Beranda Lensa Nusantara Sekda : Perlu Pembahasan Matang Jika Bondowoso Dilalui Tol

Sekda : Perlu Pembahasan Matang Jika Bondowoso Dilalui Tol

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, Sekretaris Daerah (Sekda) Syaifullah mengaku telah mengikuti rapat bersama Dinas PUPR Pemprov Jatim dan dinas terkait lainnya,yang membahas tentang pembangunan jalan tol.
Menurutnya masih ada persoalan yang harus dibahas dengan matang jika nantinya Bondowoso akan ada jalan tol.
“Nah, ini yang harus kita matangkan. Tadi sudah lapor ke Pak Bupati keputusan ini kita bukan hanya eksekutif. Kita libatkan masyarakat, termasuk DPRD. Keputusan Kabupaten ini, keputusan bersama,”katanya saat di konfirmasi usai mengikuti rapat di Gedung Graha Paripurna DPRD , Rabu 03/06/2020.
Dikatakan, apabila pembangunan jalan tol ini berjalan, bisa saja Bondowoso menjadi kota mati atau kota hidup.
“Makanya exit tolnya dimana, hitungan kemarin kajian Bappeda Provinsi. Wonosari atau Garduatak, untuk mempermudah ke kawah ijen,”ungkapnya.
Apabila ada warga tetangga seperti Situbondo langsung ke Garduatak, di daerah Klabang Bondowoso ada wisata kuliner soto babat yang mana pelanggan setiap hari mencapai ratusan orang.
“Di Klabang itu ada soto babat enak, setiap hari sekitar 100-200 orang yang beli. Andaikan ada tol itu, kira-kira gak mati. Nah ini, butuh kajian bersama-sama. Dan saya sangat membutuhkan masukan dari masyarakat,” imbuhnya.
Dijelaskan jika Kabupaten Situbondo – Bondowoso – Jember – Lumajang yang akan dilalui jalan tol itu sudah pasti. Bahkan sudah ada Pepres nya. Untuk pembangunan tol ini diperkirakan dimulai pada bulan Februari 2021 mendatang.
“Ada tiga jalur alternatif. Apakah kita lewat jalan , atau lewat sungai atau gunung-gunung itu,”katanya.
Untuk di Bondowoso sendiri. Sekda menjelaskan sudah ada kajiannya, akan tetapi yang lebih menonjol dan diperkirakan akan melewati hutan. “Karena pemandangannya bagus dan akses ke Ijen bagus,” tegasnya
Dengan adanya exit tol kata Sekda memang perlu kajian yang sangat matang. Karena, jangan sampai pertumbuhan ekonomi macet.
“Juga, Desa dengan Desa yang lain jangan sampai terpisah. Yang artinya, dengan adanya exit tol ini tidak mematikan pertumbuhan ekonomi,” tukasnya.
Ia juga berharap objek Wista, Lahan produktif jangan sampai kena.Karena di target 35ribu hektar untuk aman, sesuai dengan keputusan Menteri BPPN, sementara kemampuan Bondowoso hanya 29ribu hektar.

1744129950993