Agenda tahunan ini dimeriahkan budaya dan seni tradisional. Mulai dari tarian Rontek Singo Ulung sebagai pembuka acara, drama kolosal Babad Bondowoso, hingga ditutup dengan Tarian Ojung.
“Ksatria Panah Bondowoso” merupakan tajuk drama kolosal tahun ini yang tetap mengangkat cerita RBA Ki Ronggo sebagai tokoh utama yang diceritakan berakhir dengan kemenangannya mengalahkan Ario Gledek.
Pada adegan ketika Ario Gledak yang meminta buah tangan berupa kopi dan tape Bondowoso pada Ki Ronggo muda. Kemudian, ada pula dialog yang menyampaikan tentang kesuburan Bondowoso Republik Kopi ini guna mengenalkan produk unggulan Bondowoso.
Drama tersebut dimainkan oleh puluhan pelajar yang tergabung dalam kelompok teater masing-masing sekolah ini, berakhir dengan penyerahan tongkat kepada Ki Ronggo. Kemudian, diikuti penyerahan tongkat dari keluarga besar Ki Ronggo kepada Bupati Amin Said Husni.
Berbeda dari tahun sebelumnya Bupati Amin Said Husni pun mengundang Salwa Arifin, Ki Ronggo ke 31 yang merupakan Bupati terpilih pasca rekapitulasi KPU Bondowoso. Ia pun memberikan cepuk yang selama ini digunakannya selama melaksanakan tugas sebagai Bupati kepada Salwa Arifin.Sontak saja gemuruh penonton tak terbendung, betapa tidak ,KH Salwa Arifin adalah pilihan rakyat dengan pilkada damai dan tanpa money politic.
Dalam sambutannya Amin Said Husni menyampaikan bahwa membangun Bondowoso haruslah dengan sepenuh hati. Semua harus mendukung dan bersinergi untuk mengembangkan seluruh potensi dengan kreatifitas dan terus berinovasi.
“ Mari kita bersama membagun Bondowoso, tentunya dengan sepenuh hati. Semua harus mendukung dan bersinergi untuk mengembangkan seluruh potensi dengan kreatifitas dan terus berinovasi,” ajaknya.
Amin meminta bulatkan tekat dan teguhkan hati. Buanglah dendam kesumat dan rasa dengki. Rapatkan barisan dan terus tingkatkan konsolidasi .
Saat menyerahkan Cepuk Amin menyampaikan,’cepuk ini yang biasa kupakai sehari-hari, menemaniku dalam melaksanakan tugas dan berbakti, malam ini akan kuserahkan kepada KH Salwa sebagai cindera mata dengan setulus hati, kepada sang penerus sebagai Ki Ronggo nanti,” tukasnya dengan bahasa puitis.