Pantauan tapalkudapost, berbagai macam bentuk kesenian tradisional dimasing-masing kecamatan yang ditampilkan oleh para peserta. Diantaranya Singo Wolung, Tabuh Ronjengan, Jeren Kencak yang biasa ditampilkan saat ada hajatan di desa. Serta tari molong kopi yang biasa ditampilkan dalam acara Petik Kopi dan juga beberapa kesenian daerah lainnya.
Bupati Bondowoso, KH .Salwa Arifin Saat mengatakan, jika ia sangat senang bisa bersama-sama seluruh unsur lapisan masyarakat dapat menyaksikan pawai budaya.
Bupati menambahkan, Harjabo adalah sebuah moment yang harus dilestarikan untuk mengenang pembabat Bondowoso, yaitu Raden Bagus Asra. Oleh karena itu, selama kepemimpinannya, pihaknya terus memperingati hari lahir Bondowoso.
“ Ijen Geopark sudah tembus internasional prestasi yang luar biasa,” kata ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati mengucapkan trimakasih kepada Bupati yang pertama Kiai Bagus Asra yang telah merintis Kabupaten Bondowoso.
” Tanpa adanya Bupati yang pertama pemerintahan yang sekaran tidak akan ada artinya,” paparnya.
Sulastri, salah satu masyarakat yang menyaksikan pawai Harjabo mengaku sangat senang melihat pawai budaya dari berbagai yang ditampilkan
“Semoga acara seperti ini tetap diadakan. Meskipun nanti bupatinya sudah ganti ,” harapnya.
Kendati demikian Sulastri berharap bisa dilaksanakan lebih spektakuler lagi ,karena dengan pawai budaya maka masyarakat Bondowoso akan selalu menjaga kelestarian budaya daerah yang mempunyai ciri khas dimasing-masing desa dan kecamatan.
“Harusnya spektakuler kayak JFC gitu ini dananya katanya dari Bea Cukai tapi kesanya gan ada yang sepektakuler ya ,masih kelihatan seperti karnaval pada umumnya,”pungkasnya.
Untuk diketahui dalam acara tersebut juga dilaksanakan penyerahan tombak dari keluarga RBA Ki Ronggo kepada Bupati Bondowoso.