Bondowoso – Buah satu ini mungkin sudah banyak dilupakan orang. Namun di wilayah Kecamatan Wringin, buah satu ini memberi berkah tersendiri di musim kemarau panjang. Buah yang hampir terlupakan tersebut adalah Duwet atau oleh warga dikenal Juwet atau Jimblang,bahkan sebagian besar warga Bondowoso ,Jawa Timur menyebutnya angur wringin.
Saat musim kemarau panjang buah Juwet memberi rezeki tambahan bagi para petani di Kecamatan Kecamtan Wringin. Lahan pertanian yang dipinggirnya ditanani Juwet bisa mendatangkan keuntungan lumayan. Selain bisa jadi salah satu alternatif berwisata murah meriah.
Salah seorang pedagang Juwet, Abdullah mengaku, buah Juwet yang hanya berbuah saat musim kemarau ini selalu banyaj pesanan.
Abdullah mengaku, buah juwet diambil dari para pemasok dipatok dengan harga Rp 11 hingga 12 ribu perkilo. Abdulah mengaku, untuk satu buah pohon juwet dirinya bisa mendapat keuntungan hingga Rp 1 juta per pohon.
“Lumayan bisa untung 1 juta kalau belinya per pohon, tapi saya kebanyakan mengepul dari tengkukak karena jenis buahnya memang sudah siap dikomsumsi,” jelasnya,Jum’at 9/11/2018.
Menurut Abdullah ia memasarkan buah Juwet ini ke pasar Surabaya,” Sudah biasa langganan, per kg nya dibeli dengan harga 25 ribu,” urainya.
Namun menurut Abdulah bisinis ini memang menguntungkan,namun perlu kehati-hatian,'” Semua ada resikonya termasuk saya sebagai pengepul hati-hati sekali,karena buah yang layak enak dikomsumsi ini hanya mampu bertahan 2 hari,pengirimannyapun hanya dikemas dalam berat 5 kg,kalau lebih dari 5 kg bisa busuk dan lecet yang dibagian bawah,” imbuhnya.
Abdulah mengaku saat musim Kemarau ia bisa mengirim 25-30 kg dalam setiap harinya.,” Ya untung dua kali kipat lebih sih,tapi kalau salah menangani bisa rugi juga,”pungkasnya.
