Bondowoso, Sebagai tindak lanjut tanam perdana Pisang Cavendish Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso,Hendri Widotono mengatakan bahwa ,pihaknya bersama PT. Great Giant Pineapple (GGP) sebagai offtaker,akan membuka sekolah lapang.
“Setelah tanam perdana ini 4 bulan kedepan kita akan membuka sekolah lapang pertanian pisang melenial,karena semua berbasis digital mengingat pasarnya ekspor,”jelasnya di lahan Demplot di desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso,Jawa Timur ,Sabtu 29/01/2022.
Ditegaskan bahwa sekolah lapang pertanian pisang melenial ini terbuka untuk umum dan gratis.Mengingat kata Hendrik potensi ekspor ini sangat baik dan akan ditanam pisang Cavendish seluas 200 hektare.
“Tempo hari ibu Gubernur sudah menawarkan bibit untuk ditanam di lahan 200 hektare , namun kita belum siap,maka dari itu kita buat Demplot ini dulu , kemudian sekolah lapang baru kita tanam yang 200 hektare,”paparnya.
Baca juga :Â Rambah Pasar Ekspor, Simbolis Bupati Bondowoso Tanam Perdana Pisang Cavendish
Sementara ini kata Hendrik Demplot atau Demontration Plot itu sendiri adalah metode penyuluhan pertanian yang ditujukan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, dengan maksud agar para petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan dan untuk pisang ini adalah gagasan dari Kemenkeu RI yang nantinya akan hadir bersama Gubernur Jawa Timur saat panen perdana.
“Maka dari itu kita mengunakan lahan Dinas Pertanian seluas 1,6 hektare agar masyarakat bisa melihat melakukan dan ketika sudah tahu hasilnya diharapkan mau menerapkan ,karena peluangnya sangat bagus,”imbuhnya.
Dikatakan bahwa jika Bondowoso menanam pisang Cavendish seluas 200 hektare maka setiap minggu bisa ekspor pisang satu kontener setiap minggunya.
Ditempat yang sama Direktur PT. Great Giant Pineapple (GGP) drh.Welly Sugiono sebagai offtaker,mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan pendampingan sesuai strifikat ekspor.
Kepadatanya satu hektare 200 pohon dengan 1 pohon menghasilkan 25 kg .Hasilnya nantinya akan dikoordinir oleh kelompok tani dan membentuk koperasi.
“Koperasi membeli dari petani dengan kg dan tandanya,kemudian kita mengambil dalam bentuk sudah kemasan siap ekspor ,jadi memang perlu pendampingan,”ungkapnya.
Dijelaskan bahwa hasil pisang petani akan di beli oleh PT GGP maka dari itu perlu adanya pendampingan dan jika ada sekolah lapang pertanian pisang melenial akan sangat membantu sekali berkembang pesatnya pertanian pisang di Bondowoso.
Komentar ditutup.