan peringatan Harjabo mari kita rayakan dengan penuh semangat,saya mengajak masyarakat memeriahkan Harjabo,meski banyak rintangan dalam membangun Bondowoso,jangan pernah mundur dan surut untuk menuju Bondowoso Melesat yakni mandiri ekonomi, lestari, sejahtera adil dan terdepan,yang berbingkai iman dan taqwa kepada Allah SWT,”ungkapnya.
Tak lupa bupati mengungkapkan rasa syukur di usia yang ke 200 tahun sudah banyak mengalami kemajuan karena kebersamaan.
Namun yang lebih penting kata bupati, bagaimana mendalami makna di balik peringatan tersebut. Harjabo untuk meningkatkan semangat kebangsaan dalam membangun Bondowoso.
“Dengan tasyakuran ini,kita patut bersyukur kepada Allah SWT.Harjabo sebagai ajang introspeksi diri, apa yang sebenarnya telah kita berikan kepada Bondowoso,hingga kedepan Bondowoso akan lebih baik dan akan menjadi Bondowoso thayyibatun wa rabbun ghafûr,”pungkasnya.
Pantauan,hadir pula wakil bupati Bondowoso dan Forpimda,Kepala OPD,Camat dan masyarakat.Dalam acara tersebut juga dilaksanakan tahlil dan pembacaan surah Yasin.
Untuk diketahui lokasi makam keluarga besar Ki Ronggo dan keturunannya itu berada sekitar 3 Km utara Alun-Alun Kota Bondowoso. Pasarean itu tergolong asri karena dinaungi rimbunnya dedaunan pohon besar, khususnya beringin yang tidak pernah dipotong.
Bagian utama berada di ketinggian yang merupakan makam Ki Ronggo dan keluarga dekat dan bagian kedua di bawah yang juga merupakan keluarga. Makam Ki Rnggo termasuk makam yang dikeramatkan karena merupakan tokoh penting di Bondowoso semasa hidupnya. Ki Ronggo adalah Bupati I Bondowoso yang berkuasa mulai 1819 hingga 1830. Selain dikenal sebagai keturunan raja, Ki Ronggo juga dikenal sebagai ulama.
Baca Juga :
- Diduga Pengedar Okerbaya Tiga Orang Pria Ditangkap Satreskoba Polresta Banyuwangi
- Tak Mampu Tampung Debit Air Sungai di Gunungsari Bondowoso Terjang Belasan Rumah
- Tabrakan Beruntun di Jalan Raya Situbondo Banyuwangi, Pengemudi Angkot Tewas
- Polresta Banyuwangi Gelorakan Program “Mayur Kamtibmas” di Jumat Berkah
- Meski Hujan Masyarakat Bondowoso Antusias Saksikan Festival Tari Singo Ulung dan Pawai Singo Malam Tahun Baru
Ki Ronggo adalah anak dari Demang Walikromo pada masa pemerintahan panembahan di bawah Adikoro IV, menantu Tjakraningkat Bangkalan. Demang Walikoromo adalah putra Adikoro IV.
Karena terjadi pergolakan di Madura dan khawatir dengan keselamatan Raden Bagus Assra, Nyi Sedabulangan membawa lari cucunya mengikuti eksodus besar-besaran bekas pengikut Adikoro IV ke Besuki (kini masuk Kabupaten Situbondo). Assra kecil kemudian diasuh oleh Ki Patih Alus, Patih di Wiropuro, untuk kemudian ditampung serta dididik ilmu bela diri dan ilmu agama.
Pada perjalanan berikutnya Ki Bagus Assra memimpin wilayah yang dinilai strategis yang bernama Bondowoso. Pada Selasa, 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal 1234 H Raden Bagus Assra atau Mas Ngabehi Astrotruno menjadi penguasa wilayah dan pimpinan agama, dengan gelar M. NG. Kertonegoro dan berpredikat Ronggo I, ditandai penyerahan Tombak Tunggul Wulung. Masa Ki Ronggo memerintah adalah 1819 – 1830 yang meliputi wilayah Bondowoso dan Jember yang akhirnya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Jadi Bondowoso.
Pada tahun 1854, tepatnya tanggal 11 Desember 1854 Ki Ronggo wafat di Bondowoso dan dikebumikan di atas bukit kecil di Kelurahan Sekarputih Kecamatan Tegalampel, yang kemudian menjadi Pemakaman keluarga dan wisata Religi Bondowoso.
