Beranda blog Halaman 7

Ady Kriesna : 20 Finalis Duta Golkar Bisa Minta Apa Saja Untuk Pengembangan Diri

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa ajang Duta Golkar merupakan bentuk investasi partai terhadap generasi muda Bondowoso. Kegiatan dua tahunan ini bertujuan memberikan ruang bagi anak muda untuk mengasah potensi, minat, dan bakat mereka.

“Setiap dua tahun sekali, kami mengadakan ajang Duta Golkar sebagai media seleksi dan pengasahan potensi generasi muda Bondowoso. Dengan begitu, teman-teman muda memiliki ruang untuk menyalurkan minat dan bakatnya,” ujar Ady Kriesna, saat ditemui usai kegiatan, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, sebanyak 20 finalis yang berhasil lolos ke babak grand final otomatis menjadi Duta Golkar selama dua tahun ke depan.

Dikatakan bahwa dalam masa tersebut, para finalis dapat mengajukan permintaan kepada Partai Golkar untuk kegiatan pengembangan diri, seperti pelatihan public speaking, grooming, maupun kegiatan lain sesuai bakat masing-masing.

“Yang mereka minta bukan uang saku, tetapi fasilitas untuk mengasah kemampuan. Jika ada yang ingin berkarier di dunia modeling atau bidang lain sesuai potensinya, Golkar akan memfasilitasi sepenuhnya,” tegas Kriesna.

Ia menambahkan, bagi pemenang Duta Golkar kategori laki-laki dan perempuan, partai juga memberikan beasiswa pendidikan setiap bulan selama masa jabatan. Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk menunjang pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Kriesna menjelaskan bahwa ajang Duta Golkar bukan sekadar kompetisi, melainkan juga sarana pendidikan politik bagi anak muda. Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan Bondowoso di masa mendatang.

“Dua puluh tahun ke depan, wajah Bondowoso akan ditentukan oleh anak muda. Politik adalah salah satu spektrum utama dalam perubahan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Karena itu, penting bagi mereka untuk memahami bahwa politik itu baik—yang tidak baik hanyalah perilaku politiknya,” jelasnya.

Ady berharap, generasi muda tidak bersikap apatis terhadap politik, tetapi mampu menjadi pelaku aktif dalam menciptakan politik yang sehat dan berintegritas.

“Kalau kita lihat, ada kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan generasi muda Bondowoso memang membutuhkan biaya, tetapi bagi kami, investasi terhadap masa depan anak muda jauh lebih berharga. Masa depan mereka lebih mahal dari berapa pun dana yang dikeluarkan,” pungkasnya.

1744129950993

Wadah Pengembangan Generasi Muda,DPD Partai Golkar Bondowoso Gelar Grand Final Duta Golkar 2025

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa penyelenggaraan Duta Golkar 2025 bukan sekadar ajang seleksi kader partai, melainkan wadah untuk memfasilitasi potensi generasi muda Bondowoso agar dapat berkembang secara kreatif, cerdas, dan berdaya saing.

Dalam sambutannya pada Grand Final Duta Golkar 2025 yang digelar di Gelora Pelitab Minggu malam (26/10/2025), Ady Kriesna menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dalam keadaan sehat dan penuh antusiasme.

“Duta Golkar bukanlah media seleksi kader partai, bukan pula ajang untuk merebut simpati pemuda. Ini adalah persembahan Partai Golkar untuk memfasilitasi anak-anak muda Bondowoso yang memiliki potensi, kreativitas, dan kecerdasan emosional,” ujar Ady Kriesna di hadapan peserta dan tamu undangan.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Bondowoso yang tidak dapat hadir karena agenda penandatanganan kerja sama dengan Badan Riset Nasional (BRIN) di Jakarta.

“Mudah-mudahan kerja sama tersebut membawa manfaat besar bagi masyarakat Bondowoso,” tambahnya.

Kriesna menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya ajang tersebut, termasuk panitia dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Ia menyebut bahwa kegiatan Duta Golkar telah diselenggarakan tiga kali, yakni pada tahun 2021, 2023, dan kini 2025.

“Partai Golkar ingin hadir setiap hari di tengah masyarakat, bukan hanya lima tahun sekali. Melalui kegiatan ini, kami ingin berkontribusi dalam menumbuhkan tunas-tunas muda Bondowoso yang akan menjadi penentu arah pembangunan 20 tahun ke depan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti sejumlah alumni Duta Golkar yang telah menorehkan prestasi membanggakan. Salah satunya Yoris juara ajang Dangdut Koplo Indosiar 2021,Ajeng yang kini akan mewakili Jawa Barat dalam Ajang Duta Kebudayaan Indonesia 2025. Selain itu, alumni lain seperti Ahmad Saifullah kini berkarier sebagai perawat di Tiongkok dan terus mengembangkan potensinya.

Menariknya, pada tahun ini, panitia memberikan penghargaan khusus “Golkar Wonderkid 2025” kepada Nayla Audria Jasmin, peserta termuda berusia 14 tahun yang berani bersaing di antara peserta lain yang sudah duduk di bangku SMA dan kuliah.

“Keberanian Nayla adalah contoh nyata semangat generasi muda Bondowoso yang harus berani bersaing dan bertanding,” kata Kriesna.

Sementara itu, Ketua Panitia Duta Golkar 2025 , Sandi Ikromah Aulia Mochtar dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta. Setelah melalui tahapan pembekalan, tes tulis, pelatihan personal branding, serta wawancara, terpilih 10 finalis terbaik yang menjalani proses karantina di Hotel Ijen View Bondowoso sebelum tampil di babak grand final.

“Antusiasme peserta tahun ini luar biasa. Kami berharap ajang ini dapat terus menjadi ruang positif bagi generasi muda Bondowoso untuk berkembang,” tuturnya.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia, Partai Golkar Bondowoso berharap Duta Golkar dapat menjadi inspirasi bagi anak muda untuk berkontribusi nyata dalam kemajuan daerah.

1744129950993

Sekda Bondowoso Fathur Rozi Ikuti Retret Sekda se-Indonesia di IPDN IPDN Jatinangor

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, mengikuti kegiatan Retret Sekda se-Indonesia yang akan dilaksanakan di IPDN Jatinangor, Magelang, Jawa Tengah, pada 26 hingga 29 Oktober 2025 .

Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini merupakan program nasional dalam rangka peningkatan kapasitas dan sinergitas Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya bagi para Sekda provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Menurut Sekda Bondowoso, yang juga menjadi salah satu peserta kegiatan, retret tersebut akan menjadi momentum penting bagi para Sekda untuk memperkuat koordinasi, komunikasi, dan kepemimpinan birokrasi di daerah masing-masing.

“Kegiatan retret ini merupakan program Kemendagri untuk meningkatkan kapasitas dan sinergitas ASN, khususnya Sekretaris Daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selama pelaksanaan retret, para peserta akan mendapatkan sejumlah materi pembinaan, pembekalan kepemimpinan, serta kegiatan refleksi yang bertujuan memperkuat integritas dan semangat pelayanan publik di lingkungan pemerintahan daerah.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para Sekda untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah pemerintahan serta mendorong tata kelola birokrasi yang lebih profesional dan berintegritas.

Pelaksanaan retret  pada tanggal 26-29 Oktober 2025, yang diikuti oleh Sekda dan Kepala Bappeda se Indonesia .

1744129950993

Kebakaran Hanguskan Kamar Rumah Warga di Tenggarang, Diduga Akibat Korsleting Listrik

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kali ini, api melahap sebagian kamar rumah milik warga di Dusun Dumas, Desa Sumber Salam, Kecamatan Tenggarang, pada Minggu (26/10/2025) pagi.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB dan diduga kuat akibat korsleting listrik di dalam kamar rumah milik Samsul, warga setempat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso melalui Pusdalops menyampaikan, setelah menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 09.17 WIB, tim TRC BPBD langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan pendataan.

“Kebakaran berhasil dipadamkan oleh warga sekitar menggunakan alat seadanya sebelum api menjalar lebih luas,” ujar Bima Bagus S, petugas TRC BPBD Bondowoso, saat berada di lokasi kejadian.

Dari hasil asesmen, diketahui satu unit rumah mengalami kerusakan ringan di bagian kamar akibat api yang sempat membesar. Meski demikian, peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing.

BPBD Bondowoso mengapresiasi cepatnya respons warga dalam membantu proses pemadaman sebelum tim pemadam tiba di lokasi. Saat ini, situasi di area kejadian telah dinyatakan aman dan tidak ditemukan kendala tambahan.

Adapun tim yang terlibat dalam penanganan antara lain Bima Bagus S (TRC), Sofyan Febriyanto (TRC), dan Dodik F.A (Pusdalops).

1744129950993

Revitalisasi Jalur Kereta Kalisat–Panarukan, Sekda Bondowoso: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Konektivitas Daerah

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa program revitalisasi atau reaktivasi jalur kereta api merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur yang sudah tidak aktif.

Program ini, kata dia, bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Revitalisasi kereta api adalah program pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur kereta yang sudah mati di seluruh Meski terkendala anggaran, tujuan besarnya adalah memperkuat transportasi massal dan ekonomi daerah,” ujar Fathur Rozi.

Menurutnya, program ini mencakup beberapa kegiatan, antara lain reaktivasi jalur mati, perbaikan rel, dan penambahan jalur ganda di lintasan utama. Khusus di Bondowoso, jalur Kalisat–Panarukan menjadi salah satu prioritas yang masuk dalam daftar reaktivasi nasional.

“Hasil komunikasi di daerah menunjukkan semua pihak sepakat untuk mempercepat aktivasi jalur ini, karena akan mendongkrak ekonomi masyarakat. Transportasi massal seperti kereta api kini memang sedang digandrungi, dan kita ingin Bondowoso ikut dalam arus kemajuan itu,” jelasnya usai meninjau jalur dan Stasiun Kereta Api ,Jum’at 24/10/2025.

Fathur Rozi menuturkan, jalur rel sepanjang sekitar 79 kilometer dari Kalisat hingga Panarukan masih memiliki potensi besar untuk dihidupkan kembali.

Dari hasil peninjauannya, sebagian besar infrastruktur, termasuk bangunan stasiun, masih dalam kondisi utuh dan layak untuk dikembangkan.

Namun demikian, Sekda juga mengakui adanya potensi tantangan sosial di lapangan, mengingat sejumlah lahan rel telah dimanfaatkan masyarakat untuk pemukiman atau usaha.

Ia menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan humanis dalam penyelesaian masalah tersebut.

“Dampak sosial tentu ada, tapi kita yakin masyarakat Bondowoso sudah dewasa. Jika dilakukan dengan cara-cara yang baik, dengan dialog dan musyawarah, Insyaallah masyarakat akan merespons positif. Pemerintah juga tidak akan mendorong tindakan yang melanggar hukum, melainkan melalui langkah-langkah bijak dan solutif,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebagian lahan rel saat ini disewa oleh masyarakat. Untuk itu, pemerintah berharap warga yang memanfaatkan lahan tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam proses penertiban dengan kesadaran dan tanggung jawab bersama.

“Kalau masa sewanya habis, tentu tidak perlu diperpanjang. Semua bisa diselesaikan dengan cara yang baik, penuh hikmah, dan mengedepankan kepentingan bersama,” pungkas Fathur Rozi.

1744129950993

Sekda Bondowoso Tegaskan Tidak Ada Pengkotakan ASN, Semua Jabatan Punya Peran Strategis

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa tidak ada istilah pengkotakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Menurutnya, seluruh ASN memiliki tanggung jawab yang sama sesuai dengan sumpah dan janji jabatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Selama ini mungkin mindset kita belum sepenuhnya on the track. Padahal di manapun ASN ditempatkan, ia tetap harus menjalankan tugas sesuai sumpah jabatannya,” tegas Fathur Rozi,Jum’at 24/10/2025

Ia juga menepis anggapan bahwa jabatan strategis hanya diukur dari besarnya anggaran yang dikelola.

Menurutnya, ukuran strategis sebuah jabatan terletak pada sejauh mana posisi tersebut mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

“Jangan berpikir strategis itu selalu berkaitan dengan anggaran. Yang penting adalah bagaimana jabatan itu bisa mendongkrak pemberdayaan dan kesadaran masyarakat. Karena ujung dari pembangunan adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Fathur Rozi mencontohkan, jabatan asisten merupakan posisi strategis karena memiliki fungsi koordinasi terhadap berberapa perangkat daerah. Ia menegaskan tidak ada istilah pengkotakan dalam struktur organisasi pemerintahan.

“Asisten itu jabatan yang dituakan, karena berperan mengoordinasikan beberapa perangkat daerah. Jadi tidak ada istilah dikotak-kotakkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sekda juga menyoroti pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat.

Menurutnya, literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga didukung oleh lembaga seperti perpustakaan.

“Sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan, saya melihat perpustakaan memiliki peran sangat strategis. Literasi tidak cukup hanya dengan pendidikan formal, tapi juga melalui perpustakaan,” pungkasnya.

Sementara untuk staf ahli menurutnya lebih berpotensi karena langsung bisa melaporkan hasil kajianya kepada bupati ,tidak melalui sekda.

“Jika bupati punya anggapan mengkotakkan mungkin bisa non job, tapi hal itu ditak dilakukan oleh beliau (bupati-red) jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada pengkotakan karena jabatan masing-masing punya peran strategis,”pungkasnya.

Dengan penegasan tersebut, Sekda berharap seluruh ASN di Bondowoso dapat bekerja secara profesional dan kolaboratif, tanpa ada sekat maupun pengelompokan berdasarkan jabatan atau unit kerja.

1744129950993

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

IMG-20250408-WA0090

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

Bondowoso — Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus memperkuat komitmen mewujudkan pemerintahan yang transparan dan responsif melalui pemanfaatan teknologi digital.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menyampaikan bahwa Pemkab kini tengah melakukan sosialisasi dua aplikasi inovatif, yakni Kanda dan Dinda, yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati Bondowoso dalam menciptakan layanan publik yang cepat dan terbuka.

Menurut Fathur Rozi, aplikasi Kanda, singkatan dari Kami Melayani Anda Mengawasi, merupakan tindak lanjut dari regulasi pemerintah pusat terkait pengelolaan pengaduan pelayanan publik.

Implementasi aplikasi ini didasarkan pada Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 24 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.

“Aplikasi Kanda ini akan terus dijalankan agar seluruh ASN dan pejabat sadar bahwa mereka adalah pelayan publik. Ketika masyarakat mengeluh atau menyampaikan aspirasi, harus direspons dengan cepat, tidak boleh diabaikan,” ujar Fathur Rozi , Jum’at 24/10/2025.

Ia menambahkan, keberadaan aplikasi tersebut diharapkan dapat mendorong perubahan budaya kerja di lingkungan birokrasi, dari yang sebelumnya pasif menjadi lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.

Selain Kanda, Pemkab juga memperkenalkan aplikasi Dinda, singkatan dari Data Informasi Daerah . Aplikasi ini berfungsi sebagai basis data internal pemerintah daerah untuk memantau realisasi anggaran, capaian kinerja, serta efektivitas intervensi program pembangunan.

“Melalui Dinda, Bupati bisa melihat secara langsung sejauh mana realisasi anggaran dibandingkan dengan target kinerja. Jadi, ini bukan hanya soal transparansi, tapi juga tentang penguatan pengambilan keputusan berbasis data,” jelasnya.

Fathur Rozi mengakui, meski Dinda bersifat internal, validitas dan pembaruan data menjadi perhatian utama.

Karena itu kata Sekda , setiap perangkat daerah memiliki operator masing-masing yang bertanggung jawab atas pemutakhiran data. Ia menegaskan, kolaborasi dengan pemerintah desa juga penting untuk memastikan data yang masuk benar-benar akurat.

“Contohnya, untuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), datanya ada di desa. Maka perlu sinergi dengan operator desa agar datanya valid dan selalu diperbarui,” terangnya.

Sementara itu untuk seluruh pengaduan dan aspirasi masyarakat yang masuk melalui Kanda akan terlebih dahulu diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso sebelum diteruskan ke perangkat daerah terkait sesuai dengan jenis aduannya.

“Kalau ada aduan tentang jalan rusak, misalnya, maka akan langsung diteruskan ke dinas yang menangani infrastruktur. Dengan begitu, kita bisa memantau kecepatan respon dari masing-masing dinas,” imbuhnya.

Fathur Rozi menekankan bahwa penerapan dua aplikasi ini membutuhkan kesiapan semua pihak untuk keluar dari zona nyaman dan siap menerima kritik demi pelayanan publik yang lebih baik.

“Kita harus siap menerima kritik, siap bekerja lebih cepat, dan siap beradaptasi dengan sistem baru. Ini bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan publik yang responsif dan transparan,” pungkasnya

1744129950993

Open Marching Festival Kapolres Cup 2025, Dorong Generasi Muda Berprestasi dan Anti Narkoba

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) menggelar Bondowoso Open Marching Festival (BOMF) Kapolres Cup 2025 di Kabupaten Bondowoso.

Kegiatan ini menjadi ajang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas, sekaligus menjauhkan diri dari perilaku negatif serta mencegah kenakalan remaja.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa Drum Band atau Marching Band bukan sekadar hiburan, tetapi juga wadah pembinaan karakter dan disiplin bagi generasi muda.

“Kegiatan ini bertujuan merangkul generasi muda agar menjauh dari pola hidup negatif. Melalui olahraga, alunan nada, serta sentuhan seni dan budaya, kita membentuk generasi berprestasi dan berkarakter,” ujar As’ad Yahya,Jum’at 24/10/2025.

Dengan mengusung tema “Generasi Prestasi Anti Narkoba,” ajang ini diharapkan menjadi sarana untuk memupuk semangat sportivitas, kreativitas, dan kebanggaan daerah.

Wabup As’ad juga menilai, kegiatan seperti ini berpotensi besar menjadi promosi wisata Bondowoso melalui semangat dan antusiasme para peserta.

“Bondowoso Open Marching Festival dapat menjadi ajang promosi wisata daerah. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso, KONI, lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga SMA/SMK, serta seluruh pengurus PDBI atas dukungan dan kerja samanya hingga acara ini terlaksana dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja PDBI Kabupaten Bondowoso, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui KONI.

BOMF Kapolres Cup 2025 diikuti oleh 29 unit peserta dari berbagai jenjang pendidikan dengan rincian sebagai berikut:

Lomba Display:

Kategori TK: 10 unit
Kategori SD: 7 unit
Kategori SMP/MTS: 3 unit
Kategori SMA/SMK: 2 unit

Lomba Color Guard Contest:

Kategori TK: 4 grup
Kategori SMA/SMK/Umum: 3 grup

“Kami berharap ajang ini menjadi ruang berprestasi bagi generasi muda Bondowoso dan mampu membawa nama baik daerah hingga tingkat nasional. Semoga seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Kapolres Bondowoso.

Acara yang berlangsung meriah ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali semangat seni, olahraga, dan kebersamaan masyarakat Bondowoso, sekaligus memperkuat komitmen daerah dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan bebas dari narkoba.

1744129950993

Lapas Banyuwangi Banyuwangi Teken Kerja Sama dengan Polisi dan BNNK Guna Berantas Narkoba 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Dalam rangka pencegahan serta pemberantasan peredaran narkoba, Lapas Kelas IIA Banyuwangi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan aparat kepolisian dan BNNK setempat, Kamis (23/10/2025).

Kerja sama ini difokuskan pada penguatan tugas dan fungsi petugas pemasyarakatan, khususnya dalam upaya memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas.

“Melalui kerja sama dengan Polresta dan BNNK ini, kami yakin akan tercipta efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kami, khususnya dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba,” ujar Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa.

Wayan mengungkapkan beberapa poin pokok dalam perjanjian kerja sama tersebut meliputi pelaksanaan razia gabungan secara rutin, pertukaran data dan informasi intelijen, hingga pelaksanaan tes urine secara mendadak baik kepada warga binaan maupun para pegawai.

“Tujuannya jelas, yaitu untuk mencegah masuknya barang terlarang, khususnya narkoba, dan memberantas peredaran gelap narkoba di dalam lapas,” tegasnya.

Wayan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang bermain-main dengan narkoba. “Apabila terbukti, baik warga binaan maupun petugas, akan dikenakan sanksi dan ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuhnya.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah proaktif yang dibangun oleh Lapas. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan sinergitas yang selama ini telah berjalan dengan baik.

“Jajaran Polresta Banyuwangi juga memiliki komitmen yang sama dengan Lapas terhadap pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. Kerja sama ini menjadi penguat dalam pelaksanaan fungsi preventif untuk melakukan pencegahan,” jelas Rama.

Di kesempatan yang sama, Rama juga menghimbau agar para petugas pemasyarakatan dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan warga binaan. Pendekatan ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi keamanan yang humanis untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif.

Sementara itu, Kepala BNNK Banyuwangi, Kombes Pol Faisol Wahyudi berharap agar kerja sama yang terjalin ini dapat terbentuk perubahan perilaku bagi warga binaan yang merupakan penyalahguna narkotika.

“Kami berharap nantinya dengan pendampingan dan asesmen yang menjadi bagian dari poin-poin kerja sama, dapat melahirkan para penyintas narkoba yang dapat menjadi role model di masyarakat. Mereka diharapkan mampu mencegah adanya penyalahgunaan narkotika di lingkungannya setelah kembali ke masyarakat,” terang Faisol. (mam)

1744129950993

Diduga Keracunan MBG Ratusan Siswa Di Banyuwangi Di Larikan Ke Puskesmas 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Ratusan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Keracunan makanan tersebut diduga terjadi pada Rabu (22/10/2025). Para siswa mengeluhkan diare, panas, mual, dan mulas sejak kemarin malam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, secara keseluruhan ada 112 siswa yang mengalami gejala keracunan.

“Mulai semalam kami sudah menerima laporan dan kemudian disusul siang ini, keluhannya gejala diare, panas, mual dan mulas,” kata Amir saat ditemui di MAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).

Amir menyebut, para siswa yang mengalami gejala keracunan sudah mendapat penanganan medis dari petugas puskesmas setempat. Tim Labkesda dan Balai Karantina Kesehatan l juga diterjunkan langsung di sekolah tersebut.

“Dari total siswa yang mengalami gejala tersebut, secara keseluruhan sudah ditangani, diperiksa, dan diobati oleh tim medis. Hampir semuanya sudah sembuh. Saat ini tinggal empat siswa yang masih dalam perawatan di ruang UKS untuk observasi dan pemantauan,” kata Amir.

Pihaknya berharap mereka bisa pulih dengan cepat dan siswa tidak sampai dirujuk ke rumah sakit.

Amir menambahkan, tim telah melakukan surveilans dan penyelidikan epidemiologi sesuai standar dalam proses penanganan kasus keracunan makanan.

“Kami menurunkan dua tim, untuk melakukan surveilans di sekolah, dan
pemeriksaaan rectal swap, tes usap terhadap peralatan yang ada di SPPG bersangkutan. Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono mengatakan sudah sebulan lebih sekolahnya menerima MBG. Peristiwa ini merupakan pertama kali terjadi.  “Sudah berjalan 33 hari sampai hari ini,” terangnya. (mam)

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih