Bondowoso – Wakil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmad meminta seluruh camat di wilayah Bondowoso turut terlibat langsung dalam proses verifikasi dan validasi guru ngaji.
Hal ini guna memantabkan proses verval atas jumlah guru ngaji yang dilakukan oleh jajaran pemerintah kabupaten hingga tingkat desa untuk mendapatkan bantuan.
“Semua Camat saya harapkan terlibat langsung ,jangan sampai ada data yang salah, dalam artian salah orang. Bukan guru ngaji masih masuk,” kata wabup saat kordinasi bersama seluruh Camat, tentang verifikasi dan validasi data guru ngaji di gedung Shababina 2, Jumat (14/6/2018).
Ditegaskan,agar tak ada data yang salah. Artinya, tak salah menginput data guru ngaji.
Menurut wabup kriteria guru ngaji yang akan mendapatkan honor, kata adalah guru ngaji langgar,atau tradisional dengan jumlah murid minimal 10.
Dikatakan nantinya, para guru ngaji diwajibkan untuk memberikan NIK dari para santri. Kemudian, dari pihak Kesra yang akan menginput NIK ke dalam aplikasi. Tujuannya, tentu agar tak ada siswa ganda .
“Aplikasnya sudah ada. Sistem aplikasi sudah kita bangun. Jadi pendataan ini tidak manual, sudah pakai aplikasi,” ungkapnya.
Menurut wabup , bantuan guru ngaji di Bondowoso , dalam bentuk honor untuk pendidikan karakter, yang posnya ada di Dinas Pendidikan. Nilainya yakni Rp 1,5 juta per guru ngaji dalam setahun.
Ditempat yang sama Rahmatullah, Kepala Bagian Kesejahteraan, Pemkab Bondowoso, mengatakan, untuk saat ini, verifikasi data guru ngaji belum 100 persen yang masuk. Kalau dibuat atau dianggap ada 10 langgar per desa, maka ada sekitar 2200.
“Sekitar 15 desa belum masuk. Itu kalau diratakan sepuluh. Tapi ini kan belum final,” paparnya.
