FeaturedKesehatanUncategorized

Seorang Warga Bondowoso Menderita Leptospirosis, Dinkes dan BBTKLPP Pasang Perangkap Tikus

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

 

BONDOWOSO – dr,M.Imron Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso mengatakan bahwa pihaknya bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Provinsi Jawa Timur memasang puluhan perangkap tikus .

6728ecd88ab74cb1b023609657811a20
IMG-20240425-WA0040

Hal tersebut dilakukan menyusul adanya seorang warga Bondowoso terpapar penyakit yang ditulari oleh kotoran atau kencing hewan yang terinfeksi bakteri. Penyakit itu disebut Leptospirosis.

Warga berinsial S (52) merupakan warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso selain di lingkungan rumah penderita Leptospirosis termasuk juga di sawah tempatnya bekerja. Bahkan hingga di rumah-rumah warga sekitar penderita.
” pemasangan jebakan ini untuk memeriksa langsung dugaan hewan tikus yang menjadi penyebab penderita Leptospirosis.

“Pemasangan jebakan itu hingga dua hari kedepan. Apabila besok tikusnya tertangkap dalam jebakan. Nantinya akan dibawa ke laboratorium BBTKLPP di Surabaya untuk dilakukan pembedahan. Diambil organ ginjalnya dan diteliti,” jelasnya.

iklan dalam

Dikatakan ada sekitar 50 jebakan yang dipasang. 15 di antaranya dipasang di sawah dan sisanya di sekitar rumah warga di lingkungan penderita.

“Setiap perangkap dipasangi umpan, sebuah potongan kelapa yang sebelumnya sudah dibakar terlebih dahulu,” imbuhnya.

Dijelaskan bahwa sekarang ini kondisi pasien sudah kembali ke rumah tiga hari lalu. Tapi kondisinya masih lemah, karena dirinya juga ada penyakit lainnya di tenggorokan dan saluran pernafasan

Senada Fransisca Susilastuti, perwakilan dari BBTKLPP, mengatakan, nantinya tikus itu bila sudah tertangkap akan dibedah untuk diambil ginjalnya. Kemudian, akan diobservasi apakah benar ada bakteri Leptospira.

“Kalau ada yang positif dari si tikus, berarti menguatkan dugaan tikus di lingkungan ini mengandung bakteri tersebut. Tentu akan kami ambil beberapa ekor tikus, tidak satu tikus,” lanjut dia.

Menurutnya manakala hasil observasi menunjukkan tikus terinfeksi bakteri. Maka, pihaknya pun menyarankan, agar ada pembersihan lingkungan dengan gaya hidup bersih. Juga terus memasang jebakan tikus, agar membasmi tikus.

“Tapi di Indonesia memang sebagian besar di tikus. Untuk sementara ini fokus kami di hewan tikus dulu,” pungkasnya.

IMG-20240429-WA0000
67f1cfdb785348099fb80d095209944c

Related posts

Usai Pilkada PCNU Lumajang Segera Gelar Konferensi Cabang

Kunjungi Stand Festival Muharram, Bupati Membatik dan Tulis Pesan Singkat untuk Pacu Semangat Peserta Expo

LIPI Sosialisasikan POH Pada Petani di Sempolan

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih