BONDOWOSO – Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Retno Wulandari, mengatakan bahwa Pelepasan peserta Ijen Geopark Run Exhibition sengaja menampilkan Singo Ulung untuk mengenalkan khasanah budaya tarian .
Pantauan tampak dua Singo Ulung menari-nari di ketinggian 1.600 mdpl. Singa putih yang diperankan oleh dua pelakon itu beratraksi di hadapan para pelar di Puncak Megasari, Sabtu (3/4/2021).
“Sekaligus, untuk mengenalkan salah satu tarian yang masuk dalam culture site Ijen Geopark yang diajukan ke Unesco,” jelasnya.
Sebagaimana dinformasikan sebelumnya da tiga situs yang diajukan ke UNESCO Global Geopark. Yakni situs geologi, biologi dan culture (budaya).
Situs gelogi ada sembilan. Terdiri dari Kawah Ijen/Blue Fire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Blalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So’on Solor.
Situs Biologi terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso. Sementara situs budaya yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.