Bondowoso – Menentukan Sekretaris Daerah (Sekda) tidak segampang dan sesederhana seperti yang diomongkan atau yang diobrolkan diwarung kopi. Atau dalam forum – forum informal. Hal itu disampaikan oleh mantan anggota legislatif Kabupaten Bondowoso Mohammad Sinol.
Menurut Sinol, ada banyak hal yang harus dipertimbangakan, setidaknya tentang pengalaman dalam memimpin beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain itu, jarak senior yunior dan mempunyai kecerdasan dalam menentukan langkah untuk membantu Bupati mewujudkan kondusifitas daerah.
“Jadi, tentang siapa yg nanti mendapat amanah menjadi Sekda, tentulah pilihan terbaik dengan segala pertimbangannya,” kata Sinol di Kediamannya, Rabu (9/3)
Sinol menambahkan, selain poin diatas, ada beberapa langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam memilih seorang Sekda. Yang pertama, berguna untuk memastikan kualitas dan profesionalitas kinerja. Kedua, berguna untuk menjamin terjadinya keselarasan dan keseiramaan dalam memberi intruksi dan koreksi, dan yang ketiga punya kemampuan meredam kegaduhan.
“Semua itu bisa dilakukan bagi calon yang sudah memiliki pengalaman,” ujarnya.
Sinol mengingakan, agar terpilih Sekda yang terbaik, semua pihak diajurkan menahan diri, melakukan kalkulasi apalagi beropini. Sebab itu semua sedikit banyak mengganggu keseriusan Bupati dalam berihktiar menentukan yang terbaik.
“Jadilah penonton yg baik, karena kerap menjadi fakta apa terjadi dilapangan, banyak dipengaruhi penonton. Supaya keadaan tidak memburuk hendaknya penonton mencermati dengan bijaksana. Jangan dikira diantara penonton itu tidak ada pengamat berkualis, bahkan bisa jadi mantan pelatih pun ada”, pungkasnya.