Banyuwangi – Di tengah era new normal pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini, Pemerintah Desa Tambakrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar pembagian masker tahap ke 3 sebanyak dua belas ribu lembar untuk KPM ( Keluarga Penerima Manfaat ) sekaligus peresmian Taman Bermain Anak atau pedestrian yang terletak di RT 01 RW ll Dusun Curahkrakal pada Selasa malam kemarin.
Untuk mengurangi kerumunan warga maka pembagian masker dibagikan melalui masing-masing RT sebanyak 45 RT yang ada di Desa Tambakrejo. Masing-masing RT rata-rata menerima 250 ( dua ratus lima puluh ) lembar masker.
Masker-masker tersebut adalah hasil karya warga desa Tambakrejo yang berprofesi sebagai penjahit.
Tampak hadir dalam acara pembagian masker dan peresmian Taman Bermain Anak atau pedestrian itu yakni Pemerintah Desa Tambakrejo, RT/RW, BPD, LPMD, Babinsa/Babinkamtibmas.
Di sela acara pembagian masker juga ada pentas seni budaya yang digelar dalam rangka ikut memeriahkan acara tersebut.
Adapun momen pentas seni budaya itu sendiri bertujuan melestarikan dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal, untuk meningkatkan keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Untuk alat musiknya milik desa sedangkan penabuh dan juga penyanyi diambilkan dari binaan Nanang Kepala Desa Tambakrejo.
Nanang, Kepala Desa Tambakrejo yang berdarah seni dan juga berjiwa seni ini mempunyai paguyuban seni budaya yang bernama “Karisma Dewata” dan dia sebagai ketua.
Sedangkan Eko Heri Prasetyo adalah Kepala Dusun Curahkrakal.
Ketika ditemui awak media mengatakan bahwa,
“Tujuan dibangunnya Taman Bermain Anak atau Pedestrian ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pembangunan ini dianggarkan dari Dana Desa Anggaran Tahun 2020. Bangunan ini berukuran panjang 65 meter x lebar 3 meter dengan struktur bawah paving, tempat duduk, plesterisasi, ayunan dan lampu taman,” ujarnya.
Ketika ditanya wartawan mengapa acara tersebut tidak di Balai Desa?
“Karena kita ingin menginformasikan kepada RT/RW dan masyarakat bahwa kaitannya Dana Desa digunakan untuk pembuatan taman. Sedangkan untuk dua belas ribu masker ini yang mengerjakan dua puluh penjahit yang ada di Desa Tambakrejo. Jadi mengikuti aturan yang ada yaitu PKT ( Padat Karya Tunai ). Yang mengerjakan warga kita dan yang menerima manfaat dari hasil itu juga warga kita,” tuturnya.
Sementara itu menurut Nanang Kepala Desa Tambakrejo saat dijumpai media menyampaikan,
“Kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat karena sudah menganggarkan dana desa langsung ke desa sehingga manfaat dari dana desa bisa kita rasakan khususnya di masa pandemi ini BLT-DD langsung tersalur untuk warga masyarakat, manfaatnya juga sangat bisa dirasakan dan di sisi lain masih ada sedikit dana yang bisa kita alokasikan untuk kegiatan penambahan fasilitas pinggir jalan yaitu Pedestrian dengan konsep Taman Bermain Anak. Sehingga di kala di rumah, pedestrian tersebut bisa digunakan untuk anak-anak, untuk lebih melakukan kegiatan bermain, belajar dan di situ sangat bermanfaat. Dan kita ucapkan terima kasih juga kepada pemerintah karena sudah memberikan Dana Desa yang bisa dikelola langsung oleh masyarakat desa dengan harapan adanya pedestrian bisa digunakan sebagai ruang terbuka publik sehingga di lingkungan sekitar bisa menciptakan pelaku UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ) baru seperti pedagang sehingga di kala ada kegiatan masyarakat, masyarakat lingkungan sekitar bisa berjualan dan bisa menambah pendapatan setiap keluarga di lingkungan tersebut,” pungkas sang Kades yang juga pencipta lagu berjudul “KEKASIH” kepada sejumlah awak media. (Reny/ans)
