Situbondo – Beberapa puluh wali murid ngeluruk kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Plalangan Kecamatan,Sumbermalang Kabupaten Situbondo karena diduga menggelapkan Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2018.
Kepada Sejumlah Media Suyono Ketua LSM REFORMASI menceritakan sebelumnya wali murid SDN 2 Plalangan,telah mengadu terhadap dirinya, tentang buku rekening masing – masing murid penerima BSM, yang sudah tertera nominal atau dugaan dicairkan oleh pihak sekolah tanpa sepengetahuan wali murid.
“Selanjutnya kami LSM Reformasi memfasilitasi para wali murid dengan kepala sekolah, dari hasil pertemuan tersebut terungkap jika dana BSM yang dicairkan sepihak oleh Pihak sekolah meliputi BSM dari kelas 2 hingga kelas 6,”Papar Suyono.(Senin 14/1/2019)
Kepala sekolah Mudahlan menurut Suyono sebenarnya sempat berjanji akan menyelesaikan pencairan Dana BSM tersebut pada hari kamis, Namun wali murid yang sudah terlanjur kecewa, menuntut dicairkan hari ini.
“Karena suasana semakin tidak kondusif langsung saya hubungi pihak polsek Sumber malang yang selanjutnya pihak polsek mengevakuasi Kasek kantor polsek, kami sebenarnya menyayangkan kejadian ini apalagi ini untuk murid yang kurang mampu,”ucapnya.
Kapolsek Sumbermalang Iptu Nuri membenarkan jika sempat ada gejolak di SDN 2 Plalangan Sumbermalang, namun berkat pendekatan yang dilakukan oleh polsek dibantu oleh LSM dan tokoh masyarakat setempat, akhirnya kejadian tersebut terselesaikan dengan kesepakatan bersama.
“Sudah terjadi kesepakatan yang terjadi di Polsek Sumbermalang antara para wali murid dan kepala sekolah yang rencananya akan diselesaikan pada hari kamis besok, nanti kita kabari kelanjutannya,” papar Yon.
Sementara ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Situbondo Didik Martono mengecam keras,atas sikap oknum kepala sekolah yang telah sengaja diduga menggelapkan BSM milik siswa – siswi tidak mampu tersebut,ia akan mengawal kasus tersebut hingga keranah hukum ucapnya.
“Informasi yang kami kumpulkan Dana BSM yang dicairkan sepihak oleh Kasek tanpa sepengetahuan wali murid nominalnya mencapai Rp 90 juta. ini sudah jelas pidana korupsinya apalagi saat mencairkan di Bank tanpa sepengetahuan wali murid, saya minta APH segera mengusut pihak sekolah termasuk pihak Bank, ,”kata Didik.
Hingga berita ini diberitakan tidak satupun perwakilan pihak sekolahan SDN 2 Plalangan Sumbermalang termasuk Kepala sekolah untuk dikonfirmasi.
