Mojokerto – Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melaunching Mojokerto Computer Security Incident Response Team (Mojokerto CSIRT) sebagai proteksi keamanan data.
Launching Tim Tanggap Insiden Siber Kota Mojokerto ini dilakukan di Sabha Mandala Madya Pemerintah Kota Mojokerto, pada Selasa (15/11/2022).
Kota Mojokerto menjadi salah satu pilot project dalam pembentukan CSIRT untuk kabupaten/kota di Indonesia di tahun 2022. Untuk lingkup kabupaten/kota, Kota Mojokerto adalah kota ke-24 yang terdaftar CSIRTnya di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan melakukan launching dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Hal tersebut diungkap Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN, Giyanto Awan Sularso yang hadir dalam launching Mojokerto CSIRT mewakili Kepala BSSN. Dalam kesempatan ini Giyanto juga menyampaikan dukungan dan apresiasi atas dilaunchingnya Mojokerto CSIRT.
“Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi akan berbanding lurus dengan risiko dan ancaman keamanannya. Sehingga dibutuhkan keamanan siber sebagai upaya adaptif dan inovatif untuk melindungi seluruh lapisan ruang siber termasuk aset informasi yang ada di dalamnya,” terangnya.
Ia berharap, Mojokerto CSIRT dapat berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder keamanan siber terutama dengan Jatim Prov CSIRT sebagai pembina CSIRT di Provinsi Jawa Timur.
“Besar harapan kami dengan adanya pembentukan CSIRT ini dapat membentuk ruang siber Pemerintah Kota Mojokerto yang aman dan kondusif. Secara khusus pembentukan CSIRT ini kami harapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto,” ujarnya.
Ditempat yangvsama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto Santi Ratnaning Tias menyampaikan, pesatnya perkembangan teknologi di era digital, membuat pemerintah daerah untuk waspada akan ancaman informasi, salah satunya melalui pembentukan CSIRT.
“Kami berharap dengan adanya Mojokerto CSIRT ini dapat mencegah dan memproteksi sistem digital dari serangan-serangan siber yang dapat mengganggu setiap data informasi penting maupun aktivitas digital yang ada di Kota Mojokerto,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, agen CSIRT akan dibentuk di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Mojokerto.
“Semoga tim tanggap insiden siber yang telah dibentuk pada hari ini nanti dapat terus berkolaborasi, bersinergi dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder kemanan siber terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan keamanan siber dengan respon yang lebih cepat,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Pembentukan CSIRT sejalan dengan penerapan SPBE yang telah tertuang dalam Perpres No 95 Tahun 2018 disebutkan bahwa bagian unsur keamanan SPBE yaitu meliputi penjaminan keutuhan dan ketersediaan data dan informasi. Disinilah peran CSIRT sebagai penyedia pemulihan dari insiden keamanan siber.
Selain Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN, Giyanto Awan Sularso. Turut hadir dalam launching CSIRT, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Diskominfo Provinsi Jawa Timur, Achmad Fadil Chusni.