Ady Kriesna : 20 Finalis Duta Golkar Bisa Minta Apa Saja Untuk Pengembangan Diri
Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa ajang Duta Golkar merupakan bentuk investasi partai terhadap generasi muda Bondowoso. Kegiatan dua tahunan ini bertujuan memberikan ruang bagi anak muda untuk mengasah potensi, minat, dan bakat mereka.
“Setiap dua tahun sekali, kami mengadakan ajang Duta Golkar sebagai media seleksi dan pengasahan potensi generasi muda Bondowoso. Dengan begitu, teman-teman muda memiliki ruang untuk menyalurkan minat dan bakatnya,” ujar Ady Kriesna, saat ditemui usai kegiatan, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, sebanyak 20 finalis yang berhasil lolos ke babak grand final otomatis menjadi Duta Golkar selama dua tahun ke depan.
Dikatakan bahwa dalam masa tersebut, para finalis dapat mengajukan permintaan kepada Partai Golkar untuk kegiatan pengembangan diri, seperti pelatihan public speaking, grooming, maupun kegiatan lain sesuai bakat masing-masing.
“Yang mereka minta bukan uang saku, tetapi fasilitas untuk mengasah kemampuan. Jika ada yang ingin berkarier di dunia modeling atau bidang lain sesuai potensinya, Golkar akan memfasilitasi sepenuhnya,” tegas Kriesna.
Ia menambahkan, bagi pemenang Duta Golkar kategori laki-laki dan perempuan, partai juga memberikan beasiswa pendidikan setiap bulan selama masa jabatan. Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk menunjang pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Kriesna menjelaskan bahwa ajang Duta Golkar bukan sekadar kompetisi, melainkan juga sarana pendidikan politik bagi anak muda. Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan Bondowoso di masa mendatang.
“Dua puluh tahun ke depan, wajah Bondowoso akan ditentukan oleh anak muda. Politik adalah salah satu spektrum utama dalam perubahan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Karena itu, penting bagi mereka untuk memahami bahwa politik itu baik—yang tidak baik hanyalah perilaku politiknya,” jelasnya.
Ady berharap, generasi muda tidak bersikap apatis terhadap politik, tetapi mampu menjadi pelaku aktif dalam menciptakan politik yang sehat dan berintegritas.
“Kalau kita lihat, ada kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan generasi muda Bondowoso memang membutuhkan biaya, tetapi bagi kami, investasi terhadap masa depan anak muda jauh lebih berharga. Masa depan mereka lebih mahal dari berapa pun dana yang dikeluarkan,” pungkasnya.















