Bondowoso – KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, mampu menghipnotis ratusan warga yang hadir dalam peringatan Isra Mi’raj di Masjid AL-Muhibbin Tamansari Bondowoso,Senin 11/3/2019 meski sudah larut malam tetap hikmah mendengarkan.Betapa tidak Kyai kharismatik ini menyampaikan regulasi dan kebijakan tentang ekonomi secara umum dan Islam khususnya bisa dilihat dari kisah Nabi Yusuf.
Nabi yang diceritakan karena memiliki ketampanannya di masanya ini ternyata memiliki kisah tersendiri dalam membangun sistem ekonomi yang bahkan digunakan hingga sekarang.
“Ketika nabi Yusuf membagikan makanan, ia memerintahkan untuk dibagikan kepada semua yang membutuhkan,tanpa terkecuali kepada saudaranya yang memusuhinya,tidak ada dendam dalam diri Nabi Yusuf,” jelasnya.
Selain menyiapkan pangan secara berkala dalam dua periode yang berbeda, bahkan Nabi Yusuf diangkat menjadi penjabat pemerintahan atau setara dengan Bendahara kerajaan yang khusus mengatur urusan pangan rakyat selama kondisi alam belum membaik.
Kisah Nabi Yusuf di masa lalu ini pun tidak ubahnya dengan kondisi yang ada sekarang. Berbagai ilmuwan berlomba-lomba menyusun strategi terbaik agar negaranya serta kehidupan umat manusia tidak terancam karena terjadinya perubahan iklim.
Cara ini kemudian menjadi salah satu peningkatan tentang bagaimana mengelola stok pangan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Strategi yang sepertinya kini mulai diadopsi oleh beberapa negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan terhadap hasil pertanian mereka.
Meskipun kehidupan di masa lalu dan berbeda dengan sekarang, serta kemampuan Jepang dan Korea Selatan yang memadukan teknologi dengan kondisi pangan, tentu saja, apa yang dilakukan oleh Nabi Yusuf merupakan sebuah kisah positif yang patut diteladani tentang bagaimana menjalankan sebuah pengelolaan pangan.
Dari cerita Nabi Yusuf ini pula, umat manusia bisa belajar lebih baik bagaimana mengelola ekonomi sebuah daerah tempat melalui kebutuhan pangannya. Pada jamannya Nabi Yusuf mengatasi krisis yang terjadi dengan strategi, melihat dari sisi teknis, sosiologis, langkah teologis, dan manajemen risiko.Serta kita dapat mengambil hikmah,bahwa tidak ada batasan untuk berbagi.
Informasi yang kami peroleh dari Taqmir Masjid Al Muhibbin kegiatan peringatan Isra Mi’raj di Masjid rutin dilaksanakan setiap tahun , Kegiatan diawali sore hari dengan membagikan santunan kepada 30 anak yatim.