BONDOWOSO – Ribuan Masyarakat Bondowoso Serentak melantunan solawat di Kantor DPD Golkar Bondowoso, Sabtu (5/11) malam. Dalam rangka Golkar memperingati Maulid Nabi dan HUT Partai Golkar ke-58.
Sontak saja Jl. Letnan Sudiono, Kelurahan Dabasah, tersebut tumpah ruah masyarakat yang khidmat bersalawat bersama Golkar dalam rangka memperingati Maulid Nabi dan HUT Partai Golkar ke-58.
Ketua DPD Golkar Bondowoso Ady Kriesna bersyukur sebab antusias masyarakat cukup tinggi dalam merayakan Maulid Nabi bersama Golkar.
Hal ini kata Krisna merupakan bukti jika masyarakat menempatkan salawatan di atas segalanya, tanpa pandang bulu siapapun yang mengundang maupun yang mengadakan acara.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para pecinta salawat yang hadir. Yang dinilai bukan siapa yang mengadakan, tapi bagaimana kita bersalawat bersama-sama,” ungakap Ady Kriesna.
Pihaknya menampik jika ada anggapan bahwa Golkar hanya mengadakan salawatan karena hampir Pemilu, karena menurutnya DPD Golkar Bondowoso sudah istikamah selama enam tahun mengadakan salawatan.
Kendati demikian, peringatan Maulid Nabi tahun ini lebih tampak meriah karena mengundang masyarakat umum, dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya digelar di dalam Kantor DPD dengan undangan yang amat terbatas.
“Walaupun ada yang menilai karena hampir Pemilu, sah sah saja. Karena Parpol jangan
kan batuk, tidak batuk saja dianggap politis,” imbuhnya.
Krisna meminta seluruh Pengurus Partai menetralkan hati dan pikiran, meluruskan niat bersalawat sebagai wujud cinta dan semata-mata mengharap syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW di hari akhir.
“Oleh karena itu mengajak seluruh pengurus malam ini bersama jamaah salawat, kita netralkan hati, netralkan pikiran kita, niatkan acara malam ini sebagai wujud kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Sehingga kita dan masyarakat yang hadir dapat aliran syafaat dari Nabi Muhammad SAW,” kata alumni SMA 3 Bondowoso ini.
Pihaknya juga mememohon maaf karena acara Golkar Bersalawat mungkin sempat mengganggu rutinitas lalu-lalang masyarakat.
Ady Kriesna terpaksa mengadakan acara di depan Kantor DPD setempat karena kegiatan Partai dilarang digelar di Alun-Alun Kota.
Meski begitu, Ia berusaha pada peringatan Maulid Nabi di tahun-tahun yang akan datang, bisa mengajak masyarakat bersalawat di tempat yang lebih memadai.
“Partai tidak boleh mengadakan acara di Alun-Alun. Karena Alun-Alun itu sifatnya netral. Kalau Pemerintah Daerah mengadakan tidak masalah. Partai tidak boleh. Malam ini kita berdoa semoga di tahun yang akan datang bisa menggelar di tempat yang lebih memadai,” pungkasnya.