Beranda blog Halaman 835

Polisi Sita Truk Bermuatan Puluhan Kubik Kayu Ilegal

0
IMG-20250408-WA0090

MERANGIN – tapalkudamedia.com

Aparat kepolisian Polsek Tabir Ulu mengamankan truk Hino bermuatan kayu ilegal. Sebelumnya, mobil itu diamankan warga dan Kades Muara Jernih, Minggu 11 Maret 2018 lantaran aktifitasnya sangat mengganggu warga sekitar. Kapolsek Tabir Ulu, Iptu Sahriyal membenarkan telah mengamankan mobil pengangkut kayu tersebut.

“Mobil beserta kayunya untuk saat ini kita amankan di polsek, dan kita masih menunggu pentunjuk dari Sat Reskrim untuk penanganan kasus tersebut,” jelas Sahriyal di Tabir Ulu, Merangin, Jambi, Senin 12 Maret 2018.

Screenshot_20250408-225940

Ia mengatakan, jumlah kayu sebanyak 27 kubik lebih dengan jenis kayu jabon,namun meski kayu tersebut termasuk kayu hutan rakyat, polisi akan mengecek ke lokasi di mana kayu tersebut diambil.

“Kita cek dulu asal kayu tersebut, kita tidak bisa melihat dari dokumen saja,kita butuh kelokasi untuk memastikan kebenaranya, jika benar akan kita lepaskan,” tukasnya.(put)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Kolam Angsa Renggut Nyawa Pelajar SMP yang Hendak Selfie

0
IMG-20250408-WA0090

Surabaya – tapalkudamedia.com

Berhagi-hatilah ketika hendak berselfie , pasalnya gara-gara hendak selfie pemuda 15 tahun yang masih duduk dibangku SMP Gema 45 kelas VIII ini  tewas.

Kejadian tersebut  berawal ketika Korban  berfoto ria atau Selfie bersama teman-temannya, namun HP yang dipakai foto itu terjatuh ke kolam,” kata Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto, saat dikonfirmasi.

Screenshot_20250408-225940

Ketika mengetahui HP milik temannya, yakni Aryen (15) jatuh, korban dengan reflek memasukan tangannya ke dalam kolam. Namun apes, korban terpeleset dan tercebur kolam tersebut. Tomi sempat melambaikan tangan meminta tolong. Karena yang bersangkutan tidak bisa berenenang. Kemudian Aryen menyusul dan berusaha menolong.

Namun lagi-lagi, dia justru tenggelam. Saat itu, teman korban yang lain bernama Maulana Luthfi (14) warga Kembang Kuning Keramat 1 No.16 kec Sawahan Surabaya, berusaha menolong dengan menarik tangan Aryen. Tapi Maulana juga ikut tercebur. “Ternyata tiga pemuda yang tercebur kolam itu tidak bisa berenang,” lanjutnya.

Akhirnya satu rekan korban bernama Zakaria (14) warga Dukuh Kawal GG 4 No.27, berusaha menolong masuk ke kolam. Namun tak membuahkan hasil. Giliran teman korban lagi bernama Wahyu Saputra (15), langsung masuk kedalam kolam hingga berhasil menolong Aryen.

Sementara rekan korban lainnya pergi meminta bantuan kepada Satpam yang berada di Pos sekitar lokasi. “Lalu, satpam Adi Sutikno membantu menolong kedua orang anak yang saat itu terlihat mengapung sambil megap-megap minta bantuan,” jelaskan perwira satu melati di pundak ini.

Dua korban yang ditemukan itu adalah Zakaria dan Maulana. Sementara Tomi belum juga muncul di permukaan kolam. Pencarian kembali dilakukan.

Sekitar pukul 16.30 WIB  korban ditemukan meninggal . Siapa sangka Kolam Angsa Pakuwon Indah Villa Bukit Regency lontar, Kecamatan Sambikerep Surabaya, menjadi tempat terakhir bagi Tomi Oktavian, warga Pakis Tirto sari Gg 10 B No. 7E Sawahan Surabaya.(*)

 

 

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Pabrik Plastik Dalam Sekejap Ludes Dilalap Api

0
IMG-20250408-WA0090

Pasuruan – tapalkuda.com

Sebuah pabrik yang memproduksi plastik yakni PT Mercu Pacifik dilalap api, Sabtu (11/03) kemarin. Akibat kebakaran ini, seluruh bangunan beserta barang barang yang ada di dalam ludes terbakar.

Masyarakat yang mendengar kabar terbakarnya pabrik tersebut ramai-ramai mendatangi pabrik yang berlokasikan di Dusun Jetak, Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan untuk melihat kajadian tersebut.

Screenshot_20250408-225940

Tutin (40 th) warga setempat mengaku kaget saat mendengar kabar terbakarnya pabrik tersebut. Diperkirakan kebakaran terjadi pada pagi hari. “Kebakaran terjadi sekitar pukul 05:30 WIB, api cepat membesar karena bahan bakunya adalah plastic,” jelasnya.

Saat kebakaran terjadi, para karyawan di pabrik PT Mercu Pacifik tersebut libur mulai Sabtu pagi, karena suaminya juga bekerja di perusahaan tersebut.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pandaan Iptu Agus Purnomo menjelaskan bahwa kebakaran hebat yang meluluhlantakkan isi pabrik PT Mercu Pasifik berlangsung pada pukul 06:00 wib.

Hal tersebut sesuai dengan keterangan saksi di lapangan yang diperiksa polisi, yakni seorang waker satpam bernama Sutrisno (44) warga Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan.

Api bisa dipadamkan setelah 4 mobil berasal dari Pemkab Pasuruan 2 unit, PMK PT Sampoerna 1 Unit, PT Gudang Garam 1 Unit didatangkan ke lokasi kejadian.

Selang tiga jam, kobaran api baru bisa dipadamkan. Akibat dari kebakaran tersebut, bangunan pabrik sisi tengah, kanan belakang ambruk, serta satu unit mobil truk hangus akibat dipanggang api.

Menurut keterangan pemilik pabrik Yan Leoputra Suryatanto (37) warga Begawan 20 RT 01 RW 03 Kelurahan Darmon, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, yang terbakar adalah 1 set Mesin Ekstruter, 1 set mesin Cuci Plastik, 1 unit mobil truk, 1 unit forklift merk Cartepilar, 1 unit shredder, 1 buah kompresor, 4 buah pompa air, 2 buah komputer merk assus beserta Print, dan 2 buah timbangan elektrik.

“Akibat kebakaran itu, kerugian yang dialami PT. Mercu Pacifik diperkirakan Rp. 45.000.000.000,” pungkas Iptu Agus Purnomo.(*)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Hendak Mesum Keburu Digrebek Warga

0
IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – tapalkuda.com

Dua pasang muda mudi berlawanan jenis yang diduga akan berbuat mesum digerebek oleh warga Dusun Jepit, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi,  (10/3/2018). Saat itu, mereka berada di salah satu kamar rumah Mbah Jaenah, 70, warga setempat.

Kedua pasangan tersebut adalah Aprilia Purwandari, 18, yang masih cucu Mbah Jaenah; Yoga Pratama, 18, warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore; CU, 16, asal Dusun Darungan, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, dan JC, 15, warga Desa/Kecamatan Gambiran.

Screenshot_20250408-225940

Sebelum digerebek, ada laporan warga pada perangkat desa kalau dua pasangan muda sedang berada di rumah Mbah Jaenah. Gerak-geriknya mencurigakan. “Pasangan muda itu masuk kamar,” terang Kepala Dusun Jepit, Desa Kaligondo, Heru Budiyanto, 44.

Heru menyebut sebelum warga bergerak ketua RT 28, RW 10, Gatot Riyanto, 46, dilapori warganya kalau dua pasangan muda itu masuk ke kamar rumah Mbah Jaenah. “Kita dapat laporan itu bersama polisi dan anggota koramil mendatangi rumah tersebut,” terangnya.

Saat masuk ke rumah itu, terang dia, ternyata memang ada dua pasangan muda di dalam rumah. “Mereka tiduran di atas kasur dalam kamar,” terangnya.

Saat warga masuk ke rumah itu semua masih mengenakan pakaian. Mereka selanjutnya diminta untuk memanggil orang tuanya dan diberi pembinaan. “Oleh pak polisi diberi pembinaan dihadapan orang tuanya,” katanya.

Agar perbuatan itu tidak terulang, pasangan muda itu diminta untuk membuat pernyatan tidak mengulangi lagi. “Setelah ada pembinaan dan membuat pernyataan, kita minta pulang bersama orang tuanya,” pungkasnya (*)

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Preman Kampung Mabuk Dijebloskan ke Terali Besi

0
IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – tapalkudamedia.com

Preman kampung yang sedang mabuk  berdiri di jalanan sambil menunjukkan senjata tajam (sajam) jenis roti kalung. akhirnya ditangkap polisi.Betapa tidak

Muhamad Surono (34), pria asal RT 01, RW 02, Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring, itu ditangkap anggota Polsek Gambiran di jalan simpang lima Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu malam (10/3/2018).

Screenshot_20250408-225940

Kapolsek Gambiran AKP I Ketut Redana menyampaikan saat ditangkap , preman kampung yang sedang mabuk tersebut berdiri di jalanan sambil menunjukkan senjata tajam (sajam) jenis roti kalung.

Kapolsek  juga menyampaikan bahwa, sebelum beraksi di jalan simpang lima itu, tersangka bersama beberapa temannya menggelar pesta minuman keras (miras) di warung kopi yang ada di Desa Jajag. “Kita amankan karena membahayakan,” katanya.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut preman kamoung tersebut dijebloskan keterali besi.

“Atas perbuatannya itu, dia dikenai pasal 2 ayat 1 UU RI nomor 2 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam. Jika memang terbukti bersalah, ancaman hukuman hingga 10 tahun. “Akan kita proses hukum,” tandasnya. (red)

 

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Dendam, Tembak Orang Sekampungnya Dengan Senapan Angin

0
IMG-20250408-WA0090

Singaraja – tapalkuda.com

Nengah SA (34), warga Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya, dia nekat menembak Nyoman Antara (47), warga sekampungnya menggunakan senapan angin.

Akibat tembakan itu, korban menderita luka tembak pada leher di bawah telinga hingga dirawat di Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa penembakan ini terjadi pada Minggu (10/3) sekitar pukul 18.00 Wita.

Saat itu, korban melintas di perkebunan yang diurus pelaku. Dari jarak sekitar delapan meter, pelaku menembak korban sebanyak 2 kali.

Tembakan itu mengakibatkan luka pada leher di bawah telinga, sampai korban dirawat di rumah sakit. Peluru yang ditembakkan masih bersarang di tubuh korban.

Menurut Kaposlek Kubutambahan AKP Made Mustiada seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK, Senin (12/3), polisi mengetahui kejadian itu setelah warga heboh memperbincangkan peristiwa tersebut. Sekitar dua jam setelah kejadian, polisi berhasil mengamankan pelaku di rumahnya di Desa Pakisan.

Screenshot_20250408-225940

Dari pemeriksaan sementara, kasus ini diduga karena pelaku tidak terima korban selingkuh dengan istrinya. Hubungan terlarang terakhir kali diketahui sekitar pertengahan Februari 2018. “Jadi benar kita sudah mengamankan pelaku penembakan setelah ada laporan dari masyarakat. Motif pelaku bisa dibilang cemburu karena istrinya selingkuh dengan korban. Ada keterangan yang menyebut bahwa sekitar Februari 2018 lalu korban ditemukan berhubungan dengan istri pelaku,” katanya.

Menurut AKP Mustiada, setelah lama menyimpan dendam, pelaku melampiaskan kekesalannya dengan menembaki korban. Sebelum penembakan itu, pelaku sedang berda di kebun. Kebetulan korban melintas dengan jarak sekitar delapan meter dari posisi pelaku.

Dengan spontan, pelaku membidik korban dan melepas dua kali tembakan. Tembakan itu mengenai leher di bawah telinga korban. Korban hingga saat ini masih dirawat intensif dan menunggu rencana operasi pengangkatan peluru yang masih bersarang di tubuh korban.

Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman dua tahun delapan bulan penjara.

Sementara, barang bukti yang diamankan berupa senapan angin kaliber 4,5 mili meter lengkap dengan sisa peluru. “Dua kali ditembak dan keduanya mengenai leher dan sampai sekarang korban dirawat di rumah sakit. Sementara pelaku kita amankan untuk menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

Kepala Bidang Keperawatan RSU Kertha Usada Putu Ayu Darmadi mengatakan, kondisi korban masih lemah dan belum sadarkan diri. Korban, masih mengalami sesak nafas, diduga karena pengaruh peluru senpi yang tertahan di leher kanan hingga ke bagian dada.

Benda asing itu menyumbat organ dalam korban, hingga kondsinya masih lemah. “Kami sudah melakukan tindakan dengan melakukan pemasangan selang oksigen. Karena sesak nafas, pasien saat ini sudah dipasangi selang menuju paru-paru untuk mengalirkan dan mengurangi tekanan. Penanganan lanjutan korban harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap dan itu semua tergantung persetujuan keluarga,” jelasnya. (red)
Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Ini Kata Menteri Pariwisata Tentang Viral Isu Sampah

0
IMG-20250408-WA0090

Bali – tapalkudamedia.com

Pulai Dewata Bali kembali menjadi perbincangan hangat. Setelah bencana erupsi Gunung Agung menyita perhatian masyarakat internasional, baru-baru ini sebuah video yang diunggah oleh seorang traveler asal Inggris mendadak viral di berbagai media sosial.

Dalam video singkat yang diunggah oleh Rich Horner melalui akun YouTube-nya, terlihat jelas air laut sampah plastik dan bungkus makanan berwarna kuning memenuhi perairan laut Bali yang selama ini dikenal akan keindahannya. Horner menemukan pemandangan mengejutkan tersebut di kawasan Manta Point, Nusa Penida, Bali.

Screenshot_20250408-225940

Menurut data yang dikeluarkan oleh Rivers, Kceans, Lakes, and Ecology (ROLE) Foundation, selama ini Indonesia diketahui memproduksi sekitar 130 ribu ton sampah plastik setiap hari. Mereka berasumsi bahwa hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran penduduk serta tentang limbah dan daur ulang.

Pihak ROLE juga menuding pemerintah Indonesia belum memiliki sistem perencanaan yang baik untuk menanggapi isu sampah. Tak heran jika saat ini Indonesia menjadi pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup an Kehutanan serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI akan membantu untuk menangani isu tersebut.

“Isu sampah ini sekarang sudah menjadi perhatian pemerintah pusat. Kami semua akan bersinergi untuk melakukan pembersihan sampah di Bali yang saat ini sudah menarik perhatian dunia,” tutur Menpar Arief Yahya, saat ditemui awak media lainnya di Hotel Santika, Jakarta Barat, Senin (12/3/2018).

Lebih lanjut Arief mengatakan, masyarakat Indonesia maupun wisatawan mancanegara juga harus teliti sebelum mempercayai berita-berita viral yang tengah ramai diperbincangkan.

“Saran atau kritik itu akan lebih baik kalau jelas dan sesuai fakta. Pasalnya, beberapa teman yang menetap di Lembongan tidak menemui hal serupa. Jadi harus diklarifikasi terlebih dahulu,” imbau Arief.

Baru-baru ini, seorang penyelam asal Lampung, Arief Nugroho, mencoba membuktikan tudingan yang dilakukan oleh Rich Horner bahwa laut Nusa Penida dipenuhi sampah-sampah plastik.

Dalam sebuah video yang diunggahnya pada 9 Maret 2018, kondisi laut yang dikunjungi Horner ternyata menyuguhkan pemandangan yang sangat indah dengan balutan warna air hijau tosca. Bahkan, Arief berhasil merekam sebuah momen menarik ketika seekor penyu tiba-tiba datang menghampirinya.

“Asyiknya diving bareng penyu di Crystal Bay, Nusa Penida, hari ini,” tulis akun ariefnugroho19.

Arief juga sempat dihubungi langsung oleh pihak Kementerian Pariwisata untuk menanyakan kebenaran video yang ia unggah itu.

“Sumpah indah banget. Saya melihat schooling ikan, penyu sampai ikan manta. Kalau oksigen enggak habis, malas saya meninggalkan laut Nusa Penida. Bicara Nusa Penida cuma ada tiga kata yang cocok menggambarkan tempat ini, It’s unbelievably cool!’. Airnya seperti agar-agar biru transparan yang memamerkan terumbu karang di dasarnya,” tuturnya seperti dari akun Facebook resmi Kementerian Pariwisata.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dame, Dive Instructur dari Mola-Mola Dive Resort. Pria yang sudah puluhan tahun menetap di Nusa Lembongan itu mengaku tak pernah melihat sampah dalam jumlah massif. Kalau pun ada, sampah akan langsung diangkat oleh dive master setempat.

“Mata pencaharian kami kan di sektor pariwisata. Kalau ada sampah, kami pasti akan seret rezeki,” ungkapnya.

Hal lain yang membuatnya tak yakin dengan postingan Rich Horner .(red)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Mimpi Indah “Tapal Kuda ” Akankah Terwujud

0
IMG-20250408-WA0090

Lensa – tapalkudamedia.com

Raden Bagus Kasim al Wirodipuro al Ki Pate Alos lahir pada minggu ketiga bulan Rabiul Awal 1162 H / 1741 M di Tanjung Jambul Pamekasan Madura Adalah putra Raden Abdurahman al Wirobroto.

Orang yang pertamakali membabad tanah besuki. Beliau adalah cucu Raden Abdullah Surowikromo yang masih keluarga KRATON MATARAM (Susuhunan Pakubuwono II) Eyang Lelono dan akhirnya menetap di Tanjung Jambul Pamekasan Madura.

Screenshot_20250408-225940

Asal mula tanah besuki, berawal dari hijrahnya Raden Abdurahman al Wirobroto pada 10 Asyuro 1164 H / 1743 M ke desa Demung, dikarenakan daerah Tanjung Jambul Pamekasan terjadi NEMOR KARA ( kemarau panjang ) yang menyengsarakan rakyat. Waktu itu Raden Wirobroto memutuskan untuk hijrah ke tanah Jawa mencari tanah baru untuk bercocok tanam, akhirnya Beliau tiba di desa Demung yang dikenal dengan nama NAMBEKOR ( berasal dari kata NAMBEG / berlabuh ) dan membuka hutan disana, sedangkan untuk tempat berteduh dan istirahat Kiai Wirobroto membuat rumah dari ATAQ ( daun kelapa yang dirajut untuk dijadikan atap rumah tepatnya di Bujug Se Pacar ) pada waktu itu oleh Tumenggung Sentong dijadikan Kademangan.

Pucuk dicita ulampun tiba, berkat kerja keras tanpa mengenal putus asa hasil panen Raden Wirobroto melimpah ruah. Dengan perasaan senang Raden Wirobroto membawa hasil panennya ke Tanjung Jambul Pamekasan Madura.
Berita tentang hal tersebut didengar oleh Tumenggung Sentong ( desa Demung adalah bagian dari kekuasaan Tumegung Sentong ) dan sang Tumenggung memanggil Raden Wirobroto.

Namun Raden Wirobroto tidak mengindahkan perintah tersebut. Hingga terjadilah perseteruan diantaranya keduanya yang kemudian terjadi peperangan. Tercatat Tumenggung Sentong 3 kali menyerang Demung akan tetapi gagal dan akhirnya Tumenggung Sentong takluk pada Raden Bagus Kasim.
Berita tentang orang-orang Madura yang NAMBEG (hijrah/datang untuk merubah nasib/mencari pekerjaan) didesa Demung didengar pula olehTumenggung Banger dan beliau memanggil Raden Wirobroto dengan mengutus Wongso Mitro ke desa Demung dengan perantaraan Wongso Mitro, Raden Wirobroto berhasil diajak menghadap ke Tumenggung Banger. Sesampainya disana Raden Wirobroto disambut dengan baik dan dianugerahi hadiah oleh sang Tumenggung. Dan Raden Wirobroto pun pamit untuk kembali ke Demung.

Singkat cerita Raden Wirobroto sudah tua dan digantikan oleh putranya Raden Bagus Kasim (19 tahun) yang lahir di Desa Tanjung Umbul Pamekasan pada tahun 1734 M dan pada 12 Rabiul Awal 1181 H/1760 M diberi gelar WIRODIPURO ( WIRO : Pahlawan, DIPURO : Daerah ) oleh Tumenggung Joyo Lelono.

Sewaktu beliau menggantikan ayahnya, Demung semakin ramai dan akhirnya diganti nama menjadi Besuki oleh Tumenggung Banger
Tercatat dalam sejarah kepemimpinan Beliau beberapa kejadian penting antara lain :
1. Beliau diminta bantuan oleh Kompeni Belanda menyerang Sentong dan Sentongpun berhasil dikalahkan.
2.Beliau juga diminta bantuan oleh Belanda bersama – sama Tumenggung Banger dan Tumenggung Pasuruan menyerang Lumajang dan usaha tersebut berhasil.
3.Beliau bersama – sama para pemimpin, Tumenggung daerah Pesisir Timur Jawa ( Semarang Timur ) beserta bala tentara dari Sumenep dan Pamekasan berhasil menaklukkan Blambangan dan Nusa Barong, Dan beberapa kejadian penting lainnya.
Raden Bagus Kasim wafat dan dimakamkan di Besuki pada minggu pertama bulan Rajabiah 1221 H/1800 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Bagus Syahirudin juga bergelar WIRODIPURO 2 juga wafat pada minggu pertama bulan Rajabiah 1271 H/1850 M dan dimakamkan di Besuki, tepatnya di Dusun Kauman Barat Besuki Situbondo Jatim.

Sampai dengan sekarang wafatnya beliau diperingati tiap tahun oleh masyarakat Besuki yang dipusatkan di Pasarean Asta Pate Alos.

Secara administratif, Besuki masuk wilayah kecamatan di Kabupaten Situbondo, namun budaya dan dialek bahasa Madura masyarakatnya justru sama dengan orang di Kabupaten Bondowoso.

Masyarakat Besuki dan Bondowoso memiliki budaya dan dialek yang sama dengan masyarakat di Pamekasan, Madura, sedangkan masyarakat di wilayah Panarukan, Kabupaten Situbondo ke timur memiliki kesamaan budaya dengan Sumenep.

Kesamaan budaya itu, menurut tokoh masyarakat Besuki, karena kedekatan Ke Pate Alos, demang pertama di Besuki dengan pembabat Alas di Bondowoso, yakni Ki Bagus Asra atau dikenal Ki Ronggo.

Ia menjelaskan, pada perkembangan pemerintahan di Besuki yang dipegang oleh Raden Sahirudin Wiroastro alias Wirodipuro II tersingkirkan setelah Belanda menerapkan politik adu domba.

Saat itu Belanda mendirikan pemerintahan di Panarukan yang pimpinannya masih ada hubungan keluarga dengan Raden Sahirudin. Akhirnya keluarga dan keturunan Sahirudin Wiroastro lari ke Bondowoso.

Keluarga itu, mendapatkan tempat terhormat dari keluarga Ki Bagus Asra (Ki Ronggo) yang juga berasal dari Madura. Ki Ronggo memiliki ikatan yang kuat dengan Ke Pate Alos karena pernah berguru kepadanya.

Bahkan ketika Ki Ronggo membabat alas di Bondowoso juga atas perintah Ke Pate Alos.

Ketika di Bondowoso dibentuk pemerintah, maka bupati pertamanya adalah Raden Abdurahman Wirodipuro yang merupakan cicit dari Ke Pate Alos. Hal itu dilakukan sebagai bentuk balas budi dan penghormatan Ki Ronggo kepada gurunya, Ke Pate Alos.

Raden Abdurahman Wirodipuro itu dilantik menjadi Bupati Bondowoso tahun 1850 M berdasarkan besluit Nomor 3 tertanggal 17 Oktober 1850 yang dikeluarkan Belanda. Beliau memerintah hingga tahun 1879 dan kemudian digantikan oleh menantunya, Raden Aryo Tumenggung Wondokusumo.

Tidak hanya ikatan antar keturunan guru dengan muridnya, pada perkembangan berikutnya, tidak sedikit masyarakat Besuki yang lebih memilih Bondowoso untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk ketika keluarganya sakit. Mereka banyak yang memilih berobat ke Bondowoso, meskipun jarak Besuki ke Kota Situbondo dengan jarak Besuki ke Kota Bondowoso sama-sama sekitar 35 Km.

Mantan Kepala Seksi Kebudayaan pada Dinas P dan K Kabupaten Bondowoso, Hapi Tedjo Pramono mengakui bahwa masyarakat Besuki memiliki akar sejarah yang sama dengan Bondowoso.

Kota Besuki, memiliki letak yang sangat strategis karena berada di perlintasan utama kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya menuju – Bali lewat jalur darat.

Kota kecamatan yang kini menjadi bagian dari Kebupaten Situbondo, Jawa Timur itu sebetulnya memiliki sejarah panjang sebagai salah kota penting di Nusantara ini.

Namun, nasib kota itu seperti mengulang kisah masa lalu yang pernah digadaikan oleh Belanda kepada seorang saudagar keturunan Tiong Hoa di Surabaya. Kota itu kini seolah tetap tergadaikan meskipun masyarakatnya sebetulnya tidak menginginkan hal itu.

Misalnya, Besuki hanya dijadikan nama untuk polisi wilayah (Polwil) yang markasnya ada di Kabupaten Bondowoso atau badan koordinator wilayah (Bakorwil) di bawah Pemprov Jatim.

Kebesaran nama Besuki itu hanya digunakan sebagai penanda, sementara sang pemilik sepertinya tidak memperoleh “imbalan” apa-apa, misalnya sekedar melestarikan warisan kebesaran sejarahnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Kabupaten Situbondo, Agus Cahyono mengakui bahwa dari sisi sejarah, Besuki merupakan aset nasional.

“Besuki itu dulunya kota yang cukup besar, namun kemudian statusnya ‘melorot’ (turun) terus hingga kini menjadi kecamatan. Karena itu, sampai sekarang di kepolisian masih menggunakan nama Polwil Besuki, meskipun markasnya di Bondowoso,” ujarnya.

Ia mengemukakan, Besuki pernah menjadi keresidenan dan pada saat lembaga itu diubah menjadi nama pembantu gubernur, kantornya tidak lagi di Besuki, melainkan di Bondowoso.
Setelah itu pindah ke Jember dan saat ini bergabung dengan Bakorwil di Malang.

Sejarah Kota Besuki bermula dari diangkatnya Raden Bagus (RB) Kasim Wirodipuro sebagai demang pertama di Besuki. Kasim kemudian dikenal dengan nama Ki Pati Alos dan masyarakat Besuki menyebut Ke Pate Alos.

RB Kasim dilantik menjadi Demang Besuki oleh Tumenggung Joyo Lelono yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Probolinggo sekarang. Beliau dilantik pada Sabtu manis, 8 September 1764 M, atau 12 Robiul Awal 1184 H. Pada Saat itu lah Nama Besuki di sebut sebut.

Tumenggung Joyo Lelono pernah berpesan, dengan nama Besuki, maka siapa yang berniat jelek terhadap Ke Pate Alos, maka perbuatan itu akan kembali ke dirinya sendiri. Mengenai arti Besuki itu sendiri, saya belum mendapat kejelasan.

Mungkin saja itu dari Bahasa Jerman ”Besuch” karena menurut informasi, tentara Belanda zaman dulu juga banyak yang berasal dari Jerman. Mungkin Besuki itu dulu tempat untuk membesuk, meskipun belum jelas maksudnya membesuk apa,?

Dalam perkembangannya, pemerintahan pimpinan Ke Pate Alos, Besuki bertambah maju. Ke Pate Alos yang memimpin kademangan itu dengan berlokasi di utara alun-alun Besuki atau dikenal sebagai “dalem tengah” mendapatkan penghargaan dari Tumenggung Joyo Lelono.

Ke Pate Alos kemudian dilantik menjadi Patih Besuki pada tahun 1764. Dengan pengangkatan itu, maka status Besuki sebagai wilayah kedemangan naik menjadi setingkat kabupaten.

Pada perkembangan berikutnya, menurut dia, Besuki digadaikan oleh Belanda kepada seorang saudagar Cina muslim di Surabaya bernama, Han Boei Sing, sekitar tahun 1770. Diduga Belanda menggadaikan wilayah Besuki karena membutuhkan uang dalam jumlah banyak.

Namun belum ditemukan fakta berapa nilai uang yang diterima Belanda saat itu. Karena Besuki berada di bawah kekuasaan Han Boei Sing, maka ia mengangkat seorang wali dengan pangkat Ronggo di Besuki dan berlanjut hingga sekitar enam Ronggo. Ronggo itu adalah pangkat.

Menurut dia, pada saat Ronggo di Besuki dijabat oleh Suro Adiwijoyo yang juga Cina muslim, pada sekitar tahun 1805, didirikan bangunan bersejarah di Besuki, seperti gedung keresidenan dan kewedanan serta masjid jamik,” katanya.

Besuki kemudian ditebus oleh Gubernur Jenderal Raffles pada tahun 1813 senilai 618.720 Gulden. Data itu ia dapatkan dari catatan yang ditulis J. Hageman, J. Cz. dengan titel Soerabaia, Februari 1864 .

Sekitar 13 tahun sebelum tebusan itu dilakukan, Ke Pate Alos meninggal. Pemerintah selanjutnya diteruskan oleh anak keturunannya. Ke Pate Alos dimakamkan di Kauman Barat atau Kampung Arab, Besuki.

Makam itu kini dikeramatkan dengan dikunjungi banyak orang untuk ziarah. Pada setiap malam jumat, Moh. Hasan Nailul Ilmi memimpin istighasah di makam tersebut bersama ratusan jamaahnya.

Namun, kemungkinan tidak banyak dari peziarah itu tahu, bahwa Ke Pate Alos itu dulunya pernah menjadi ‘penguasa’ di Besuki, kota tua yang dulu pernah “tergadaikan”

Menurut Beberapa sumber mengatakan tonggak berdirinya Besuki menjadi tonggak hari jadi kota Situbondo pula,namun ada yang mengatakan Hari jadi kota Situbondo adalah 19 September…terlepas dari perbedaan Presepsi tersebut menurut saya harus di kaji lebih Dalam,mangambil titik temu beberapa presepsi adalah penting,tapi yang harus lebih di pentingkan adalah apa yang telah dan akan kita Lakukan Untuk kemajuan Kota ini.

Cikal bakal wilayah ditapal kuda ini bila bisa dipersatukan mengingat sejarah , alangkah kayanya wilayah ini,

Ironis ketika kota keresidenan kini hanya menjadi sebuah kecamatan, sejatinya mampu menjadi pengayom untuk kota-kota lain yang mempunyai latar belakang serumpun diwilayah tapal kuda .

Saya hanya bermimpi andai saja ada propinsi tapal kuda betapa kentalnya kultur masyarakat diwilayah ini.. Allahhukalam hanya Allah yang bisa mewujudkan mimpi itu tentunya dengan segala tekat,keinginan dan kemauan melestarikan kultur budaya di tapal kuda. Coretan ini hanya angan semata yang saya cuplik dari berbagai sumber.

Satu harapan impian itu kan menjadi nyata atas doa dan ijin yang kuasa (red)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Polres Situbondo Komitment Perangi Hoax

0
IMG-20250408-WA0090

SITUBONDO – tapalkudamedia.com

Kapolres Situbondo Tekankan Sinergitas Seluruh Elemen Masyarakat dan Komunitas Berantas Hoax . Apel yang dipimpin langsung kapolres tersebut dilaksanakan ,Senin (12/3/2018) sekitar pukul 07.00 WIB berlangsung di halaman polres Situbondo , Jawa Timur.

Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono, S.H., S.I.K., M. Sc (Eng) memberikan penekanan kepada seluruh anggota terkait pelaksanaan tugas.

Screenshot_20250408-225940

Dalam arahannya, Kapolres Situbondo mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan juga situasi kamtibmas diwilayah hukum Polres Situbondo tetap kondusif berkat kehadiran personil dilapangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk patroli, penjagaan dan pengamanan kegiatan masyarakat.

Kapolres Situbondo juga menyampaikan terkait kesiapan pengamanan Pilgub Jatim 2018 , ” Diperlukan dukungan semua anggota tidak hanya Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat, komunitas untuk ikut berperan melawan Hoax, ujaran kebencian dan isu provokatif,” tegasnya.

Kapolres Situbondo “Stop Hoax”

Selain itu, Kapolres juga mengajak seluruh personil baik anggota Polri maupun PNS Polri untuk meningkatkan disiplin dan kinerja sesuai tugas pokoknya masing-masing serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter).

“Tanggung jawab kita adalah memastikan proses Pilkada berlangsung aman, jadi mari bersinergi bersama seluruh elemen masyarakat, instansi dan komunitas untuk mengawal dan mengamankan agar Pilkada bisa berjalan aman dan lancar,” harapnya terang AKBP Sigit. (dra/red)

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

Bupati Bondowoso Serahkan Langsung SK Kenaikan Pangkat pada 863 ASN

0
IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – tapalkudamedia Bupati Bondowoso Drs.H.Amin Said Husni menyerahkan langsung SK kenaikan pangkat kepada 863 ASN di lingkungan Pemerintah kabupaten Bondowoso ,Senin 12/03/2018 di halaman Pemkab Bondowoso Jawa Timur.

Penyerahan surat keputusan kenaikan pangkat tersebut diberikan langsung oleh Bupati dengan didampaingi Plt Sekertaris Daerah Drs.Karna suswandi dan Kepala BKD Bondowoso Wawan Setiawan.

Adapun ASN yang naik pangkat itu terdiri atas, Kenaikan pangkat PNS otomatis atau reguler sebanyak 562 orang, PNS yang menduduki jabatan fungsional di lingkungan pendidikan, kesehatan dan ilmu hayat sejumlah 218 orang.

Screenshot_20250408-225940

Kemudian ASN yang menduduki jabatan fungsional sebanyak 61 orang, serta kenaikan pangkat atas pilihan penyesuaian ijazah atau PI atau tugas belajar sejumlah 22 ASN.

Saat memberikan sambutannya Bupati mengatakan, kenaikan pangkat ini dilakukan secara otomatis dan fully paperless.

” Artinya kenaikan pangkat ini sudah merupakan hasil produk sistem informasi kepegawaian yang telah direvitalisasi melalui peraturan Bupati yang diterbitkan beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Menurutnya ASN tidak perlu mengurusi lagi kenaikan pangkat karena secara sistemik itu akan dengan sendirinya disajikan data-data mengenai siapa yang sudah berhak memperoleh kenaikan pangkat untuk golongan satu, dua, dan tiga.

Ia pun mengungkapkan bahwa untuk melakukan reformasi birokrasi itu dibutuhkan komitmen seluruh jajaran,” Pemerintah yang kuat, utamanya komitmen kuat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,Sekarang kita harus merubah mandset, birokrasi jaman now itu adalah birokrasi yang melayani, bukan birokrasi yang minta dilayani,” tegasnya

Karena inilah, seluruh jajaran Pemkab Bondowoso sangat penting untuk merubah pola pikir dan perilaku birokrasi. Perilaku birokrasi yang diharapkan kedepan adalah birokrasi yang melayani.

Bahkan tidak cukup melayani tetapi memberikan yang terbaik kepada masyarakat. “Terutama pada satuan-satuan atau unit-unit kerja yang bersentuhan langsung dengan layanan publik. Apakah itu pelayanan perijinan, kesehanatan, pendidikan, administrasi kependudukan dan juga yang lain-lain,” papar Bupati

Bupati pun meminta kepada seluruh perangkat daerah untuk terus berkomitmen dan memberikan langkah-langkah nyata terhadap reformasi birokrasi. Selain itu, Ia meminta setiap perangkat daerah untuk terus melakukan kreasi-kreasi inovatif.

“Menciptakan inovasi-inovasi di lingkungan kerjanya masing-masing dalam rangka meingkatkan kualitas pelayanan publik kita kepada masyarakat, one OPD one inovation,” harapnya.

Sementara itu Kepala BKD Bondowoso, Wawan Setiawan, mengungkapkan kenaikan pangkat fully paperless dan otomatis ini untuk memberikan kemudahan kepada seluruh PNS.

“Setiap PNS bisa fokus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tampa harus disibukkan dengan administrasi kepegawaian yangs sebelumnya begitu merepotkan dan menghabiskan begitu banyak biaya,” tandadpsnya (nn/red)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran
Google search engine
Google search engine
Google search engine
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih