Bondowoso –
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Adapun pemberian bantuan alat mesin pertanian kepada kelompok tani kali ini berupa 14 TR 2 .
Alsitan tersebut dibantukan kepada Kelompok Tani (Poktan) di Kabuapten Bonsowoso melakui Dinas Pertanian guna mendukung Kabupaten Bondowoso sebagai penyangga pangan nasional.
Penyerahan bantuan alsintan kepada Kelompok Tani di Bondowoso tersebut diserahkan oleh Dandim 0822 Bondowoso Letkol Infantri Turmuji,S.Ag kepada kepala Dinas Pertanian Bondowoso H.Munandar,SP.MM yang selanjutnya diserahkan secara simbolis pada Kelompok Tani.
Munandar mengatakan, alsintan yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI tersebut traktor atau R2.
“Dengan bantuan alat mesin pertanian tersebut, diharapkan petani mampu mengatasi keterbatasan tenaga kerja, mempercepat proses tanam sampai panen, serta bisa menarik minat generasi muda terjun di bidang pertanian,” ungkap dia.
Munandar juga menerangkan, bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian itu untuk mendukung upaya bersama dalam menyukseskan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai di Bondowoso.
“Kami terus berupaya memfasilitasi Kelompok Tani melaksanakan Program ini,dengan catatan alat yang sudah diterima kelompok tani jangan sampai melayang atau dijual,” harapnya.
Sementara itu Dandim 0822 Bondowoso, menyampaikan ,upaya peningkatan produksi melalui program pertanian dari pemerintah harus menunjukkan hasil positif.
“Kami disini hanya menjalankan tugas mengawal apakah benar-benar bermanfaat dan dimanfaatkan oleh petani,jika tidak maka bisa dialihkan pada mereka yang lebih membutuhkan,” tegasnya.
Dandim juga mengatakan bahwa setiap alat itu ada nomor seri yang sudah didata,”Saya bukan menakut-nakuti, tetapi memang itu ada nomor serinya,jika alat itu milik kabupaten Bondowoso,lantas misalnya ada di Situbondo,kan perlu dipertanyakan,” imbuhnya.
Dandim berharap TR2 yang akan diserahkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan jangan sampai dijual.
Sementara itu Penangungjawab optimalisasi asiltan Propinsi Jawa Timur Suhirmanto mengatakan bahwa alat yang diberikan pemerintah ini lebih tepat dikatakan dipinjamkan,pasalnya tidak boleh dijual,”Alat tersebut silahkan digunakan secara maksimal,jangan sampai dijual,kalau ada kerusakan diperbaiki dan dirawat sebaik mungkin agar tahan lama digunakan,” pintanya.
Suhirmanto mengklaim bantuan asiltan ini tanpa ditarik biaya makanya diistilahkan dipinjamkan,”Jika tidak tepat guna atau malah tidak digunakan bisa dipindahkan pada yang lebih memerlukan,”tukasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kehadiranya di kota tape ini untuk mengawal bantuan agar bebas dari pungli, bahkan biaya agkutpun sudah disediakan oleh dinas.
