FeaturedLensa NusantaraPendidikanPolitik & Pemerintahan

Komisi IV DPRD Bondowoso Minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Segera Isi Kekosongan Ka UPTD (KS)

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

 
Bondowoso , Ady Krisna ketua Komis IV DPRD Bondowoso meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera mengisi kekosongan jabatan Kepala UPTD diseluruh satuan pendidikan dasar sekabupaten Bondowoso, termasuk tingkat TK.
Menurutnya pengisian kekosongan tersebut hendaknya bersamaan dengan rencana regrouping SD .
“Diharapkan bersamaan regrouping SD demi tercapainya efektifitas, efisiensi dan optimalisasi layanan pendidikan,” tegasnya usai melaksanakan kunker ke SDN Tlogosari I,Kamis 2/7/2020.
Dijelaskan bahwa regrouping ialah penggabungan dua atau tiga satuan pendidikan dalam satu manajemen. Sehingga kekurangan guru kelas akan teratasi dengan sendirinya dan pelayanan pendidikan lebih efektif dan optimal.
Perencanaan regrouping SD yersebut kata Krisna demi pemerataan dan optimalisasi pelayanan pendidikan serta efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan di Kecamatan Tlogosari .
Berdasrkan data terdapat 35 SD dengan jumlah siswa sekitar 3.900 yang ditopang oleh guru PNS sebanyak 99 orang (rasio: 1: 39). Sedangkan di SDN Tlogosari-1 jumlah muridnya 270 dengan jumlah guru PNS 5 orang (rasio 1:40).
Dikatakan ,dengan 270 siswa, SDN Tlogosari-1 dapat dikatakan sebagai barometer pendidikan dasar di Kecamatan Tlogosari. Namun demikian, status Kepala Sekolah masih Plt. Di Kecamatan Tlogosari terdapat 5 sekolah yang jabatan KSnya dirangkap dengan sekolah terdekat.
“Selain itu kami juga mendiskusikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan persiapan new normal. Kami semua sepakat bahwa persiapan pelaksanaan belajar-mengajar dalam suasana new normal harus disiapkan sedini mungkin ,” imbuhnya.
Masukan dari guru, KS, Pengawas serta Korwil menurutnya bisa memperkaya ide sebagai decision maker dalam memutuskan konsep new normal dalam bidang pendidikan.
Sementara itu PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Haeriah Yulianti berjanji untuk mendiskusikan lebih dalam perihal konsep new normal dalam bidang pendidikan dengan melibatkan stakeholder lainnya, seperti Dewan Pendidikan dan PGRI. Focus Discussion Group (FGD) konsep new normal.
“Konsep pendidikan new normal dalam bidang pendidikan memang sangat diperlukan demi menjamin tercapainya tujuan pendidikan (afektif, kognitif, psikomotorik) pada satu sisi namun juga menjaga kesehatan siswa pada sisi yang lain,” ungkapnya.
Menurutnya sementara ini, memgunakan penerapan sistem daring dan luring maka peran orang tua untuk menanamkan aspek kepribadian atau akhlak atau afektif diharapkan lebih intensif.
“Sebab kunci utama pendidikan bukan saja terletak pada seberapa tinggi ilmu yang diserap, melainkan seberapa luas manfaat ilmu diterapkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui kunjungan kerja Komisi IV ini didampingi oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan disambut oleh Marwan (Korwil) Hari Wahyudi (Kepsek) serta pengawas dan para guru SDN Tlogosari-1.

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231105_173709_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231031_205414_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_071344_0000

Related posts

H.Syaifullah Berjanji Siap Bekerja Keras Membangun Bondowoso

Disperindag Situbondo Perkenalkan Pasaran Ber – SNI Kepada Masyarakat

Bus Tabrak Pohon di Genteng 6 Orang Terluka

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih