BONDOWOSO, – Meski diguyur hujan deras, tak menyulutkan tekad ratusan tim ekspedisi merayap ke bukit terjal sambil membentangkan bendera sepanjang 173 meter hingga ke puncak.Tim ekspedisi pengibaran bendera sang saka Merah Putih tiba di objek wisata kawah Ijen, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, sekitar pukul 01.00 Wib dini hari.
Teatrikal penuh resiko itu, disaksikan langsung oleh ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kain dengan lebar 2 meter itu dibentangkan di sepanjang bibir kawah yang memiliki luas sekitar 5.400 hektar lebih.
Tidak hanya itu, mereka juga membentangkan bendera merah putih berukuran 12 x 9 meter di seputar dapur magma belerang yang terkenal dengan fenomena Blue Fire atau Api Biru.
“Ini merupakan salah satu cara yang kami lakukan dalam memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia,” kata Kapolres Bondowoso AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, sebagai komandan tim ekspedisi di puncak Ijen, Minggu (12/08/2018).
KataTaufik, kegiatan itu dilakukan sebagai upaya memupuk kecintaan agar mempunyai jiwa nasionalisme.
“Ekspedisi ini merupakan upaya untuk memupuk rasa nasionalisme di kalangan generasi muda dan masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, pada saat oembentangan cuaca sebelumnya di kawasan gunung Ijen terbilang sangat ekstrim.
“Karena suhunya mencapai 4°. Belum lagi rintik hujan yang turun nyaris sepanjang malam hingga pagi hari,” lugasnya.
Kata Taufik, keadaan itu tidak mengurangi semangat tim ekspedisi.
“Mereka tetap bersemangat menyusuri rute yang cukup terjal dan licin. Targetnya, mencapai puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl, ” lugasnya.
Kendati pembentangan bendera merah putih raksasa di sekitar api biru ini tak berlangsung lama, tetapi misi utama sudah tercapai.
“Sebab, embusan gas belerang yang keluar dari dapur magma begitu kuat menusuk hidung dan terasa menyesakkan nafas,” pungkasnya
