BONDOWOSO – Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan problem Stuting .
Hal tersebut disampan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso,Jawa Timur Syaifullah usai menghadiri acara Sidang Terbuka Senat Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso, Selasa (31/12/2019) di Hotel Grand Padis Bondowoso.
Pihaknya mengaku penanganan stuting sudah masuk ke tahap ke 4 yaitu regulasi.
Dari beberapa tahapan yang telah dilakukan, masalah stunting sudah selesai sekira 60 ,untuk itu pihaknya terus mensosialisasikan tentang permasalahan stunting, yang selama ini menjadi permasalahan Pemerintah Daerah.
Termasuk saat bertemu dengan 31 wisudawati akademi kebidanan,pihaknya mensosialisasikan agar para bidan juga turut serta memerangi stunting.
” Permasalahan stunting bukanlah takdir. Namun, stunting adalah ranah kebijakan. Apakah permasalahan itu mau diatasi atau tidak. Tergantung dari kemauan Pemerintah Daerah sendiri,”tegasnya
Ia mengaku bahwa selalu mengatakan, stunting bukanlah takdir. Tetapi, stunting berawal dari kebijakan, apakah kita ada kemauan untuk menyelesaikan atau tidak.
Pihaknya menargetkan, pada tahun 2020 permasalahan stunting sudah selesai diatasi. Bahkan, Sekda berjanji akan turun sendiri untuk menuntaskan problem itu.
“Tahun 2020 saya akan turun sendiri untuk mengatasi masalah itu. Jadi, saya meminta kepada semua elemen untuk membantu mengatasinya,” harapnya.
Dijelaskan bahwa ada beberapa Kecamatan yang sudah mampu memyelesaikan masalah stunting ,salah satunya adalah Kecamatan Grujugan.
“Hal itu, tergantung dari kepekaan Kepala Puskesmas setempat untuk turun memetakan problem di wilayahnya,”imbuhnya.
Dikatakan ada 6 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab pada permsalahan stunting. Meliputi Dinas Kesehatan, yang merupakan leading sector. Selain itu, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan beberapa Dinas lainnya.
“Jika kita turun bersama – sama, ada 6 OPD yang bertanggungjawab. Saya yakin, pada tahun 2020 masalah itu sudah selesai,” pungkasnya
