Beranda Kesehatan Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 BPBD Pasang Dua Tenda Darurat di RSUD dr...

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 BPBD Pasang Dua Tenda Darurat di RSUD dr Koesnadi Bondowoso

0
Dark Green and White Elegant Ramadan Kareem Banner Landscape_20250228_205012_0000

BONDOWOSO – BPBD Bondowoso Pasang dua Tenda darurat di Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Koesnadi Bondowoso, hal tersebut karena permintaan Direktur RSUD agar BPBD mendirikan tenda darurat, guna mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.

Pantauan Tenda yang didirikan di halaman rumah sakit daerah itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada Sabtu (26/6/2021) masih dirasa kurang.

Direktur RSUD. dr Koesnadi, dr. Yus Priyatna, membenarkan, tenda darurat untuk mengakomodir antrean pasien yang menunggu hasil tes Swab PCR.

f35efba3741441f9a1fd57df90373559

Sebab, pemeriksaan swab PCR ini butuh kolektifitas, tidak bisa dilakukan satu persatu.

Belum lagi, di ruang IGD sendiri kini terjadi stagnasi pasien. Bahkan, 12 tempat tidur yang tersedia telah terisi penuh. Karena adanya pasien yang masih harus menunggu hasil swab PCR.

“Para pasien menunggu hasil tes swab PCR di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” katanya dikonfirmasi.

Tak hanya ruang IGD, para nakes RSU. Dr. Koesnadi juga disebut kewalahan karena melonjaknya kasus Covid-19.

1740760640844

“Apalagi tenaga perawat sudah ada yang konfirmasi, (perawat di RSUD Koesnadi). Karena itu kita kemarin merekrut 20 tenaga tambahan,” ujarnya.

Sementara itu, RSU. Dr. Koesnadi menyiapkan tiga ruang isolasi.

“Total ada 125 tempat tidur. Tingkat okupansinya sekitar 55 persen. Diperkirakan masih cukup menampung pasien,” urainya.

Dihubungi terpisah Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Adi Sunaryadi menyebut pihaknya mengirimkan bantuan tenda darurat ke RSU. Dr. Koesnadi pada Sabtu 26/6/2021 satu tenda dan pada hari,Selasa 29/06/2021 kembali didirikan  tenda darurat.

Ukuran tenda darurat seluas 6×12 meter dan dapat menampung sekitar 20 pasien.

“Tenda ukuran 6×12 tersebut kapasitasnya bisa menampung 20 pasien. Tenda itu akan dipasang sampai angka pasien covid-19 mengalami penurunan,kami sudah memasang dua tenda darurat ,semula satu,atas permintaan Direktur RSUD tadi kita tambah satu lagi,”jelasnya.

Menurut Adi Standarisasi penggunaan tenda, bukan untuk tempat rawat inap pasien covid, melainkan untuk memeriksa pasien jika di UGD sudah mengalami over load.

“Bukan untuk rawat inap, tapi untuk memeriksa pasien positif covid yang kondisinya parah atau tidak. Jadi untuk rawat inap dengan kondisi yang berat ada ruangan isolasi tersendiri,” imbuhnya.

Ditambahkan ,tidak memasang tenda di BLK kendati Sudah disurvey bersama forkopimda namun menurut Adi pertimbangannya lebih dekat pelayanan medisnya maupun alat-alat medisnya.

“Dengan pertimbangan dekat pelayanan medisnya maupun alat-alat medisnya. juga lebih mudah apabila sewaktu-waktu darurat dibutuhkan, seperti oksigen dan lain sebagainya,”pungkasnya.

Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_075554_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_082913_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_092704_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_134539_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_135853_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_140746_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_132249_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_142157_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_130816_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_080046_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_080934_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_081642_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250226_162401_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250228_115807_0000