BONDOWOSO – Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur, mengajukan pembangunan satu sekolah rakyat ke Kemensos RI.
Menurutnya ,satu sekolah rakyat ini diajukan dua rombongan belajar (Rombel) yang masing-masing 25 nantinya berisi 25 siswa.
Dikatakan Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Penyerahan proposalnya sendiri kata Anis diantarkan langsung oleh Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid pada menteri sosial Syaifullah Yusuf.
Dikatakan bahwa Pemkab Bondowoso bahkan telah menyiapkan lahan seluas 4,6 hektar di Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso untuk pembangunan sekolah rakyat .
Tanggal 17 April 2025 kemarin, beberapa OPD di Bondowoso sudah dipanggil ke Jakarta untuk paparan tentang komitmennya untuk pembangunan sekolah rakyat ini.
“Apakah ada komitmen dari pemerintah daerah untuk menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikannya,” ungkap Anis saat dikonfirmasi, Senin (21/4/202).
Kendati sebenarnya pengajuan sekolah rakyat ini tentatif sesuai kebutuhan daerah. Pihaknya tetap melakukan pengajuan ke Kemensos RI karena angka kemiskinan di Bondowoso masih tinggi.
“Sehingga semua mekanisme dari pusat, mulai dari rekrutmen dan sistem pembelajarannya,” ujarnya.
Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, mengatakan, tugas pokok dan fungsi dari dinasnya dalam Sekolah Rakyat ini yakni rekrutmen tenaga pendidik dan proses adminitrasi pendaftaran peserta didik yang nantinya berasal dari keluarga kurang mampu.
“Tapi tetap kolaborasi dengan Dinas Sosial,” tegasnya.
Ia melanjutkan, pihaknya sendiri sejauh ini baru mendapatkan petunjuk untuk rekrutmen Kepala Sekolah (Kepsek) sekolah rakyat. Sementara untuk Juknis secara umum masih menunggu dari Kemensos.
Dalam petunjuknya, salah satu persyaratan untuk menjadi Kepala Sekolah Rakyat, harus dari sekolah penggerak.
“Tetap seleksi nanti dari pusat,”katanya .
Kepala Dinas Pendidikan Haeriah Yuliati menambahkan bahwa memang pihaknya nanti akan mengcover terkait dengan administrasinya.
“Tetap pusat yang melakukan seleksi untuk tenaga pendidik dan kependidikan,”imbuhnya.
Ia menerangkan bahwa konsep Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) untuk memastikan siswa mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif, gizi seimbang, dan pembinaan karakter secara intensif.
“Kurikulum yang diterapkan di Sekolah Rakyat akan mengacu pada standar pendidikan nasional dengan tambahan materi khusus yang menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan,”pungkasnya.