FeaturedPertanianPolitik & Pemerintahan

Pemkot Mojokerto Serius Garap Kube Ketahanan Pangan dengan “Si Peri Piterpan”

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

 

Mojokerto – Meskipun wilayah Kota Mojokerto memiliki keterbatasan lahan pertanian, perikanan, dan peternakan, faktanya masih ada sejumlah warga yang tertarik untuk berwirausaha dalam bidang tersebut.

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Terbukti dari keberadaan sejumlah kelompok usaha bersama (kube) yang masih bertahan dan bahkan menunjukkan progres yang positif.

“Meskipun tidak sebanyak bidang industri dan perdagangan, kita harus tetap mensupport warga yang punya ketertarikan di bidang ketahanan pangan ini. Karena memang disitu masih ada peluang yang dinilai menguntungkan oleh sejumlah kelompok warga,” ungkap Wali kota Ika Puspitasari saat memimpin langsung rapat bersama yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Selasa (10/5/2022).

Sebagai informasi,kelompok usaha bersama (kube) bidang pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan salah satu program inovasi Pemkot Mojokerto dalam upaya membangkitkan perekonomian masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Pada awal pelaksanaannya, banyak warga yang antusias mengikuti program tersebut. Namun belakangan keadaan mulai membaik, warga yang sebelumnya ‘dirumahkan’, kini kembali bekerja. Sehingga jumlah warga yang turut serta dalam program tersebut berkurang.

iklan dalam

“Di sisi lain ada kelompok yang bertahan dan bahkan sudah bisa berkembang. Mereka yang serius ini yang harus kita pantau terus dan layak mendapatkan bantuan permodalan,” ujar Ning Ita pada rapat yang digelar di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto tersebut.

Semula, tujuan dari program ini memang paling tidak warga bisa mencukupi kebutuhan konsumsi sendiri. Namun, dalam perkembangannya, sejumlah kube pertanian bahkan bisa menyuplai pedagang sayur sekitar mereka.

Kemudian terdapat pula kube yang mampu mengolah hasil perikanan mereka, sehingga dapat menambah nilai jual panen yang dihasilkan. Pihaknya juga terbuka apabila nantinya ada warga lain yang sebelumnya belum tergabung kube, namun kemudian tertarik untuk menekuni bidang tersebut.

Keseriusan Pemkot Mojokerto dalam mengakomodir kube tersebut juga diwujudkan dengan dibuatnya sebuah sistem informasi terintegrasi bernama “Si Peri Piterpan”.

Aplikasi tersebut akan menyajikan data komprehensif terkait pertanian, perikanan, peternakan, kube, poktan (kelompok tani), hingga data bantuan permodalan, laba-rugi, dan keaktifan penerima bantuan.

“Saya harap dengan adanya aplikasi ini, ke depan dapat semakin memudahkan pengembangan serta percepatan pembangunan bidang ketahanan pangan di Kota Mojokerto,” pungkasnya.

Selain para pendamping dan pegawai DKPP, rapat tersebut juga dihadiri para Camat dan Lurah dari seluruh 18 kelurahan di Kota Mojokerto.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

KPK Tetapkan Anggota DPRD dan Bupati Lampung Selatan sebagai Tersangka Terkait Proyek Infrastruktur Dinas PUPR

Sentuh RTLH, TMMD 106 Donomulyo Lakukan Renovasi

Hebat ,Anak Tukang Becak Prajekan Raih Gelar Doktor UIN Malik Ibrahim Malang

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih