Bondowoso – Program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) penanganan fakir miskin dan tidak mampu resmi dilaunching Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Launching program tersebut dilakukan Bupati KH.Salwa Arifin di Pendopo Bupati Bondowoso,Jawa Timur, bertepatan dengan hari santri ,22/10/2020.
SLRT merupakan layanan satu pintu untuk membantu masyarakat, khususnya prasejahtera dalam mengakses berbagai layanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Menurut Bupati, kemiskinan merupakan salah satu penyebab utama timbulnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Karena sejauh ini masalah Kemiskinan sangat kompleks dan multidimensi sehingga perlu adanya penanganan khusus dalam melayani masyarakat miskin.
Sehingga, lanjutnya, diharapkan setiap OPD terkait perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, agar dalam merencanakan dan melaksanakan program dan kegiatan saling berkoordinasi dan saling mendukung agar tepat sasaran dan mengalokasikan anggaran secara memadai.
“Ini juga agar dapat menyentuh dan mengatasi langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh mereka,” jelasnya.
Bupati menambahkan, launching SLRT ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan sosial agar menjadi lebih mudah, cepat, efektif dan efisien bagi keluarga miskin.
Ini juga sebagai langkah mengidentifikasi keluhan dan kebutuhan dan merujuk ke program-program pemerintah yang dikelola OPD terkait.
“Kami tentunya memantau dan memastikan penanganan keluhan tersebut telah ditangani dengan baik,”harapnya.
Ditempat yang sama sekretaris Dinas Sosial sekaligus manager SLRT Saeuddin Zuhri mengatakan . Untuk anggaran dari Kemensos RI tahun 2019 Jawa Timur memperoleh kuota sebanyak 20 kabupaten/kota untuk program SLRT dan salah satunya adalah Bondowoso.
“Roh dan Filosofi latanan SLRT ini adalah layanan masyarakat miskin, karena arga miskin itu dalam memeproleh kesejahteraan sosialnya mengalami banyak petmadalahan bantuan sosialnya, sehingga SLRT ini adalah program yang tepat mengatasi hal tersebut,” tukasnya.
Dikatakan bahwa semebtara hanya ada 4 Kecamatan yang pilot projec diantaran Kecamatan Bondowoso, Wringin, Ceerme dan Wonosari.
” Masyarakat bisa menyampaikan keluhanya kepada fasilitator dan selanjutnya fasilitator yang akan menindaklanjuti lapiran tersebut langsung ke Kementerian Sosial,” pungkasnya.
