50 Anggota Kelompok Tani di Bondowoso Ikuti Kegiatan Mekanisasi Pertanian

 
Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur melalui Dinas Pertanian (Diperta) menyelenggarakan kegiatan Mekanisasi Pertanian di Aula Diperta,Selasa 12/11/2019.
Kegiatan tersebut diikuti 50 Kelompok Tani (Poktan),dimana setiap kelompok mengirimkan satu perwakilannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya.
“Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian. Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian maka perlu adanya pemantapan kepada para kelompok tani penerima bantuan,” jelas Imam Zarkasyi Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Diperta Bondowoso selaku ketua panitia penyelenggara kegiatan.
Dijelaskan bahwa tujuan dari kegiatan mekanisasi pertanian ini agar poktan – poktan mengenal peluang usaha yang kemudian mampu memberikan sosialisasi mengenai unit pengelola kepada para anggotanya.
“Selain itu juga memberikan pemahaman pentingnya menerima bantuan,kemudian peluang usaha , karena kita sadari bersama bahwa perlu kita dorong agar  performa efektif, efisien ,kemudian juga untuk peningkatan produksi dan hasil karena menggunakan mesin,” ungkapnya.
Salah satu keuntungannya juga dengan pengunaan mekanisasi pertanian secara benar bisa dimanfaatkan menghemat tenaga kerja dan menghemat waktu .
“Yang tak kalah pentingnya adalah dari semua yang saya sampaikan kegiatan ini jika dipraktekkan dilapangan akan meningkatkan kesejahteraan petani,” imbuhnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian Bondowoso melalui PLT Kepala Bidang PSP Janarko Sufiandi menyampaikan bahwa Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.
“Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.  Suatu hal yang paling mendasar yang masih belum diperhatikan dalam pengembangan teknologi pertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang memadainya dukungan prasarana pertanian. Prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik, sehingga masih agak sulit atau lambat dalam melakukan introduksi mesin-mesin pertanian,” tegasnya.
Sekaligus sebagai nara sumber ia mengatakan bahwa beberapa hal penting yang harus dilaksanakan antara lain adalah merencanakan atau memperbaiki kondisi lahan (konsolidasi lahan). Selain itu juga mendatangkan dan mengupayakan agar prasarana dan sarana pertanian sampai dan tersedia di lapangan tepat waktu sehingga dapat mengakselerasi pencapaian visi dan misi pertanian modern.
“Pengembangan teknologi pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat kita umumnya dan petani khususnya. Dapat dipastikan bahwa jika teknologi pertanian yang cocok tersebut telah berhasil dikembangkan dan diterapkan di Bondowoso, maka ketahanan pangan atau swasembada pangan pasti akan tercapai,” tukasnya.
Dalam kegiatan tersebut peserta juga mendapatkan materi tentang Evalusi Alsintan dan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA),Kelembagaan UPJA,Kelembagaan Poktan/Gapoktan,Intergrasi UPJA dengan Poktan dan Gapoktan,Serta pengelolaan Alsintan.
 
 
 
 
 

Related posts

Awali A Beg Rembeg PJ Bupati Bondowoso Panen Pisang Kemitraan Petani Melenial

Bermalam di Desa, Program Pendampingan Unik Pemkab Bondowoso Akan Dilaksanakan 2 Kali dalam Sebualan

PJ Bupati Bondowoso : A Beg Rembeg Media Para Pengambil Kebijakan Mendengar Keluhan Petani Bondowoso