Audit Kasus, Bentuk Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Bondowoso

Bondowoso – Kegiatan Audit Kasus Stunting merupakan langkah strategi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso dalam percepatan dan penurunan angka stunting di wilayah setempat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah  disela-sela rapat audit stunting I di Sabha Bina 2, Kamis (27/6/2024) pagi

Menurutnya, Audit Stunting I itu sebagai evaluasi dan proyeksi ke depan dalam penekanan kasus stunting di Bondowoso pada semester I tahun 2024.

Dikatakan bahwa dalam kegiatan itu muncul beberapa data, termasuk adanya bayi bawah lima tahun (balita) di Bondowoso yang mengalami stunting.

“Stunting diawali dari adanya pernikahan dini. Maka dari itu, kami berkolaborasi supaya angka pernikahan dini bisa ditekan serendah mungkin,”ungkapnya.

Dipaparkan bahwa ,berdasarkan data, Pemerintah Indonesia menargetkan angka prevalensi stunting Nasional di bawah 14 persen.

“Angka prevalensi di Bondowoso per April 2024 sebesar 6,09 persen,” tegasnya.

Pihaknya mengaku bahwa Stunting dirasa sangat penting untuk menyiapkan generasi emas berkualitas Indonesia tahun 2045 mendatang.

“72 persen penduduk Indonesia nanti di tahun 2045 terdiri dari generasi usia produktif. Kalau tidak dimaksimalkan, maka kita hanya dapat bonus demografi saja,” jelasnya.

Itu artinya, kata Anis ,penduduk usia produktif di Indonesia hanya akan meningkat dari sisi kuantitas, tidak diiringi dengan kualitas.

“Dengan serius pada kasus stunting, maka tahun 2045 kita akan panen generasi emas berkualitas,”harapnya.

Lebih-lebih, Anis menegaskan pentingnya 3S yakni Stop Anak Melahirkan Anak, Stok Kebodohan Melahirkan Kebodohan dan Stop Kemiskinan Melahirkan Kemiskinan.

“Jangan sampai anak usia 19 tahun sudah punya anak,” ujarnya.

Anis berharap , jangan sampai orang tua putus sekolah membiarkan anaknya juga putus sekolah.

“Jangan sampai jika orang tuanya menerima bansos, lalu anaknya juga menerima bansos. Anak penerima bansos harus sejahtera dan mandiri secara ekonomi,” tukasnya.

Untuk diketahui rakor Audit Stunting tersebut diikuti lintas sektoral. Mulai dari Bappeda, Dinsos P3AKB, Dinkes, DPMD, Dinas Pertanian hingga para Camat se Bondowoso.

Related posts

Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso Raih Penghargaan Darma Karya Kencana dari BKKBN RI

Ada Apa ,Ratusan PTT SMP Luruk Kantor DPRD Bondowoso

Anisatul Hamidah : Stunting Masalah Global Harus Ditangani Serius