Peran Orang Tua dalam Pendidikan

Opini – tapalkudamedia.com

Pentingnya layanan pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, sebagai penyuplai pendidikan berkualitas tidak hanya di sekolah. Rumah menjadi perangkat pendidikan pertama yang paling penting sebelum anak-anak bersentuhan dengan sekolah.

Peran keluarga memang sangat penting dalam perkembangan dan pendidikan anak. Bicara tentang pendidikan anak, tentu ini tidak hanya tentang mengajari anak untuk bisa melakukan sesuatu atau memikirkan sesuatu.

Lalu, apa lagi yang harus kita perhatikan dan terapkan sehari-hari untuk mendukung pendidikan anak?

Pendidikan itu juga termasuk membuat anak menjadi individu yang lebih dewasa dan matang, untuk kehidupannya dalam jangka panjang, seumur hidupnya, bukan hanya ketika di usia sekolah. Artinya, peran keluarga menjadi sangat besar, karena terkait dengan semua aspek perkembangan dan pendidikan anak.

Dorongan agar orang tua lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka bagaimana kita mewujudkan bahwa dalam mendidik anak bisa lebih menarik, informatif, dan bersahabat.

Pentingnya peran keluarga sebagai penyokong pendidikan anak-anak. Orang tua tidak sekadar diajak untuk lebih terlibat, tidak boleh lagicuek dan menyerahkan urusan pendidikan kepada guru di sekolah saja, tetapi juga menerapkan konsep pendidikan berbasis keluarga.

Anak Bukan Kertas Kosong, menuliskan 3 pemikiran Ki Hadjar Dewantara, yang salah satunya adalah pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak. Keluarga adalah pusat pendidikan.

Orang tua mungkin bisa mendelegasikan pengajaran kepada kaum ahli, tetapi pendidikan anak tetaplah menjadi tanggung jawab orang tua.

Peran orang tua tidak tergantikan oleh sekolah, lembaga pendidikan, ataupun lembaga bakat. “Pokoknya pendidikan harus terletak di dalam pangkuan ibu bapak, karena hanya dua orang inilah yang dapat berhamba pada sang anak dengan semurni-murninya dan se-ikhlas-ikhlasnya, sebab cinta kasihnya kepada anak-anaknya boleh dibilang cinta kasih tak terbatas.” itu sekedar cuplikan kalimat tokoh pahlawan pendidikan kita.

Orang tua harus mengambil peran terbesar dalam menerapkan pendidikan bagi anak-anak mereka, tak peduli seberapa sibuk mereka dengan urusan pekerjaan.

Secara luwes, mereka berbagi porsi atau peran dan saling melengkapi. Suami lebih banyak mengasah motorik kasar anak dengan mengajak anak berolahraga, sementara istri lebih ke motorik halusnya, misalnya.

Tetapi, anak bisa belajar dengan siapa yang dia suka. menekankan pembagian porsi pada urusan ‘software’ anak.Sebagai ibu, porsi terbesar sebagai motivator pembentuk akhlak anak, kasih sayang, serta empati.

Sementara, sebagai Ayah, mempunyai peran membentuk jiwa tanggung jawab, disiplin, role model dalam sikap dan pembentukan karakter kuat dan pemberani, terutama kapada anak laki-laki.

Tugas itu adalah memahami apa yang saat ini berkembang di dunia anak-anak se-usianya. Orang tua harus belajar apa yang diinginkan anak dalam belajar saat ini.

Orang tua tidak harus meninggalkan gaya pendidikan lama yang terjadi di era mereka. Tetapi, penting juga memperhatikan perkembangan zaman dan ketertarikan anak pada kecanggihan sistem saat ini.

Penggunaan alat elektronik, cara berkomunikasi dan keterampilan anak menjadi hal yang harus diperhatikan orang tua. Pendidikan moral juga penting untuk diajarkan orang tua. Pelajaran tersebut, tidak dapat dilakukan hanya setengah jalan jika ingin mendapat hasil yang maksimal. Anak adalah harapan kita, masa depan banga yang kelak akan menjadi pemimpin dk masa yang akan datang, sudahkan sebagai orang tua, kita meletakkan konsep dasar pendkdikan anak kita dengan benar?hanya hati kita yang bisa menjawabnya.(atien a mochtar)

*)direktur tapalkudamedia.com

Related posts

Simbolis PJ Bupati Bondowoso Serahkan Petikan SK PNS, Kenaikan Pangkat dan Sertifikat Orientasi PPPK

Wujudkan Semangat Kurikulum Merdeka Dinas Pendidikan Bondowoso Gelar Festival Seni

Istri PJ Bupati Bondowoso Bercengkrama dengan Ratusan Anak di Dispusip