Bondowoso – Santrilah yang paling menjaga adab. Lisannya terjaga, tindak tanduknya terpelihara, bathinnya dipenuhi dzikrullah. ialah yang paling besar penghormatannya pada guru dan orang tua. Manusia di sekitarnya aman dari tangan dan lisannya.Hal tersebut disampaikan Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin pada acara Halah ke 31 IKSASS ( Ikatan Santri Salafiyah Syafi’iyah) di Kantor IKSASS Traktakan Wonosari Bondowoso,Jawa Timur , Rabu 23/10/2019.
“Ikatan Santri sangat diperlukan,bisa selalu bertemu dalam berbagai kegiatan karena tingkah lakunya menyenangkan dan menenteramkan. Sebagai buah dari kesadaran, bahwa Rasulullah lah sebaik-baik teladan, akhlaknya adalah Al Quran.tulah santri hakiki,” jelasnya.
Menurut Bupati yang juga Ketua Majelis Syuri IKSASS Bondowoso ini bahwa mengejar ilmu bukan sekedar eksistensi diri. Yang menghafal Quran bukan sekedar untuk penghormatan. Yang tak hanya menjaga diri dari keharaman, namun juga dari kesia-siaan.Maka Ikatan Santri harus mampu menjadi teladan.
“Itulah santri hakiki. Yang menjauhi dunia dan merapat ke akhirat. Yang senantiasa menjaga kejernihan pikirnya. Ia tak mudah melakukan amal, sebelum memastikan hukum syariatnya. Ia mendekat kepada Allah agar tak salah mengambil tindak.Bukanlah santri hakiki. Ia yang gegabah menegakkan amal. Padahal mudharat dan keharaman bertebaran,” imbuhnya.
Dengan kuatnya IKSASS kita bisah memperkokoh iman dan tidak menabrak rambu iman dan menyesatkan khalayak ramai.Santri Salafiyah Syafi’iyah diharapkan selalu kompak agar terlihat keberadaanya.
Pantauan Selain Bupati kegiatan tersebut juga dihadiri Alumni Salafiyah Syafi’iyah se – Kabupaten Bondowoso ,Sekda Syaifullah,Beberapa anggota DPRD,Kepala Desa,Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Ketua Majelis Tanfidzi IKSASS Harun Arrasyid dan Ketua IKSASS dari priode ke priode.
next post