SITUBONDO – Ibu Nyai se Tapal Kuda melakukan deklarasi dukung calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut 01 Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, Selasa (19/2/2019).
Deklarasi yang berlangsung di Gedung Serbaguna di Jalan PB. Sudirman Situbondo tersebut bukan hanya dihadiri ibu Nyai saja, namun para kiai kondang dari Situbondo, Pasuruan, Bondowoso, dan Banyuwangi juga turut hadir dalam deklarasi tersebut.
Ribuan kaum perempuan se Tapal Kuda menyatu di Gedung Serba Guna Baluran Situbondo. Para Ibu Nyai itu juga berikrar untuk berdiri di barisan depan mengawal pemenangan pasangan nomor urut 01 tersebut.
Keterangan yang disampaikan Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad menjelaskan, ada sekitar 1.500 ibu nyai yang hadir dalam deklarasi tersebut. “Kami akan berupaya keras supaya pasangan Ir. H. Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin unggul dalam perolehan suara 60% hingga 70%, khususnya di wilayah Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi,” kata Ketua Nyai Bersatu, Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad.
Deklarasi Nyai Bersatu dukung Jokowi – Ma’ruf, sambung Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad bukan hanya dihadiri ibu nyai dari tiga Kabupaten, yakni Situbondo, Bondowodo, dan Banyuwangi saja. Namun, para ibu nyai bukan hanya berasal dari keluarga besar pondok pesantren saja.
“Yang hadir dalam deklarasi ini terdiri dari para ustadzah, baik pengajar di madrasah-madrasah maupun kalangan guru ngaji di mushala-mushala. Mereka beriklar menjadi garda depan dan berkomitmen untuk menjadi bagian mesin pemenangan pasangan Jokowi – Ma’ruf,” tutur Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad mantan Ketua Fatayat NU.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf, kata Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad, merupakan perpaduan antara nasionalis – religius, yang menjadi cikal bakal berdirinya NKRI. “Kita para ibu nyai se Tapal Kuda melakukan deklarasi mendukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01, karena mematuhi perintah sebagian besar ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Indonesia,”jelasnya.
Tak hanya itu saja yang disampaikan Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad, namun dia juga mengatakan ingin meneruskan perjuangan mendiang atau almarhum suaminya KHR Achmad Fawaid Asad Syamsul Arifin pengasuh pondok Pesantren Salafiyah Safiyah Sokorejo, yang selalu berada di garda depan dalam perjuangan NU. “Almarhum suami saya dulu berjuang habis-habisan saat almarhum KH Hasyim Muzadi menjadi cawapres. Begitu pula saat Gus Dur akan dilengserkan jadi Presiden suami saya ada dibarisan depan yang membela Gus Dur,”kenangnya.
KH Ma’ruf Amin ini, kata Ny Hj Djuwariyah Fawaid As’ad, adalah Rais Aam PBNU, maka sebagai orang NU dirinya berkewajiban turut berjuang memenangkan pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Maruf. “Targetnya untuk wilayah Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi pasangan nomor urut 01 unggul 60-70 persen,” tegas Ny Hj Djuwariyah.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Nyai Bersatu, Zeiniye Sag mengatakan, jika berbicara sasaran pemenangan Jokowi-Maruf, maka semua parpol pendukung juga dikumpulkan dalam satu forum ini. “Gerakan para relawan harus menyatu dengan parpol. Jika mereka sudah menjadi satu kekuatan, maka target pendulangan suara 70% akan terpenuhi,” tutur Zeiniye.
Pantau media online ini, selain para ibu nyai, turut hadir dalam acara deklarasi tersebut sejumlah Kiai dan tokoh agama di Tapal Kuda. Diantaranya, KH Kholil Nawawi, putra dari KH Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan. Hadir pula perwakilan semua parpol pendukung, mulai dari PDIP, PPP, Partai Golkar, Hanura, Nasdem, Perindo, PSI, dan PKPI dan para caleg partai pendukung. (ans)
