Beranda blog Halaman 8

Bondowoso Ikuti Tahapan Presentasi dan Wawancara Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Jawa Timur

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengikuti tahapan presentasi dan wawancara dalam ajang Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Kamis (23/10/2025).

Tahapan ini merupakan lanjutan dari proses sebelumnya, di mana Komisi Informasi telah melakukan kunjungan lapangan serta penilaian dokumen dan berkas keterbukaan informasi dari 22 kabupaten/kota di Jawa Timur yang lolos ke tahap ketiga.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i, hadir langsung untuk memaparkan strategi, komitmen, dan inovasi keterbukaan informasi publik di Bondowoso. Kehadiran pimpinan daerah ini dinilai penting karena menjadi salah satu indikator penilaian utama dari Komisi Informasi.

“Hari ini dilaksanakan tahapan presentasi dan wawancara terhadap 22 kabupaten/kota. Kita berharap Bondowoso bisa menjadi kabupaten yang informatif,” ujar Wabup As’ad Yahya Safi’i.

Ia menjelaskan, indikator penilaian dalam kegiatan ini terdiri dari tiga aspek, yakni strategi, komitmen, dan inovasi. Masing-masing daerah diminta mempresentasikan capaian dan langkah konkret dalam mendukung keterbukaan informasi publik di wilayahnya.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso, Gozal Rawan, penilaian ini memberikan bobot tinggi bagi keterlibatan pimpinan daerah.

“Kalau presentasi dibawakan oleh bupati atau wakil bupati, nilainya bisa mencapai 70. Bila dibawakan oleh sekda atau kepala dinas, nilainya turun menjadi 60, bahkan 50 jika di bawahnya lagi. Karena itu kami bersyukur Pak Wakil Bupati bisa hadir langsung,” jelasnya.

Gozal menambahkan, Bondowoso menonjolkan program unggulan di bidang data dan informasi sebagai bagian dari strategi keterbukaan publik. Salah satu inovasi yang diangkat adalah KANDA, sebuah inisiatif yang memastikan setiap kebijakan pemerintah daerah berbasis pada data yang akurat dan transparan.

“Program KANDA ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan data dan informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh pimpinan,” terangnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap dapat meraih predikat Kabupaten Informatif, sejalan dengan visi Bupati KH. Abdul Hamid Wahid untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas publik di seluruh sektor pemerintahan.

1744129950993

Pemerintah Buka Akses Usul dan Sanggah Data Penerima Bansos Lewat Aplikasi Cek Bansos

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengajukan usulan maupun sanggahan terkait data penerima bantuan sosial (bansos).

Fasilitas ini dapat diakses melalui fitur “Usul dan Sanggah” yang tersedia di aplikasi Cek Bansos milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anizatul Hamidah, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah dalam memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.

“Melalui fitur ini, masyarakat bisa memperbaiki ketidaksesuaian data penerima bansos, sekaligus memastikan bantuan diberikan kepada pihak yang benar-benar berhak,” ujar Anizatul, Kamis (23/10/2025).

Apa Itu Menu Usul dan Sanggah?

Mengutip dari laman resmi Indonesia Baik, menu “Usul dan Sanggah” berfungsi untuk memperbaiki data penerima manfaat agar penyaluran bansos semakin akurat.
Melalui fitur ini, warga dapat melakukan dua hal:

1. Memberikan tanggapan (sanggahan) terhadap penerima bantuan yang dinilai tidak layak.

2. Mengusulkan diri sendiri, anggota keluarga, atau warga lain yang dinilai layak mendapatkan bansos.

Syarat Pengajuan Usul/Sanggah

Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, warga perlu menyiapkan dokumen berikut:

Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku.

Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dokumen pendukung, seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), foto rumah, tagihan listrik, atau bukti relevan lainnya.

Alasan pengajuan yang jelas dan didukung data valid.

Cara Mengajukan Usul/Sanggah Secara Online

Masyarakat dapat mengajukan usul atau sanggah melalui aplikasi Cek Bansos dengan langkah-langkah berikut:

1. Unduh aplikasi Cek Bansos di Play Store atau App Store.

2. Registrasi akun menggunakan KTP, NIK, dan KK.

3. Masuk ke aplikasi dengan akun yang telah dibuat.

4. Pilih menu “Usul” atau “Sanggah”.

5. Lengkapi data sesuai identitas diri.

6. Tentukan jenis pengajuan dan sertakan alasan jelas.

7. Unggah dokumen pendukung.

8. Kirim pengajuan dan tunggu proses verifikasi petugas Dinas Sosial.

Selain secara daring, pengajuan juga bisa dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor kelurahan atau Dinas Sosial setempat. Warga hanya perlu membawa dokumen yang dibutuhkan dan mengikuti petunjuk petugas.

Anizatul menegaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga transparansi dan akurasi data penerima bantuan sosial.

“Kami berharap masyarakat aktif melakukan pengecekan dan memberikan masukan melalui kanal resmi yang telah disediakan. Dengan begitu, penyaluran bansos di Bondowoso bisa lebih adil dan tepat sasaran,” pungkasnya

1744129950993

Simbolis ,Wakil Bupati Bondowoso Serahkan Bantuan kepada Korban Angin Kencang di Kecamatan Binakal

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Wakil Bupati Bondowoso secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana angin kencang di Kecamatan Binakal, Kamis (23/10/2025).

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan atas izin dan arahan Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid, yang tengah menjalankan tugas di luar kota.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati menyampaikan salam hangat dan empati dari Bupati kepada seluruh warga yang terdampak bencana.

Ia berharap bantuan tersebut dapat memberikan semangat serta meringankan beban masyarakat yang mengalami kerusakan rumah akibat terpaan angin.

“Saya datang kesini sudah atas seijin Bupati Bondowoso,untuk memberikan semangat dan bantuan sekedarnya sesuai kemampuan daerah ,”jelasnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kristianto Putro Prasojo, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan berupa sembako, peralatan rumah tangga, kompor, serta bibit tanaman.

Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang rumahnya rusak karena tertimpa pohon maupun diterjang angin kencang.

“Jumlah rumah terdampak di Kecamatan Binakal ada 86 rumah. Sementara di Gading Sari terdapat tiga rumah rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan,” ujar Kristianto.

BPBD Bondowoso, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) untuk menindaklanjuti proses perbaikan dua rumah warga terdampak melalui program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).

Kristianto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang mulai melanda wilayah Bondowoso.

“Kami mengingatkan warga agar melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti memangkas pohon atau ranting yang berpotensi membahayakan rumah,” pesannya.

Dengan adanya penyaluran bantuan ini, pemerintah daerah berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kondisi lingkungan kembali pulih.

Ditempat yang sama Kepala Dinsos P3AKB bersama PMI juga memberikan bantuan sembako.

“Kita bantu sembako ,apa bilan nanti ada yang membutuhkan pendampingan psikologis kamis siap ,intinya kita siap bersenergi dengan dinas manapun bilandibutuhkan ,”pungkas Anizatil Hamidah.

1744129950993

Sekda Bondowoso Minta Pengawasan Penurunan Harga Pupuk Diperketat

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya pengawasan dalam implementasi kebijakan penurunan harga pupuk sebesar 20 persen. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dalam pendistribusian maupun penjualan pupuk di lapangan.

“Teman-teman di Dinas Pertanian maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan tentu akan turun langsung untuk melakukan pengecekan, termasuk di kios-kios gas atau pupuk. Jangan sampai harga di lapangan masih lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan,” tegas Fathur Rozi, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, meskipun secara umum harga pupuk mulai turun dan ketersediaannya membaik, pemerintah daerah tetap harus memastikan kondisi tersebut benar-benar dirasakan oleh para petani.

“Alhamdulillah, akhir-akhir ini pupuk sudah mulai tersedia dan harganya lebih terjangkau. Ini menunjukkan adanya perbaikan,” ujarnya.

Namun, Fathur Rozi juga meminta agar masyarakat, terutama petani, aktif melaporkan apabila masih menemukan keluhan terkait harga atau distribusi pupuk.

“Sampai saat ini saya belum menerima laporan langsung soal masalah distribusi. Tapi jika ada keluhan dari petani, teman-teman di lapangan bisa segera melakukan pengecekan,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga pupuk, agar kebijakan penurunan harga benar-benar memberikan dampak positif bagi petani dan produktivitas pertanian daerah.

Untuk diketahui sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan penurunan harga pupuk .

Lalu, apa saja jenis pupuk yang mengalami penurunan harga mulai hari ini?

Penurunan ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani.

Berikut daftarnya:

– Pupuk Urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram

– NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram

– NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram

– ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram

– pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram

Diharapkan Kebijakan ini langsung dirasakan oleh lebih dari 155 juta penerima manfaat yang terdiri dari petani dan keluarganya di seluruh Indonesia.

1744129950993

Pemkab Bondowoso Tegaskan Komitmen Perangi Judi Online dan Konvensional

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar deklarasi sekaligus sosialisasi gerakan Bondowoso Bebas dari Perjudian, baik Online dan Konvensional.

Kegiatan ini menjadi langkah awal komitmen bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan digital yang sehat dan produktif.

Sekda Bondowoso Fathur Rozi menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan berkelanjutan yang akan disosialisasikan ke berbagai lembaga dan komunitas.

“Sosialisasi tidak berhenti di sini. Kita akan datang ke lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan agar pesan ini sampai ke masyarakat luas,” ujarnya.

Sekda mengatakan, selain sosialisasi, dibutuhkan pengawasan aktif dari pemerintah daerah. Setiap temuan praktik perjudian akan dilaporkan secara resmi ke kementerian terkait.

“Tugas pemerintah bukan hanya menyosialisasikan, tetapi juga melakukan pengawasan dan melaporkan jika ditemukan pelanggaran. Ini tentu membutuhkan dukungan media dan semua pihak, karena tidak bisa dilakukan sepihak,” tegasnya.

Menurut Sekda, kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan media menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.

Ia menekankan pentingnya menghadirkan konten digital yang sehat dan edukatif, sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang produktif di era digital.

“Kita ingin Bondowoso bebas dari perjudian, baik online maupun offline. Dunia digital kita harus diisi dengan konten-konten yang mendidik dan bermanfaat,” katanya.

Ia juga menyinggung bahwa berdasarkan data Kementerian terkait, sekitar 70 persen pelaku judi online berasal dari kelompok masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp5 juta per bulan.

Kondisi ekonomi inilah menurutnya yang kerap menjadi pemicu munculnya praktik perjudian daring di berbagai wilayah, termasuk di desa-desa.

“Justru yang banyak terlibat adalah mereka yang secara ekonomi belum sejahtera. Karena itu, perlu pendekatan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkab Bondowoso belum menerima laporan resmi adanya ASN yang terlibat dalam praktik perjudian online. Namun, pemerintah terus melakukan langkah preventif melalui sosialisasi dan kerja sama lintas sektor.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam gerakan ini.

“Ayo, kita bersama-sama wujudkan Bondowoso yang maju dan bermartabat. Sinergi dan kebersamaan menjadi kunci. Saling mengingatkan, saling menasihati dalam kebaikan. Itulah semangat watawa saubil haqqi watawa saubish shabr,” tegasnya.

Sementara itu ,Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso, Gosal Rawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan deklarasi dan sosialisasi ini berlandaskan pada surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 500.12.13.1/7.2.05/114.2.2/2025 tanggal 17 Oktober 2025 tentang dukungan dan partisipasi sosialisasi pencegahan judi online.

“Dasar dari pelaksanaan ini adalah surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur yang menginstruksikan dukungan terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan maraknya praktik judi online. Hal ini sejalan dengan komitmen kami di Kabupaten Bondowoso untuk menjaga integritas aparatur dan masyarakat dari dampak negatif judi online maupun konvensional,” ujarnya

Ia menambahkan, kegiatan deklarasi ini tidak hanya berfokus pada pencegahan judi online, tetapi juga menyasar judi konvensional dan bentuk penyimpangan digital lainnya. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap dapat menumbuhkan kesadaran publik tentang bahaya judi serta memperkuat literasi digital masyarakat.

 

 

1744129950993

Pertanian dan Perkebunan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Bondowoso

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa sektor pertanian dan perkebunan masih menjadi fokus utama pembangunan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikannya dalam keterangannya terkait kondisi perekonomian dan arah pembangunan Bondowoso tahun 2025.

Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Bondowoso memiliki jumlah penduduk sekitar 790 ribu jiwa.

Dengan luas wilayah dan komposisi geografis yang dominan pada lahan pertanian, wajar jika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah ini bertumpu pada sektor tersebut.

“Secara geografis dan berdasarkan PDRB, masyarakat Bondowoso memang fokus pada pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk kita tidak terlalu banyak, hanya sekitar 790 ribu jiwa,” jelasnya saat dikonfirmasi ,Rabu 22/10/2025 di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

Fathur Rozi mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bondowoso tahun 2025 tercatat sebesar 71,22 poin, masuk kategori tinggi namun masih tergolong “tinggi kecil”. Sementara tingkat kemiskinan menunjukkan penurunan dari 12,60 persen pada tahun 2024 menjadi 12,20 persen pada 2025.

“Artinya, ada kemajuan meski belum signifikan. Ini menjadi pekerjaan bersama untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Komoditas Unggulan Bondowoso

Fathur Rozi menambahkan, sejumlah komoditas unggulan menjadi andalan ekonomi daerah, seperti kopi, tembakau, dan tebu.

“Kopi Bondowoso sudah dikenal luas, bahkan diekspor ke berbagai negara. Produksi kopi kita mencapai sekitar 8.000 ton per tahun,” katanya.

Selain itu, tembakau juga menjadi identitas daerah hingga diabadikan dalam logo Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

“Produksi tembakau mencapai 10.000 ton per tahun, sedangkan tebu putih mencapai sekitar 470 ribu ton,” lanjutnya.

Efisiensi Anggaran, Tak Mengurangi Komitmen Pelayanan

Meski menghadapi penurunan anggaran sekitar Rp 95 miliar atau 11 persen pada tahun 2025, Pemkab Bondowoso memastikan efisiensi tersebut tidak akan mengurangi kualitas pelayanan publik.

“Efisiensi bukan berarti mengurangi esensi. Justru menjadi tantangan bagi kita semua bagaimana dalam keterbatasan tetap mampu membangun dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam memperkuat sektor unggulan serta memperluas pasar produk lokal.

“Kolaborasi ini bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan untuk membangun Bondowoso yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” pungkas Fathur Rozi

1744129950993

Wabup Bondowoso Pimpin Apel Hari Santri Nasional 2025: Momentum Kebangkitan Baru Santri Indonesia

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i memimpin Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang berlangsung khidmat dan penuh semangat di Alun-Alun Ki Bagus Assra, Rabu (22/10/2025).

Peringatan tahun ini terasa istimewa karena menandai satu dekade penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, sejak pertama kali ditetapkan pada tahun 2015.

Apel yang diselenggarakan dengan nuansa nasionalis dan spiritual tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah H. Fathur Rozi, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian Setda, serta seluruh Camat se-Kabupaten Bondowoso.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati membacakan pidato Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. yang berisi pesan agar Hari Santri menjadi momentum emas bagi kebangkitan baru santri Indonesia.

Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, Menteri Agama menegaskan bahwa santri masa kini harus mampu menguasai ilmu agama sekaligus teknologi dan dunia digital.

“Santri sekarang tidak hanya dituntut memahami kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru yang dimanfaatkan secara maksimal oleh para santri,” demikian isi amanat Menag yang dibacakan Wakil Bupati .

Selain itu, peringatan Hari Santri tahun ini di berbagai daerah juga diawali dengan pembacaan Resolusi Jihad, untuk mengenang kembali semangat perjuangan heroik ulama dan santri pada 22 Oktober 1945 di Surabaya. Resolusi Jihad yang diserukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menegaskan kewajiban umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai bagian dari jihad fi sabilillah.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati As’ad juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas sejumlah kebijakan yang dinilai berdampak positif bagi pesantren dan santri.

“Kami menyambut baik kebijakan Presiden yang berpihak kepada pesantren, seperti program layanan kesehatan gratis dan pemberian makan bergizi untuk santri di seluruh Indonesia,” ujar Wabup.

Acara apel diakhiri dengan doa bersama dan lantunan sholawat sebagai bentuk rasa syukur atas perjuangan para santri dan ulama yang telah berkontribusi besar bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

1744129950993

Sekda Bondowoso Ajak Semua Pihak Bersinergi Bangun Daerah di Tengah Keterbatasan Anggaran

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memperkuat pembangunan daerah, meskipun pemerintah tengah menghadapi keterbatasan anggaran.

Hal itu disampaikan Sekda dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Bondowoso dengan tema “Pelayanan Informasi Hukum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) untuk Meningkatkan Akses Informasi Publik”, Rabu (22/10/2025) di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

“Bondowoso ini secara geografis memiliki karakter pertanian dan perkebunan yang kuat. PDRB kita juga banyak disumbang dari sektor itu,” ujar Fathur Rozi.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Bondowoso pada tahun 2025 mencapai sekitar 790 ribu jiwa, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,22 yang masuk kategori tinggi, meskipun masih tergolong “tinggi kecil”.

“Tingkat kemiskinan kita tahun 2024 berada di angka 12,60 persen, dan pada tahun 2025 menurun menjadi 12,20 persen. Penurunan ini menunjukkan arah yang baik, tetapi tantangan kita masih besar,” katanya.

Fokus pada Pertanian dan Perkebunan

Menurut Fathur Rozi, Bondowoso memiliki sejumlah komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan. Di antaranya kopi, dengan produksi mencapai lebih dari 8.000 ton per tahun, yang telah menembus pasar ekspor; tembakau sekitar 10.000 ton per tahun; serta tebu sebanyak 470 ribu ton per tahun.

“Logo Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri memuat daun tembakau, sebagai simbol betapa pentingnya sektor pertanian bagi daerah ini,” ujarnya.

Efisiensi Bukan Hambatan

Sekda juga menyinggung soal efisiensi anggaran tahun 2025, yang mengalami pengurangan sekitar Rp 95 miliar atau sekitar 11 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan publik.

“Efisiensi bukan hambatan, tapi tantangan bagi kita untuk tetap mampu membangun dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Kolaborasi Menjadi Kunci

Fathur Rozi menekankan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, media, lembaga pengawas, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas serta membangun kepercayaan publik.

“Penguatan kelembagaan seperti kegiatan hari ini menjadi salah satu cara menghadirkan kepercayaan masyarakat melalui keterbukaan informasi. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang akurat dan transparan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar dukungan pemerintah pusat, terutama melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD), dapat terus berlanjut pada tahun 2026 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Bondowoso.

“Pembangunan membutuhkan anggaran dan kebersamaan. Visi Bupati untuk mewujudkan Bondowoso yang unggul, tangguh, berdaya saing global, dan berbudaya akan optimal jika didukung seluruh elemen,” tutur Sekda.

Fathur Rozi mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat semangat kebersamaan.

“Kalau kita bersama, Bondowoso akan maju. Tapi kalau terpecah, yang dirugikan adalah masyarakat. Mari kita mantapkan langkah dan sempurnakan ikhtiar membangun Bondowoso menjadi daerah yang berkah dan berkemajuan,” pungkasnya.

1744129950993

Hadiri Penguatan Kelembagaan , Sekda Bondowoso Ajak Perkuat Semangat Kebersamaan dan Transparansi Publik

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat semangat kebersamaan, transparansi, dan profesionalitas dalam pelayanan publik.

Ajakan tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Bondowoso yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025, Rabu (22/10/2025) di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan permohonan maaf karena Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid tidak dapat hadir secara langsung, lantaran tengah menjalani agenda dinas di luar kota.

“Atas nama Bapak Bupati, saya menyampaikan permohonan maaf karena beliau sedang ada kegiatan di Surabaya. Sekaligus beliau menitipkan salam hormat dan hangat untuk seluruh hadirin,” tutur Fathur Rozi mengawali sambutan.

Ia juga mengucapkan selamat Hari Santri 2025 kepada seluruh masyarakat ,sembari menegaskan pentingnya semangat resolusi jihad dalam mengisi kemerdekaan melalui kerja nyata membangun daerah.

“Semangat resolusi jihad tidak hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi juga mengisinya. Kita harus memastikan seluruh program pembangunan terlaksana dengan baik demi pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Dorong Profesionalitas dan Akses Informasi Publik

Dalam kesempatan itu, Sekda menekankan pentingnya transparansi dan kecepatan layanan publik. Menurutnya, masyarakat kini menuntut pelayanan yang cepat, akuntabel, dan terpercaya.

“Informasi yang cepat dan akuntabel bukan hanya membangun kepercayaan publik, tetapi juga memberikan nilai edukatif bagi masyarakat. Karena itu, peran PPID dan JDIH sangat strategis,” jelasnya.

Fathur Rozi mengapresiasi langkah Bawaslu Kabupaten Bondowoso yang menggelar kegiatan penguatan kelembagaan, serta kerja sama berbagai pihak yang mendukung peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan.

Dalam giat tersebut hadir sebagai nara sumber Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menyampaikan, pemilu merupakan instrumen penting dalam mewujudkan demokrasi yang berdaulat. Bawaslu, memegang peran strategis, bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pilar utama yang menjamin tegaknya keadilan Pemilu.

“Penguatan kelembagaan Bawaslu menjadi kebutuhan mendesak, agar mampu bekerja lebih profesional, berintegritas, dan dipercaya masyarakat,” ungkapnya.

Salah satunya, penguatan kelembagaan di sektor pelayanan informasi hukum. Ini diperlukan agar Bawaslu bisa semakin responsif terhadap kebutuhan informasi publik dan dinamika pengawasan pemilu.

“Bawaslu harus bisa menjamin keterbukaan informasi publik. Ingat, harapan masyarakat saat ini semakin tinggi, termasuk harapan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Bawaslu dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Forkopimda, pemerintahan desa, serta seluruh pihak terkait. Dengan demikian, seluruh tahapan pemilu maupun pilkada dapat berjalan dengan baik, kondusif, dan sesuai aturan yang berlaku.

“Forum ini mari kita jadikan sebagai ruang untuk memperkuat komitmen bersama menjaga integritas penyelenggaraan pemilu di Bondowosi ,karena pemilu satu-satunya cara dalam memilih pemimpin,” tegasnya.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pemilu nasional dan daerah, menjadi dorongan untuk Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berupa kodifikasi sesuai Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025-2045, agar segera disusun.

“Kita menyesuaikan dengan kebijakan yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 Nomor 59 Tahun 2024 yang menyatakan bahwa pembentukan Undang-Undang Pemilu itu adalah kodifikasi,” kata Zulfikar.

1744129950993

Bawaslu Bondowoso Ajak Penguatan Kelembagaan di Momentum Hari Santri 2025

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pelaksana Harian (Plh.) Ketua Bawaslu Kabupaten Bondowoso, Ismaili, mengajak seluruh jajaran dan elemen masyarakat untuk terus memperkuat kelembagaan dalam pelayanan informasi hukum dan dokumentasi.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Pelayanan Informasi Hukum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2025 di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

Dalam sambutannya, Ismaili menyebut momen Hari Santri menjadi refleksi bagi seluruh penyelenggara pemilu untuk terus belajar dan berbenah diri, agar menjadi penegak hukum pemilu yang berintegritas dan adaptif terhadap dinamika demokrasi.

“Masa efisiensi bukan berarti mengurangi esensi. Justru, kami terus berupaya memahami dan bekerja untuk masyarakat, serta memperkuat diri sebagai warga utama penegak hukum pemilu,” ujar Ismaili.

Ia menambahkan, dinamika demokrasi yang semakin kompleks menuntut Bawaslu untuk tumbuh secara dinamis dan responsif terhadap perubahan regulasi maupun praktik penyelenggaraan pemilu.

“Kami berharap para narasumber, seperti Bapak Zulfikar dan lainnya, dapat berbagi ilmu dan pengalaman agar kami semakin kuat dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pelayanan publik,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ismaili juga menyinggung sejumlah perkembangan hukum terkait penyelenggaraan pemilu, termasuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguji beberapa pasal dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap perubahan regulasi tersebut agar jajaran Bawaslu dapat menjalankan tugas secara profesional dan sesuai koridor hukum.

“Pengawas pemilu, khususnya Bawaslu, harus kuat dan diperkuat bersama rakyat. Karena prinsip kami adalah Bawaslu mengawasi bersama rakyat,” tegasnya.

Ismaili juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut, di antaranya pemerintah daerah, organisasi masyarakat, organisasi pemuda, serta para tamu undangan yang hadir.

“Kehadiran seluruh elemen masyarakat menjadi bukti bahwa Bawaslu tidak berjalan sendiri. Dukungan ini adalah kekuatan kami untuk terus berbenah dan menjaga demokrasi di Bondowoso,” pungkasnya.

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih