Bondowoso – Relawan yang tegabung dalam Jalinan Kasih Bondowoso mulai mendata rumah tidak layak huni se-KabupatenBondowoso. Rumah yang tidak layak huni itu kriterianya sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kita data dari desa dan kecamatan dan nantinya akan di-input di kabupaten,agar para janda ini mendapat bantuan program RTLH,” jelas ketua Relawan Jalinan Kasih Bondowoso , Uztad Fadholi, Sabtu 28 Juli 2018.
Kriteria yang ditetapkan Kemensos terhadap rumah tidak layak huni yaitu luas rumah 24 meter persegi di wilayah perkotaan dan 10 meter persegi di pedesaan dengan tidak ada sumber air sehat, tidak memiliki fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) dan bangunan tidak permanen dari bambu atau beratapkan rumbia, serta tidak ada pembagian ruangan dan minim pencahayaan dengan lingkungan kumuh dan becek.
Namun setelah diverifikasi ulang, saya berharap pemerintah juga memperhatikan rumah janda atau kaum duafa , yang berdinding bambu dan sudah memang tidak layak huni.
“Yang masuk kategori rumah tidak layak. Dari beberapa sampel yang ditemukan, yaitu di desa Sletreng , desa Kupang kecamatan Curahdami , milik janda bernama Maisaroh , dan di desa Jeruksoksok desa Binakal
Bahkan, satu warga bernamaMaesaroh tinggal di rumah dengan saudara yang juga janda dan anaknya yang yatim. dengan bangunan dari bambu. Ia dan keluarga memenuhi kebutuhan sehari- hari hanya menunggu pangilan tetangga untuk mencucikan baju , Rumah yang hampir roboh sudah diajukan sejak tahun 2016 namun tidak dapat tanggapan dari pemerintah setempat.
“Bantuan nggak pernah ada. Sudah beberapa kali minta, sampai sekarang belum ada buktinya,” kata Maisaroh.
Senada dengan dengan Maisaroh , Bu Bakar dari desa Jeruk sok-sok Binakal ini juga membenarkan bahwa sejak tahun 2016 mengajukan perbaikan rumahnya yang tidak layak huni hingga hampir roboh damun tetap tidak ada perhatian.
Mendengar keluhan masyarakat ini Relawan Jalinan Kasih Bondowoso mencoba menyampaikan kepada Dandim 0822 Tarmudji,S.Ag agar mendapatkan rumah yang layak huni.
Hal tersebut mendapat tanggapan positif ,” Terimakasih atas informasinya, nati kita lihat, jika memang benar kita punya program RTLH ,” janjinya.
