Beranda Olahraga 758 Pelajar Bondowoso,Berlaga Rebut Piala Pencak Sikat Bupati Cup

758 Pelajar Bondowoso,Berlaga Rebut Piala Pencak Sikat Bupati Cup

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pencak silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara pada abad ke-7 Masehi. Saat ini, pencak silat telah diakui sebagai budaya suku Melayu, yaitu para penduduk daerah pesisir Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu.

Di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, telah mengembangkan silat tradisional.

Penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara telah diajarkan bersamaan dengan silat. Silat berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat yang menjadi bagian dari latihan spiritual.

Selanjutnya, perkembangan silat didorong oleh para ahli beladiri dari keraton serta para pendekar silat lainnya, yang legenda kehebatan ilmunya banyak tersebar di seantero wilayah nusantara.

Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 merupakan pendekar silat yang terhebat.

Seni beladiri pencak silat mengandung beberapa aspek nilai, antara lain membangun Mental spiritualPencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.

Selin itu pencak silat termasuk Seni budaya,Budaya dan permainan “seni” pencak silat merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan musik dan busana tradisional.

Beladiri yang satu ini memerlukan kepercayaan dan ketekunan diri sangat penting dalam menguasai ilmu beladiri pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis beladiri pencak silat.

Sebagai salah satu cabang Olahraga ,aspek fisik dalam pencak silat sangat penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi merupakan bagian aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda, maupun regu. 

Hal tersebut dibujtikan oleh 758 atlet pencak silat di Bondowoso yang berlaga dalam turbamen Pencak Silat Bupati Cup, di Gor Pelita, Jum’at (28/12/2018).

Turnamen kali ini merupakan yanh ketiga kalinya digelar.Turnamen yang berlangsung selama empat hari hingga 31 Desember 2018 ini memperebutkan piala Bupati Bondowosi,Jawa Timur.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Kabupaten Bondowoso, Sunargi mengatakan, atlet yang mengikuti turnamen tersebut adalah pelajar SD hingga SMA dari seluruh wilayah Bondowoso.

” Mereka mengikuti beberapa kelas perlombaan, yakni kelas A hingga kelas bebas baik perempuan dan laki-laki. Serta satu kelas Seni tunggal,”jelasnya.

Menurut Sunardi seni tunggal juga diperuntukan bagi atlet perempuan dan laki-laki.Dengan turnamen ini diharapkan muncul bibit baru yang akan mewakili Bondowoso di ajang Popda hingga jenjang Prorpov serta kejuaran nasional lainnya.

“Sekaligus, bagian dari upaya untuk menanamkan pendidillkan karakter kepada genarasi muda karena meruoakan pendidikan non formal. Silat itu kan silaturahmi, jadi dididik. Dan mempertahankan budaya bangsa,” imbuhnya

1744129950993