Banyuwangi – Jaran Goyang merupakan kesenian khas Banyuwangi Dari sejarahnya, Tarian Jaran Goyang berasal dari kabupaten Banyuwangi yang memiliki perbedaan ciri khas penyajian dan iringannya dibanding dengan tari yang berasal dari daerah lain.
Tari tersebut diciptakan sekitar tahun 1966 oleh group LKN Pandan, Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Tarian Jaran goyang merupakan tari pergaulan pemuda-pemudi yang menceritakan cinta kasih muda mudi.
Namun dalam kisah cinta tersebut terdapat rasa sakit hati seorang pemuda karena cintannya tak terbalas dengan baik. Karena sakit hati memicu niat jahat sang pemuda untuk mengunakan aji jaran goyang.
Aji Jaran Goyang adalah semacam pelet yang biasannya digunakan menghipnotis seseorang agar tergila-gila.
Akibat pelet itu membuat sang pemudi berbalik mengejar sang pemuda hingga menumbuhkan rasa cinta kepada sang pemuda, Akhirnya keduanya saling suka.
“Tari Jaran Goyang ini awal mitos ceritanya ada seorang pria suka dengan seorang perempuan, tapi yang perempuan awalnya tidak suka kepada si pria, akhirnya si pria datang ke seorang dukun dan meminta agar mengirim guna-guna (ilmu hitam) kepada si perempuan, hingga akhirnya perempuannya luluh kepada sang pria,” terang Lilik Anggota Ikawangi Jember .
Selain memiliki ke khasan tersendiri dalam alur cerita dan penyajiannya, Musik yang mengiringi Tarian Jaran Goyang mengunakan lirik lagu mengunakan bahasa Osing yang merupakan bahasa khas Masyarakat Kabupaten Banyuwangi.
“Kalau di Masyarakat Banyuwangi sendiri mitos tentang tari Jaran Goyang sudah populer berawal dari sakit hati seorang pemuda karena rasa cintannya ditolak oleh gadis pujaannya,namun untuk saat ini tari Jaran Goyang ini lebih dikenalkan sebagai bagian Kesenian dan Budaya khas Banyuwangi yang terus dilestarikan,” jelas Lilik.
Sebagai tari rakyat asli Kabupaten Banyuwangi, tarian jaran goyang hidup dan berkembang di Desa Gladag. Tari jaran goyang juga telah mengalami perkembangan dalam beberapa periode yakni tahun 1969,tahun 1990,tahun 2010 hingga 2016.
Dalam tiga periode itu Tari Jaran Goyang mengalami perkembangan dari sejumlah aspek diantaranya gerak, desain lantai,iringan, rias dan busana hingga tempat pertunjukan.
Kesenian ini berkisah tentang cerita cinta kasih antara perempuan dan laki-laki. Namun, bukan kisah cinta bahagia. Tokoh lelaki memendam rasa sakit hati karena cintanya tak mendapat balasan dari gadis pujaannya. Muncullah niat buruk dalam diri si laki-laki menggunakan aji jaran goyang untuk meluluhkan gadis pujaan.
Aji jaran goyang semacam pelet yang bisa membuat tokoh perempuan berbalik tergila-gila kepada tokoh laki-laki. Singkat cerita, akhirnya tokoh laki-laki menerima cinta si gadis lantaran mereka telah saling suka. Oleh karena itu, Tari Jaran Goyang merupakan tari berpasangan, sebagaimana mengutip dari skripsi berjudul Perkembangan Bentuk Penyajian Tari Jaran Goyang Di Desa Gladag Kabupaten Banyuwangi Dari Tahun 1969-2016 (UNY, 2016) karya Nungky Retno Palupi.
Biasanya tari ini ditampilkan dengan durasi selama tujuh menit. Struktur penyajiannya dibagi menjadi beberapa bagian.
Bagian awal muncul penari perempuan. Bagian kedua muncul penari laki-laki dengan adegan menggoda si gadis tetapi sang gadis menolak. Kemudian masuk adegan penggunaan aji Jaran Goyang sebagai pelet untuk mendapatkan cinta sang gadis. Selanjutnya, sang gadis tergila-gila dengan mengejar sang pemuda. Tari ini ditutup dengan cerita pemuda dan gadis yang telah saling mencintai.
Pada bagian-bagian tertentu lirik lagu Tari Jaran Goyang digunakan Bahasa Osing yang menjadi ciri khas tari Banyuwangi. Rias dan kostum dalam tari ini, yaitu menggunakan rias cantik untuk penari putri dan rias putra alus untuk penari putra.
Dalam riasnya, tari ini tidak mengalami perkembangan yakni selalu menggunakan rias cantik untuk penari putrinya. Namun, kostum penari putri banyak mengalami perkembangan.
Pada tahun 1969 penari menggunakan kostum sederhana. Selanjutnya, seiring perkembangan zaman dan selera masyarakat, setiap penampilan dikreasikan dengan tetap berpedoman pada kostum awal terciptanya Tari Jaran Goyang.
Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara hajatan seperti pernikahan, khitanan, dan kesenian janger. Selain di tampilkan di panggung terbuka, Tari Jaran Goyang juga semakin sering ditampilkan di gedung sebagai rangkaian acara-acara resmi. Misalnya, penyambutan bupati atau hari jadi Kabupaten Banyuwangi.
Mitos atau fakta? Tarian Jaran Goyang, Lahir Dari Kisah Cinta Ditolak? (Im)