Fenomena di Situbondo, terus berkembang tentang perbincangan kouta guru PPPK yang dicanangkan oleh pemerintah.
Dan kebijakan itu disambut baik oleh para guru honorer yang lama mengabdi di jenjang SD, SMP maupun SMA dan SMK Negeri di kabupaten Situbondo.
Dibalik harapan yg menggembirakan untuk bisa memperoleh gaji setara PNS bagi yg lolos tes PPPK menyisakan kecemasan bagi pengurus DPD AGPAII Kabupaten Situbondo.
1. Beredarnya isu guru agama akan mogok akhir Maret 2020, jika formasi PPPK tidak jelas bagi guru agama di sekolah .
2. Beredarnya di medsos seputar kouta PPPK Pemkab Situbondo yg tidak memasukkan guru agama, padahal itu data lama, dan sudah diklarifikasi oleh dinas dan BKD bersama komisi IV dan DPD.Agpaii.
3. Beredarnya draf peta jalan pendidikan 2020 – 2035, yg sedang digodok di DPR RI, dan dinas pendidikan dan kebudayaan.
Terkait hal ini, DPD.AGPII Sitbondo melalui sekretaris DPD.AGPAII, berharap agar guru agama di kabulaten tidak terprovokasi informasi yang tidak jelas sumbernya, menjaga marwah guru agama, sebagai tenaga pendisikan dan kependidikan dilingkungan lembaga masing- masing,
juga berharap tetap istiqomah melayani anak didik, meningkatkan keiman dan ketaqwaan kepada Tuhan yme.
Klao ada informasi yg kurang jelas bisa didiskusikan bersama pengurus DPD.AGPAII, karena sudah ada jlaur koordinasi dari tingkat kabupaten , propinsi dan pusat.. mengingat beban dan tantagan kondisi yg makin berat dan rentan dipelintir ke arah kepentingan yg lain.
Zainullah menyampaikan agar sahabat guru honorer bersabar dan tawakkal atas perjuangan bersama DPD.Agpaii. untuk masa depan anak bangsa di bumi sholawat kota santri tercinta.. (ans)
