SEKELOMPOK peneliti di University of Queensland di Brisbande, Australia telah menemukan bahwa berhenti menggunakan Facebook membuat pengguna terbebas dari stres.
Temuan itu muncul beberapa hari setelah skandal Cambridge Analytica keluar di publik. Data jutaan pengguna Facebook digunakan untuk memengaruhi pilihan pemilih selama pemilu Presiden Amerika Serikat 2016.
Para peneliti kemudian mengambil sampel air liur dari para peserta dan meminta salah satu kelompok untuk menjauhkan diri dari aktivitas Facebook selama 5 hari. Sementara peneliti mengatakan kepada yang lain untuk terus menggunakan aplikasi Facebook. Setelah 5 hari, peneliti mengambil sampel peserta lagi.
Menurut hasil yang dipublikasikan dalam Journal of Social Psychology, tingkat kortisol turun di antara anggota kelompok yang diminta untuk tidak menggunakan aplikasi Facebook.
“Istirahat dari Facebook hanya selama 5 hari mengurangi tingkat hormon stres kortisol seseorang,” ujar Prof Vanman yang dikutip oleh Zeenews, Rabu (11/4/2018).
Terlalu banyak kortisol yang meningkat ketika seseorang tertekan, dapat membahayakan kekebalan tubuh, sistem imun, merusak memori dan membuat seseorang rentan terhadap obesitas. Penelitian mereka juga melihat berhenti sementara main Facebook mungkin akan menimbulkan kesedihan, tapi setidaknya hanya di awal.
Selain itu, menurut para peneliti, hasil penelitian ini dapat berlaku untuk semua jejaring sosial. Jadi, istirahat sejenak dari aktivitas Whatsapp, Twitter, Instagram dan media sosial dapat mengurangi tingkat stres Anda.(hel)