Bondowoso, Pelda Wagiman HP memberikan materi wawasan kebangsaan (Wasbang) dengan topik mencintai NKRI setulus jiwa bagi siswa SMKN 1 Bondowoso yang dilakukan secara virtual.
“Meski masa pandemi bukan penghalang untuk terus menekankan kecintaan terhadap NKRI melalui wawasan kebangsaan,kita lakukan demgan cara virtual untuk memperkokoh JK iiwa sebagai bangsa yang bernegara,”jelasnya ,Kamis , 15/07/2021.
Dikatakan bahwa wawasan kebagsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et impera”.
” Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia,”paparnya.
Menurutnya dengan wawasan kebangsaan akan mempunyai kekuatan yang nyata. Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
“Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,”imbuhnya.
Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Dikatakan bahwa sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan. Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. “wawasan” berarti hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang. ,”katanya.
Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan
Apalagi menurutnya dimasa pandemi ini kita butuh kekokohan jiwa dalam menjaga NKRI tentunya diawali dari diri sendiri.
“Untuk itu tubuh kita dulu harus sehat sehingga bisa berbuat untuk orang lain dalam memerangi Cobid19,” pungkasnya.