Jember – Masjid Al Amin Sumberejo Wirowongso adalah masjid tertua kedua setelah masjid jami’ alun alun kota Jember.Konon menurut cerita warga sekitar, masjid ini didirikan pada tahun 1816 sering di bombardir oleh pesawat tempur Belanda. Tetapi yang terjadi hanyalah klonsongan saja yang berjatuhan.
“Masyarakat sekitar masjid ini dulu banyak orang saktinya, jalan menuju masjid berubah menjadi seperti lautan jika mau diserang oleh pasukan Belanda,” kata pak Yasirul buyut pendiri masjid ini.
Pendiri masjid bernama M Yasin yang konon berasal dari pekalongan, beliau dikenal sebagai komandan pasukan Hisbullah. Untuk itu jalan dari Tamrin menuju ke masjid itu dinamai oleh masyarakat sebagai jalan M Yasin.
“Beliau merekrut pasukan Hisbullah untuk dididik menjadi pejuang pejuang dijalan Allah. Bisa dikatakan bahwa kampung Sumberejo Wirowongso ini adalah kampung para pejuang yang berada di jalan Allah,” ungkapnya,Jum’at (8/02/2019)
Ia menjelaskan, kini masyarakat Sumberejo Wirowongso diresahkan oleh pendirian STDI yang menyabarkan faham wahabi. Keresahan masyarakat memuncak ketika para pengikut wahabi tidak mengindahkan bahkan menolak adat masyarakat dan tradisi NU.
Lebih lebih para pengikut wahabi itu melaporkan tokoh masyarakat sebagai provokator yang dinilai mengadakan penolakan pendirian SMP Imam Syafii. Keresahan warga ini berujung pada penolakan penjajahan ideologi bangsa Topi bangsa yang mengadakan longmarch ke alun-alun kota Jember.
Para pejuang Hizbullah telah mewariskan keberanian dan kegigihan dalam memperjuangkan ideologi agama Islam yang toleran bukan yang radikal. “Makanya perlu diingatkan pada pemuda-pemuda di Sumberejo agar tetap berani memperjuangkan agamanya dari pengaruh faham wahabi dan radikalisme islam,”pungkasnya.