TIMIKA – tapalkudamedia.com
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bahwa, dalam aksi baku tembak dengan pasukan TNI di Kampung Banti 1, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada 1 dan 2 April 2018, satu orang anggotanya bernama Alanny Beanal (30) tewas.
“Pihak TPNPB, mengalami korban 1 orang prajurit TPNPB atas nama Alanny Beanal umur 30 tahun,” kata Kepala Staf Kodap III TPNPB Kali Kopi, Hendrikus Uwamang dalam rilis yang dikeluarkan tanggal 2 April 2018 dan diterima awak media di Timika, Rabu (4/4/2018).
Tidak hanya itu, dalam rilis tersebut TPNPB juga menyebutkan bahwa jumlah korban dari pihak TNI lebih dari satu orang. Padahal sebelumnya Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam rilisnya, menyatakan, dari pihak TNI hanya terdapat satu prajurit yang gugur, yaitu Pratu Vicky Rumpaisum.
Sementara dari pihak KKSB terdapat dua orang tewas serta puluhan lainnya diketahui luka-luka. “Dari kejadian kontak tembak tersebut, satu personel dari pihak TNI atas nama Pratu Vicky Rumpaisum gugur. Sementara dari pihak KKSB, terpantau lewat drone dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka,” kata Kapendam dalam rilisnya, kemarin.
Sebelumnya diketahui, aksi brutal berupa pembakaran fasilitas umum maupun pemukiman warga oleh KKSB terjadi sejak 24 Maret 2018 di Kampung Banti 2. KKSB yang dipimpin tokoh TPNPB Kali Kopi, Joni Botak, mengumpulkan tokoh-tokoh TPNPB dan melakukan konsolidasi untuk menguasai beberapa kampung di Distrik Tembagapura.
Setelah dikuasai, terjadilah aksi brutal pembakaran. Menindaklanjuti aksi tersebut, sebanyak 50 personel pasukan gabungan TNI dari Yonif 751/Raider, Yonif 754/ENK dan Brigif/20 IJK dikerahkan, Minggu 1 April 2018, untuk operasi pembebasan kampung-kampung yang dikuasai KKSB.
(Baca Juga: Baku Tembak di Papua, 2 Anggota KKB Tewas dan Puluhan Terluka)
Namun, menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, dalam operasi tersebut pihak KKSB sepertinya telah siap atas kedatangan pasukan TNI sehingga menyambut kedatangan itu dan terjadilah kontak tembak yang mengakibatkan jatuhnya korban baik dari pihak TNI maupun KKSB.
“Mungkin ini adalah realisasi dari ultimatum KKSB yang sebelumnya disiarkan di berbagai media bahwa mereka menyatakan perang terhadap TNI-Polri,” jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.(fid)