Jemaah calon haji hari ini terbagi tiga kelompok terbang (kloter). Kloter pertama dari Kabupaten Situbondo sebanyak 450 jemaah, kloter ke dua dari Kabupaten Bondowoso 450 jemaah dan kloter ketiga gabungan dari Kabupaten Banyuwangi 352 jemaah, Kabupaten Bondowoso 62 jemaah dan Kabupaten Situbondo 31 jemaah.
Menurut Atok Illah, pembimbing ibadah kloter pertama dari Situbondo, setiap kloter didampingi lima petugas, yakni dua petugas dari PPIH, satu dokter, dan dua paramedis. Semua petugas akan memberikan perlindungan, kesehatan, keamanan, dan bimbingan kepada semua jemaah.
“Kloter pertama tidak ada kendala, namun hanya berisiko tinggi sebanyak 163 jemaah,” kata Atok kepada wartawan di Bandara Internasional Juanda, Selasa (17/7/2018). Resiko tinggi di antaranya jantung, hipertensi dan influenza.
Sementara itu, Heru Prasetyo, General Manager Bandara Internasional Juanda mengungkapkan, guna meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah haji, Bandara Juanda menyiapkan beberapa fasilitas tambahan.
“Fasilitas tambahan yakni toilet dan mushola portable agar memudahkan calon jemaah haji, mushola dan toilet portable ini akan disiapkan di sebelah timur area GSE di lokasi bus sebelum calon jemaah naik ke pesawat,” kata Heru.
Masih kata Heru, selain itu guna mendukung program pemerintah dalam kelancaran musim haji, pihaknya akan melakukan screening pemeriksaan keamanan bagi calon jemaah dan barang bawaannya di Asrama Haji Sukolilo.
“Kami akan menempatkan petugas dan alat-alat pemeriksaan keamanan di asrama haji, sejumlah dua mesin X-Ray dan dua walkthrough metal detector akan dioperasikan di sana, sehingga diharapkan calon jemaah haji yang memasuki bandara sudah steril, karena telah melewati screening sehingga dapat langsung masuk ke pesawat,” jelas Heru.