Situbondo – KH Imam Qusyairi Pengasuh Pondok Pesantren Minhajul Ibtida Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo menyatakan dukungannya ke pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo dan KH. Maruf Amin setelah melakukan istiharah, Selasa (19/02/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan KH Imam Qusyairi dihadapan ribuan peserta deklarasi Ibu Nyai Bersatu Dukung Jokowi-KH Maruf Amin yang berlangsung di Gedung Serbaguna Baluran Jl. PB. Sudirman Situbondo. “Awalnya saya bingung untuk menentukan pilihan capres-cawapres. Namun setelah saya melakukan istiharah saya pilih pasangan Jokowi-KH Maruf Amin,”kata KH Imam Qusyairi.
Lebih lanjut, KH Imam Qusyairi mengatakan bahwa, ayahnya meninggal dunia di saat menjabat sebagai Ketua Syuriah NU Jawa Timur dan Ibu meninggal dunia di saat menjadi Ketua Muslimat NU di Pamekasan. “KH. Maruf Amin adalah symbol NU, maka itu saya jatuhkan pilihan Capres-Cawapres ke Pasangan Jokowi-KH. Maruf Amin,”terangnya di amini oleh ribuan peserta deklarasi paslon capres-cawapres nomor urut 01.
Tak hanya itu saja yang disampaikan KH Imam Qusyairi di hadapan ribuan peserta deklarasi nyai bersatu, namun beliau juga menyampaikan risalahnya dalam menentukan pilihan capres-cawapresnya. “Sebelum saya mendapat pencerahan dalam istiharah, selama kurang lebih setengah bulan saya tidak tinggal di rumah,”jelasnya.
Selain itu, KH Imam Qusyairi juga mengkisahkan tentang dirinya menjadi santri selama 11 tahun di Pondok Pesantren Al Anwar, Serang, Rembang, Jawa Tengah.
“Saat saya menjadi santri di Pondok Pesantren Al Anwar, Serang, Rembang, Jawa Tengah, saya sering disuruh memijat KH Maimun Zubair pengasuh ponpes dan diberi amalan-amalan pendek oleh beliau. Intinya, beliau mendukung pasangan Jokowi-KH. Maruf Amin, maka saya selaku santrinya juga harus mendukung pasanagan capres-cawapres yang beliau dukung,”tuturnya. (ans)
